4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Pengaruh Audit Tenure X
1
Terhadap Kualitas Audit Y
Variabel audit tenure X1 dengan nilai β8 sebesar -0,169 menunjukkan
hubungan yang berlawanan arah, dimana perusahaan yang memiliki audit tenure yang pendek maka kualitas audit akan semakin rendah
.
Dari hasil penelitian ini audit tenure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit
.
Hal ini menunjukkan bahwa berapa lama pun masa perikatan audit audit tenure dalam
suatu perusahaan, kemungkinan kualitas audit dalam perusahaan adalah sama. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian
Giri 2010 dan Nuratama 2009. Akan tetapi penugasan auditor dalam waktu yang cukup lama justru dapat menyebabkan auditor kurang independen dan
profesional dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini tentunya menyebabkan auditor tidak bisa menyelesaikan kewajibannya secara tepat waktu. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Permana dan Pamudji 2009 yang menyatakan bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
4.3.2 Pengaruh Reputasi KAP X
2
Terhadap Kualitas Audit Y
Variabel reputasi KAP X2 dengan nilai β8 sebesar -0,542 menunjukkan
hubungan yang berlawanan arah, dimana perusahaan yang memiliki reputasi KAP yang rendah akan mengahasilkan kualitas audit yang lebih rendah. Dari
hasil penelitian ini reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang Susiana dan
Herawati 2007. Hal ini mungkin bisa disebabkan dominannya non big four sebagai pengaudit listed company.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian Giri 2010 dan Permana 2011 yang menemukan adanya pengaruh negatif reputasi KAP dengan kualitas audit.
Yang menyatakan bahwa reputasi KAP yang diukur dengan KAP yang berafilisasi dengan KAP internasional berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dan
signifikan pada level kurang dari 10 persen. Menurut Giri 2010 hasil penelitian ini bermakna bahwa berafiliasi dengan KAP internasional lebih bertujuan untuk
menarik klien, untuk menaikkan reputasinya semata dan meningkatkan kredibilitas perusahaan. KAP big four maupun KAP non big four memiliki
standar yang sama sesuai dalam Standar Professional Akuntan Publik SPAP dalam melaksanakan pekerjaan mereka sehingga tidak dapat perbedaan yang
mencolok.
4.3.2 Pengaruh Komite Audit X
3
sebagai Variabel Moderasi
Variabel moderat dengan nilai β3 sebesar -1.926
yang menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, penelitian ini tidak dapat membuktikan komite
audit sebagai pemoderasi hubungan antara audit tenure X
1
terhadap kualitas audit Y. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tingginya persentase
perbandingan antara komite audit dengan komisaris menyebabkan melemahnya hubungan antara waktu perikatan audit dengan kualitas audit. Hasil tersebut
mungkin disebabkan oleh penggunaan proksi kualitas audit yang merupakan salah satu keterbatasan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian adapun
kemungkinan yang terjadi adalah dengan semakin tingginya persentase perbandingan antara jumlah komite audit dan komisaris menyebabkan komite
audit semakin efektif dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Siegel 1996 dalam Susiana dan Arleen 2007 komite audit bertugas memilih dan menilai
kinerja perusahaan kantor akuntan publik dan juga tanggung jawab komite audit adalah membantu auditor dalam mempertahankan independensinya Arens et al,
2003. Bersadarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin efektifnya komite audit dalam melaksanakan fungsinya menyebabkan pengawasan
terhadap auditor akan semakin ketat untuk mempertahankan independensi auditor tersebut. Upaya komite audit untuk mempertahankan independensi
auditor dilakukan dengan memperpendek tenure antara KAP dengan manajemen sehingga hubungan yang terlalu dekat dengan manajemen dapat dicegah dan
auditor baru yang dipilih oleh komite audit tersebut diharapkan akan lebih independen karena tidak memiliki kedekatan dengan manajemen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan