lxxi RSquare pada multiple regression. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai
Nagelerke ‟sR Square adalah sebesar 0,125 yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 12,5, dan sisanya sebesar 87.5 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar variabel
penelitian.
4.3.4. Matrik Klasifikasi
Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari modelregresi untuk memprediksi kemungkinan keterjadian variable
terkaitdependen pada perusahaan dilihat melalui classification table.
Tabel 4.12 Matrik Klasifikasi
Classification Table
a,b
Predicted Opini Audit Going Concern
Percentage Observed
1 Correct
Step 0 Opini Audit Going Concern 0 25
100.0 1
8 .0
Overall Percentage 75.8
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
lxxii Tabel 4.12 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk
memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern sebesar 100. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 8
perusahaan yang diprediksi akan opini audit going concern dari 33 perusahaan. Dan kekuatan prediksi model untuk opini auditunqualified dengan non going
concern adalah sebesar 0. Hal ini berartibahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 25 perusahaan yang diprediksi akan opini audit
unqualified dengan non goingconcern.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa dari semua variabel independen hanya variabel opini audit tahun sebelumnya yang berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Sedangkan variabel kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
1. Hubungan Kualitas Audit X1 Terhadap Penerimaan Opini
GoingConcern Y
Variabel independen kualitas audit menunjukkan nilai koefisien negative sebesar 0,304 dengan tingkat signifikan 0,761 0,05 artinya bahwa
variable kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif terhadap penerimaan opini going concern. Dalam penelitian ini belum dapat
dibuktikan adanya pengaruh kualitas audit terhadap penerimaan opini going
lxxiii concern. Hal ini disebabkan oleh adanya outlier dalam model yang tidak
dihilangkan karena masih merupakan fenomena subjek penelitian. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitan yang dilakukan oleh
Ompusunggu 2014, Setyarno 2006 dan Demak 2012 yang menyatakan bahwa kualitas audit yang diproksikan pada KAP big four dan KAP non big
four tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Namun hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Doris 2010 yang diproksikan dengan ukuran KAP yang membuktikan bahwa kualitas audit
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
2. Hubungan Opini Audit Tahun Sebelumnya X2 Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Y
Variabel independen opini audit tahun sebelumnya memiliki nilai koefisienpositif sebesar 1.146 dengan tingkat signifikan 0.88 0.05
artinyavariabel kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah negative terhadap penerimaan opini going concern.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Demak 2012 yang menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya
berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ompusunggu 2014 yang menyatakan bahwa opini audit tahun
lxxiv sebelumnya
berpengaruh positif dansignifikan terhadap penerimaan opini audit tahun sebelumnya.
3. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan X3 terhadap Penerimaan
OpiniGoing Concern Y
Variabel independen pertumbuhan perusahaan yang diproksikan pada tingkat penjualan memiliki nilai koefisien negatif sebesar 0.962 dengan
tingkat signifikan 0.408 0,05 artinya bahwa variabel opini audit berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit tahun
sebelumnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Magdalena 2012, Doris 2012 dan Setyarno 2006 yang menyatakan bahwa “pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
opini audit tahun sebelumnya”. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Susarni dan Jatmiko 2011 yang menyatakan
bahwa “pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern”.
lxxv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini merupakan studi yang menganalisis tentang faktor keuangan dan non keuangan terhadap opini audit going concern. Dalam penelitian ini
terdapat 1 variabel dependen yaitu opini audit going concerndan 3 variabel independen yaitu terdiri dari kualitas audit ,opini audit tahun sebelumnya,
pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan hasil uji analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
Pada pengujian pengaruh Simultan diketahui kemampuan seluruh variabel bebas secara bersama-sama berdasarkan hasil pengujian secara simultan dengan
uji Omnibus Test of Model Coefficients, disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern dengan nilai probabilitas Sig 0,411 yakni lebih besar dari 0,05,Sementara pada pengujian pengaruh parsial diketahui kemampuan Variabel
X1 kualitas audit berdasarkan hasil pengujian menggunakan aplikasi SPSS, disimpulkan bahwa Variabel X1 kualitas audit berpengaruh terhadap opini
audit going concern pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai probabilitas Sig dari Variabel X1 kualitas audit
menunjukkan nilai koefisien sebesar–0.304 dengan tingkat signifikansi 0,761 lebih besar dari 0.05 5, Variabel X2 opini audit tahun sebelumnya
berdasarkan hasil pengujian menggunakan aplikasi SPSS, disimpulkan bahwa
lxxvi Variabel X2 opini audit tahun sebelumnya berpengaruh pada opini audit going
concernperusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,dengan nilai koefisien sebesar 1.146 dengan tingkat signifikansi 0,188 lebih besar dari
0,05 5, Variabel X3 pertumbuhan perusahaan berdasarkan hasil pengujian menggunakan aplikasi SPSS, disimpulkan bahwa Variabel X3 pertumbuhan
perusahaan berpengaruh terhadap opini auditgoing concern perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai koefisien
sebesar -0.962 dengan tingkat signifikansi 0,408 lebih kecil dari 0,05 5
5.2 Keterbatasan Penelitian