xxxv pertumbuhan perusahaan diproksikan pada tingkat rasio penjualan. Hal ini
disebabkan karena penjualan merupakan aktivitas utama dan merupakan pemasukan terbesar suatu perusahaan, termasuk perusahaan pertambangan. Pada
penelitian Solikah 2007:38”
mengatakan bahwa ―rasio penjualan mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam
industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan”, Sedangkan menurut Fabozzi 2000;90“pertumbuhan penjualan merupakan perubahan
penjualan pada laporan keuangan pertahun. Dengan demikian, pertumbuhan perusahaanjuga menjadi salah satu poin penting bagi auditor dalam memberikan
opini audit”.
Semakin tinggi rasio penjualan perusahaan, berarti semakin tinggi pertumbuhan perusahaannya dan semakin kecil kemungkinan untuk mendapat
opini audit going conern, dan semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin
kecil rasio penjualan perusahaannya, semakin besar kemungkinan untuk mendapat opini going concern, dan semakin kecil pula kepercayaan investor
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Perusahaan dengan rasiopertumbuhan penjualan negatif berpotensi besar mengalami penurunan
laba sehingga apabila manajemen tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai
xxxvi pengaruh opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, dan kualitas
audit terhadap opini audit going concern. Masing-masing penelitian ini menggunakan variabel independen yang berbeda-beda dari tahun ke tahun, dan
hasil penelitiannya juga berbeda-beda diantara masing-masing peneliti. Berikut ini adalah beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang
akan dilakukan
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti Variabel Penelitian
Hasil penelitian
1. Ompusunggu2
014 Variabel independen :
likuiditas, leverage, profitabilitas, kualitas audit,
opini audit tahun sebelumnya Variabel dependen :
penerimaan opini audit Going Concern
Likuiditas, leverage , profitabilitas dan kualitas audit, tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going
concern Sedangkan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
2. Doris2010
Variabel independen : quick ratio, long term debt to asset
ratio, return on asset, kualitas audit, pertumbuhan
perusahaan Variabel dependen: opini audit wajar
dengan pernyataan going concern
Long term debt to asset ratio dan kualitas audit berpengaruh positif
terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan quick
ratio, return on asset, dan pertumbuhan perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going
concern. Variabel independen : quick ratio, long termdebt to asset
ratio, retur n on asset, kualitas audit, pertumbuhan perusahaan
Variabel dependen: opini audit wajar dengan pernyataan going
concern
3. Magdalena
2012 Variabel independen: kualitas
audit, profitabilitas, leverage opini audit tahun sebelumnya,
Variabel dependen: penerimaan opini audit going
Variabel kualitas audit, leverage, profitabilitas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap opini audit Going Concern. sedangkan
opini audit tahun sebelumnya
xxxvii
concern berpengaruh signifikan terhadap
opini audit Going Concern. 4.
Setyarno dkk 2006
Variabel independen : kondisi keuangan perusahaan,
pertumbuhan penjualan, kualitas audit, opini audit
tahun sebelumnya. Variabel dependen : opini audit going
concern. Kondisi keuangan perusahaan dan
opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan opini audit going concern sedangkan kualitas audit
dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan opini audit going concern.
5. Demak 2012
Variabel independen: kualitas audit, opini audit tahun
sebelumnya, leverage, dan pertumbuhan perusahaan
Variabel dependen: opini audit going concern
perusahaan Opini audit tahun sebelumnya dan
pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap penerimaan opini audit going concern Sedangkan kondisi
keuangan. perusahaan, debt default, dan kualitas audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan going concern.
6. Susarni dan
Jatmiko 2011 Variabel independen kondisi
keuangan: perusahaan, debt default kualitas audit, opini
audit tahun sebelumnya pertumbuhan perusahaan
Variabel dependen: opini audit going concern,
perusahaan Opini audit tahun sebelumnya dan
pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan kondisi
keuangan perusahaan, debt default, dan kualitas audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan going concern.
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti 2016 Peneliti terdahulu yang menggunakan variabel kualitas audit pada
perusahaan pertambangan menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini dilihat dari penelitian
yang dilakukan oleh Ompusunggu 2014 dan penelitian yang dilakukan oleh Susarni dan Jatmiko 2011.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang menggunakan variabel kualitas audit. Doris 2010 mendapatkan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh
Magdalena 2012, Demak 2012 dan Setyarno dkk 2006 menunjukkan hasil
xxxviii bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini
audit going concer pada perusahaan manufaktur. Penelitian terdahulu yang menggunakan variabel opini audit tahun
sebelumnya menunjukkan hasil bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern baik pada
perusahaan manufaktur maupun pada perusahaan pertambangan. Penelitian yang menggunakan variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan hasil bahwa
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimnaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Sedangkan peneliti
belummenemukan pada penelitian terdahulu pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel yang, sampel penelitian dan periode sampel yang digunakan.
2.3 Kerangka Konseptual