Analisis Koefisien Determinasi Uji Hipotesis menggunakan variabel moderasi a. Hubungan komite audit X

Tabel 4.7 Hasil Uji F Sumber: hasil pengolah Hasil uji ANOVA atau F test menunjukkan F hitung sebesar 4.231 dengan tingkat signifikansi 0.000 sedangkan F tabel diperoleh dari N1 k - 1 = 3 - 1 = 2 dan N2 n - k = 64 – 3= 61 dengan n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel sebesar 2.76 dengan signifikansi 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa audit tenure X 1 , dan reputasi KAP X 2 , secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit Y karena F hitung F tabel 4,231 2,76 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0.05 0.000 0.05.

4.2.4.3 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R Square R 2 menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah dari nol sampai satu. Nilai R square yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan R square adalah setiap penambahan variabel independen kedalam model maka R ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 60.556 2 13.278 4.231 .000 a Residual 865.194 61 14.184 Total 871.750 63 a. Predictors: Constant, ReputasiKAP, Tenure b. Dependent Variable: KualitasAudit square pasti meningkat meskipun variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. Tabel 4.8 Uji analisis koefisien determinasi Sumber: hasil pengolahan SPSS Pada model summary nilai R =0,670 hal ini menjelaskan bahwa hubungan atau korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen kuat karena berada di atas 0,5 atau mendekati 1. Pada tabel diatas, model summary besarnya adjusted R square adalah 0.320, hal ini berarti bahwa 32,0 dari variasi atau perubahan dalam kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel independennya audit tenure, reputasi KAP sedangkan sisanya 68,0 dijelaskan oleh sebab- sebab lain.

4.2.4.4 Uji Hipotesis menggunakan variabel moderasi a. Hubungan komite audit X

3 dan audit tenure X 1 terhadap kualitas audit Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .670 a .452 .320 3.766 a. Predictors: Constant, ReputasiKAP, Tenure koefisien determinasi Tabel 4.9 Uji analisis koefisien determinasi variabel moderasi Sumber: hasil pengolahan SPSS Nilai Adjusted R square R² sebesar 0,034 artinya 34 variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel independen X1,X3 dan moderat sisanya 100-34 = 66 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Uji signifikansi simultan uji F Tabel 4.10 Hasil Uji F variabel moderasi ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 45.417 3 15.139 1.099 .357 a Residual 826.333 60 13.772 Total 871.750 63 a. Predictors: Constant, Moderat, Tenure, KomiteAudit b. Dependent Variable: KualitasAudit Sumber: hasil pengolahan SPSS Uji Anova atau F tes menghasilkan nilai F hitung sebesar 1.099 dengan tingkat signifikansi 0,357. Karena probabilitas signifikansi lebih besar dari Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .228 a .052 .034 3.711 a. Predictors: Constant, Moderat, Tenure, KA 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi Y atau dapat dikatakan bahwa X1,X3 dan moderat secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Y. Uji Regresi ParsialUji t Tabel 4.11 Hasil Uji t variabel moderasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.380 1.708 1.393 .169 Tenure 1.125 .775 .261 1.452 .152 KomiteAudit -3.086 2.198 -.397 -1.404 .165 Moderat -1.926 1.106 .500 1.742 .087 a. Dependent Variable: KualitasAudit Sumber: hasil pengolahan SPSS Variabel audi tenure X 1 memberikan nilai koefisien parameter sebesar 1.125 dengan tingkat signifikansi 0,152 0,05. Variabel komite audit X 3 memberikan koefisien parameter sebesar -3.086 dengan tingkat signifikansi 0,165 0,05. Variabel moderat memberikan nilai koefisien parameter sebesar -1.926 dengan tingkat signifikansi 0,87 0,05. Variabel moderat yang merupakan interaksi X1,X3 ternyata tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel variabel X3 bukan merupakan variabel moderasi. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Pengaruh Audit Tenure X 1 Terhadap Kualitas Audit Y Variabel audit tenure X1 dengan nilai β8 sebesar -0,169 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, dimana perusahaan yang memiliki audit tenure yang pendek maka kualitas audit akan semakin rendah . Dari hasil penelitian ini audit tenure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit . Hal ini menunjukkan bahwa berapa lama pun masa perikatan audit audit tenure dalam suatu perusahaan, kemungkinan kualitas audit dalam perusahaan adalah sama. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Giri 2010 dan Nuratama 2009. Akan tetapi penugasan auditor dalam waktu yang cukup lama justru dapat menyebabkan auditor kurang independen dan profesional dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini tentunya menyebabkan auditor tidak bisa menyelesaikan kewajibannya secara tepat waktu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Permana dan Pamudji 2009 yang menyatakan bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4.3.2 Pengaruh Reputasi KAP X

2 Terhadap Kualitas Audit Y Variabel reputasi KAP X2 dengan nilai β8 sebesar -0,542 menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, dimana perusahaan yang memiliki reputasi KAP yang rendah akan mengahasilkan kualitas audit yang lebih rendah. Dari hasil penelitian ini reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang Susiana dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

PENGARUH REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK, AUDIT TENURE, DAN CLIENT IMPORTANCE TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

5 12 21

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDITOR, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN FEE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015)

11 58 25

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDITOR, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN FEE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015)

1 30 28

Pengaruh Fee dan Tenure Audit Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik

3 26 9

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 11 97

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 17 88

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 - 2013) - repository perpustakaan

0 0 17