2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teori dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat
digambarkan dengan kerangka konseptual sebagai berikut:
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1
Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit
Audit tenure adalah masa jabatan dari Kantor Akuntan Publik KAP dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. DeAngelo 1981
melakukan penelitian terkait dengan kualitas audit berdasarkan teori permintaan dan penawaran kualitas jasa audit. Argumen utamanya adalah
permintaan dan penawaran kualitas jasa audit dapat terpenuhi dengan semakin panjangnya masa penugasan auditor auditor tenure, karena
auditor dapat terus menggunakan teknologi dan audit yang telah diperoleh selama menjalankan audit pada periode sebelumnya dan memberikan jasa
H1
H2 Audit Tenure X1
Reputasi KAP X2 Komite Audit
Kualitas Audit Y
secara konsisten. Menurut DeAngelo 1981, dengan panjangnya jangka waktu dan kesinambungan penugasan audit, konsumen jasa audit seperti
pemegang saham, pemegang obligasi, manajer, karyawan, agen-agen pemerintah dan pengguna lainnya mendapatkan manfaat karena mereka
dapat menghemat biaya yang berkaitan dengan evaluasi kualitas audit.
2.4.2
Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit
Giri 2010 menyatakan KAP besar identik dengan KAP bereputasi tinggi. Perusahaan akan mencari KAP yang kredibilitasnya tinggi untuk
meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di pihak eksternal sebagai pemakai laporan keuangan. Lennox 1999 dalam Astria 2011
menyatakan bahwa auditor dari akuntan big-eight lebih akurat dibandingkan auditor dari akuntan nonbig eight. Hal ini menunjukkan
bahwa kantor akuntan besar mempunyai reputasi yang lebih baik dalam opini publik. Dengan demikian semakin besar ukuran suatu KAP semakin
meningkat kualitas audit. Hal ini dikarenakan KAP yang besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak
reputasinya dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil DeAngelo,1981.
2.4.3
Pengaruh Komite Audit Terhadap Audit Tenure dan Kualitas Audit
Sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan good corporate governance, Bursa Efek Indonesia BEI mewajibkan perusahaaan tercatat
memiliki komisaris independen dan komite audit. Keanggotaan komite
audit sekurang-kurangnya tiga anggota dan seorang di antaranya komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite.
Sebaliknya, pihak lain adalah pihak ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang memiliki kemampuan di bidang
akuntansi dan keuangan. Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk
memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan Bradbury et al., 2004 dalam
Suaryana, 2006. Komite audit juga bertugas untuk menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal, dan
auditor internal. Komite audit dalam perusahaan dapat menjadi salah satu upaya
dalam mengurangi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga komite audit diharapkan dapat meningkatkan pengawasan
terhadap tindakan manajemen yang memungkinkan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan yang mempengaruhi kualitas audit.
Komite Audit bertanggung jawab untuk merekomendasikan pemilihan auditor eksternal, memastikan kesehatan perusahaan dan kualitas praktik
akuntansi, pengendalian internal dan pemantauan independensi auditor eksternal dari manjemen senior. Sehingga adanya hubungan antara
independensi komite audit dengan kualitas audit.
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut: H1: terdapat pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit
H2: terdapat pengaruh reputasi KAP terhadap kualitas audit H3: terdapat pengaruh komite audit terhadap hubungan audit tenure dan
kualitas audit H4: terdapat pengaruh audit tenure, reputasi KAP secara simultan terhadap
kualitas audit
BAB III METODE PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah