BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aktualiasasi Diri
Menurut Sutrisno 2011: 125 kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Untuk memenuhinya biasanya seseorang bertindak
bukan atas dorongan orang lain melainkan karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi seseorang ingin memperlihatkan kemampuannya secara
optimal di tempat masing masing. Sunyoto 2012:13 aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan
dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Menurut Maslow dalam Mangkunegara 2006:77 melukiskan kebutuhan
ini sebagai “Hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai
perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat, potensi, serta penggunaan semua kualitas dan kapasitas secara penuh. Karena aktualisasi diri
adalah kebutuhan yang paling tinggi, maka ia menjadi kebutuhan yang paling rendah prioritasnya. Orang harus memenuhi keempat kebutuhan di bawahnya
untuk merasa butuh akan aktualisasi-diri. Hasibuan 2007:156 Pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan pimpinan
perusahaan dengan menyelengarakan pendidikan dan latihan. Pendidikan aktualisasi diri berbeda dengan pendidikan lainnya karena 2 hal yakni :
Universitas Sumatera Utara
1. Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dari luar namun
pemenuhannya berdasarkan keinginan atas usaha individu itu tersendiri. 2.
Aktualisasi diri berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan seorang individu. Kebutuhan ini berlangsung terus terutama sejalan dengan
meningkatkan jenjang karier seorang individu.
2.1.1 Karakteristik orang yang mengaktualisasikan dirinya.
Menurut Maslow dalam Jess and Gregory 2010:345, ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri. Karakteristik
tersebut antara lain sebagai berikut: a.
Mampu melihat Realitas secara lebih Efisien . b.
Penerimaan akan Diri, Orang lain dan Hal Hal almiah c.
Spontanitas, Kesederhanaan, Kealamian d.
Berpusat pada Masalah e.
Kebutuhan akan Privasi f.
Kemandirian g.
Penghargaan yang selalu baru h.
Pengalaman Puncak i.
Ketertarikan Sosial j.
Hubungan Interpersonal yang Kuat k.
Struktur Karakter yang Demokratis l.
Diskriminasi antara Cara dan Tujuan m.
Rasa Jenaka atau Humor yang Filosofis n.
Kreatifitas
Universitas Sumatera Utara
o. Tidak mengikuti apa yang tidak diharuskan oleh Kultur.
2.1.2. faktor penghambat dalam beraktualisasi diri
Maslow dalam Koeswara 1991:126, mengemukakan beberapa hambatan- hambatan dalam mengaktualisasikan diri yaitu sebagai berikut:
a. Berasal dari dalam Diri Individu