commit to user
kepuasanketidakpuasan kerja dengan menggunakan 20 aspek termasuk kompetensi supervisor, kondisi kerja, kompensasi, tugas, pertanggung
jawaban kerja, dan ksempatan untuk maju. JDI lebih singkat dibanding MSQ, dalam mengukur kepuasan kerja, JDI menggunakan 5 aspek yaitu pekerjaan
itu sendiri, supervisi, gaji, promosi dan hubungan dengan para pekerja. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, maka penulis
berpendapat bahwa aspek-aspek kepuasan kerja meliputi pekerjaan itu sendiri, gajiinsentif, kesempatan untuk promosi, supervisi, kolega
kerja,pertanggungjawaban pekerja, kondisi kerja.
B. Locus of Control Internal
1. Pengertian Locus of Control Internal
Locus of control merupakan suatu aspek kepribadian yang dipunyai setiap individu Magdalena,2000. Locus of control adalah persepsi seseorang
terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam melakukan berbagai kegiatan di dalam hidupnya yang dihubungkan dengan faktor eksternal individu yang
di dalamnya mencakup nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan dan lingkungan kerja serta dihubungkan pula dengan faktor internal individu yang
di dalamnya mencakup kemampuan kerja dan tindakan kerja yanng berhubungan dengan keberhasilan dan kegagalan kerja individu yang
bersangkutan Johan, 2002. Menurut Spector dalam Ancok dan Kusumowardhani, 2006, locus of
control merupakan salah satu karakteristik kepribadian yang telah dibuktikan memiliki peran yang penting dalam menjelaskan perilaku individu dalam
commit to user
organisasi. Dengan kata lain, locus of control adalah variabel sentral dalam struktur kepribadian yang implisit dalam proses belajar, mempengaruhi
tingkah laku aktual, mewarnai sikap dan kehidupan perasaan, pusat hirarki pada pola pikir serta mendasari tingkah laku penyesuaian diri maupun
antisipasinya. Pada dasarnya, locus of control menggambarkan di mana letak
keyakinan dan seberapa kuat kontrol pada individu, apakah kontrolnya menjadi dasar pembentukan serta tingkah lakunya itu bersumber dari dalam
dirinya atau dari luar dirinya Purboningsih, 2004. Menurut Rotter dalam Kuncoro, 2004 locus of control yaitu suatu konsep yang merujuk pada
keyakinan seseorang mengenai penentu perilakunya sehingga adanya anggapan bahwa akibat-akibat yang diterima memiliki hubungan dengan
usaha-usaha yang telah dilakukan. Dalam konsepnya tersebut Rotter menjelaskan bahwa individu akan mengembangkan suatu harapan terhadap
kemampuan mengendalikan kejadian-kejadian dalam hidupnya. Menurut Rotter dalam ShajahanShajahan, 2004 orang yang memiliki persepsi
kontrol internal yang tinggi percaya bahwa mereka secara pribadi mempengaruhi apa yang terjadi.
Menurut Solomon dan Oberlander dalam Magdalena, 2000 locus of conrol bukan merupakan suatu konsep yang tipologik, akan tetapi konsep ini
merupakan suatu kontinum yaitu locus of control internal di satu sisi dan locus of control eksternal di sisi lain. Locus of control individu terletak sepanjang
commit to user
kontinum tersebut, hal ini berarti semakin dominan locus of control internal seseorang akan semakin rendah locus of control eksternal dan sebaliknya.
Locus of control internal dimiliki oleh individu-individu yang percaya bahwa kesuksesan dan kegagalan dalam hidupnya dipengaruhi oleh tindakan
dan kemampuan mereka personal factors Purboningsih, 2004. Sedangkan Kondalkar 2007 berpendapat bahwa orang yang memiliki locus of control
internal percaya bahwa mereka dapat memanipulasi kejadian-kejadian untuk keuntungan mereka dan oleh karena itu mereka mampu untuk menentukan
nasib mereka sendiri. Menurut Kuncoro 2000 orang yang mempunyai orientasi kontrol
internal percaya bahwa hal yang terjadi pada dirinya adalah pengaruh dirinya sendiri. Individu dengan orientasi internal memiliki ciri-ciri: menggunakan
usaha yang lebih besar untuk mengontrol lingkungan, menunjukkan cara belajar yang lebih efektif, mencari informasi yang relevan, mengandalkan
ketrampilan dan kemampuan diri serta lebih percaya diri, menghadapi masalah dengan mengatasi masalah.
Locus of control berperan dalam motivasi, locus of control yang berbeda bisa mencerminkan motivasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda.
Locus of control internal akan cenderung lebih sukses dalam karier daripada locus of control eksternal, mereka juga cenderung memiliki level kerja yang
tinggi, promosi yang lebih cepat, dan mendapatkan uang yang lebih. Sebagai tambahan, karyawan dengan kecenderungan locus of control internal memiliki
kepuasan yang lebih tinggi dalam pekerjaan mereka dan terlihat mampu
commit to user
mengatasi stres dibanding dengan karyawan dengan kecenderungan locus of control eksternal Kartika dan Wijayanti, 2007.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis berpendapat bahwa orang yang memiliki kecenderungan locus of control internal beranggapan
bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada individu disebabkan faktor personal.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi locus of control internal