Data Penelitian Analisis Hasil Data

lvii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeanalisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan software SPSS untuk melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 11 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2011- 2013 sebagai berikut : Tabel 4.1 Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1. ATPK Resources Tbk ATPK 2. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI 3. Benakat Petroleum Energy Tbk BIPI 4. Berau Coal Energy Tbk BRAU 5. Bumi Resources Tbk BUMI 6. Darma Henwa Tbk DEWA 7. Delta Dunia Tbk DOID 8. Energy Mega Persada Tbk ENRG 9. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 10. Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK 11. Samindo Resources Tbk MYOH Sumber : Hasil olahan peneliti lviii

4.2 Analisis Hasil Data

4.2.1Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakteristik sampelyang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kualitas Audit 33 1 .27 .452 Opini Audit Tahun sebelumnya 1 .30 .467 33 Pertumbuhan Perusahaan 33 .0502 4.0079 .542924 .7666089 Opini Audit Tahun Sebelumnya 33 1 .24 .435 Valid N listwise 33 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini : 1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 11 perusahaan dikali tiga 3 tahun penelitian sehingga total N adalah 33 perusahaan. Variabel dependen dan variabel independen kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy, sedangkan variabel independen pertumbuhan perusahaan menggunakan alat ukur skala. lix 2. Variabel kualitas audit memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan memiliki nilai rata-rata mean sebesar 0,27 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,452 dan memiliki variance sebesar 0,205. Perusahaan yang menggunakan KAP big four dalam penelitian ini ada 3 perusahaan. 3. Variabel opini audit tahun sebelumnya memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan memiliki nilai rata-rata mean sebesar 0,30 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,467 dan memiliki variance sebesar 0,218. Dari total N, terdapat 10 perusahaan yang mendapat opini audit going concern pada periode sebelum penelitian.Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki range sebesar 3,9577 dan memiliki nilai minimum sebesar 0,0502 danmemiliki nilai maksimum sebesar 4,0079 dan memiliki nilai rata- ratamean sebesar 0,5429 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,7666 danmemiliki variance sebesar 0,588. Dalam penelitian ini, pertumbuhan diukur dengan skala rasio penjualan dari tahun penelitian dan tahun sebelumnya. 4. Variabel penerimaan opini going concern memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan memiliki nilai rata-rata mean sebesar 0,24 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,435 dan memiliki variance sebesar 0,189. Berdasarkan tabel 4.1 bahwa variabel penerimaan opini going concern merupakan variabel dependen dengan skala nominal yang menggunakan variabel lx dummy. Dimana perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan going concern atau going concern audit report GCAR diberi kode 1 sedangkan perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan non going concern atau non going audit report NGCAR diberi kode 0.

4.2.2. Uji Multikolonieritas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasiyang kuat antara variabel bebasnya. Multikolonieritas adalah situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini variabel-variabel ini disebut tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Dalam penelitian ini jejak multikolonieritas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolonieritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Correlation Matrix Constant X1 X2 X3 Step 1 Constant 1.000 -.514 -.439 -.588 X1 -.514 1.000 .083 .247 X2 -.439 .083 1.000 -.101 X3 -.588 .247 -.101 1.000 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS lxi Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen. Gejala multikolonieritas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.90. Matrik korelasi diatas memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen yang paling besar 0,247 atau lebih kecil dari 0,90. Berdasarkan hasil ini, dapatdisimpulkan bahwa variabel kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan lolos uji gejala multikolonieritas.

4.2.3. Menilai Keseluruhan Model

Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2 loglikelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui table berikut ini. Tabel 4.4 Nilai -2 Log Likelihood -2 LL awal Iteration Historya,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 2 3 4 36.628 36.555 36.555 36.555 -1.030 -1.137 -1.139 -1.139 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS lxii Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkanmelalui tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Nilai -2 log likelihood -2 LL akhir Iteration History

a,b,c,d

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 45 97

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 83

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12