Uji Coba Try Out

2 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat negatif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 4 b Untuk jawaban Kadang-kadang: skor 3 c Untuk jawaban Pernah : skor 2 d Untuk jawaban Sering : skor 1 4 Langkah-Langkah Penyusunan Angket Langkah-langkah dalam menyusun angket berdasarkan pelaksanaan adalah sebagai berikut: a Menentukan konsep variabel penelitian. b Menentukan aspek dan indikator yang akan disusun dari variabel penelitian. c Menyusun kisi-kisi angket lihat lampiran 1 halaman 85-87 d Menyusun butir-butir pertanyaan lihat lampiran 2 halaman 87-95 e Melakukan uji coba angkettry out dengan tujuan mengetahui validitas dan reliabilitasnya lihat lampiran 12 halaman 115 Angket sebelum digunakan dalam penelitian maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen ini diberikan kepada para guru dari anggota populasi sebanyak 30 guru yang dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2009 dengan maksud untuk mengetahui apakah angket tersebut memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sebagai instrumen pengumpul data. f Revisi Bedasarkan hasil try out dalam penelitian ini diketahui bahwa jumlah dari 100 item angket yang diuji cobakan hasilnya adalah valid semua, sehingga atas dasar tersebut maka peneliti tidak perlu melakukan revisi angket. g Memperbanyak angket sebanyak sempel. h Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan setelah mendapat umpan balik dari responden kemudian dianalisis.

b. Uji Coba Try Out

Angket yang telah disusun perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh responden dan juga untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir angket tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto macam-macam validitas sesuai cara pengujiannya ada dua, yaitu sebagai berikut: 1 Validitas eksternal adalah instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. 2 Validitas internal di capai apabila terdapat kesesuaian antara bagian- bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “missi” instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Suharsimi Arikunto, 2006:169 dan 171. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas “internal” karena setiap bagian instrumen mendukung “missi” instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. 1 Uji Validitas Angket Instrumen setelah diuji cobakan dihitung validitasnya, dengan tujuan untuk mengetahui apakah butir-butir yang diuji cobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:168 “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Jadi suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti mempunyai validitas rendah. Valid tidaknya butir angket maka diuji dengan rumus Korelasi Pearson dengan menggunakan metode least square sebagai berikut: { } { } 2 2 2 2 . Y Y N X X N Y X XY N r xy å - å å - å å å - å = Dimana: N : Banyaknya subyek r xy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y X : skor yang di peroleh subyek dalam tiap item Y : skor yang di peroleh subyek dari seluruh item SX : jumlah skor dalam distribusi x SY : jumlah skor dalam distribusi y SXY : jumlah perkalian x dan y Suharsimi Arikunto, 2006:170 Hasil analisis validitas nilai korelasi item kemudian dikonsultasikan dengan tabel r, tabel dalam taraf signifikan 5. Item dinyatakan valid. Selanjutnya untuk mengukur taraf validitas tiap butir item dalam angket tersebut maka hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Contoh perhitungan uji validitas angket pengalaman mengajar X1 lampiran 3 halaman 96-99 dan lampiran 6 halaman 109, motivasi mengajar X2 lampiran 4 halaman 100-103 dan lampiran 8 halaman 111 dan kompetensi guru PKn Y lampiran 5 halaman 104- 108 dan lampiran 10 halaman 113 dalam taraf signifikansi 5. Bila r hitung r tabel berarti valid Bila r hitung r tabel berarti tidak valid 2 Uji Reliabilitas Angket Menurut Suharsimi Arikunto 2006:178 Reliabilitas adalah “Ketepatan suatu tes apabila diteskan terhadap subyek yang sama”. Dengan kata lain reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Adapun cara mencari reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto 2006:180 adalah 1 rumus Spearman Brown, 2 rumus Flanagan, 3 rumus Rulon, 4 rumus K- R.20, 5 rumus K-R.21, 6 rumus Hoyt, 7 dan rumus Alpha. Penelitian ini, menghitung reliabilitas angket uji diuji dengan rumus Alpha sebagai berikut: ú û ù ê ë é S S - úû ù êë é - = 2 2 11 1 1 b t n n r a a Keterangan: 11 r = reliabilitas istrumen n = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 t a S = jumlah varians skor tiap-tiap item 2 b a S = varians total Suharsimi Arikunto, 2006:196 Hasil analisis reliabel kemudian dikonsultasikan dengan koefisien reliabilitas. Adapun mengenai besarnya koefisien korelasi dapat digunakan ketentuan sebagai berikut: a Antara 0,8 sampai 1, dikategorikan tinggi b Antara 0,6 sampai 0,8 dikategorikan cukup c Antara 0,4 sampai 0,6 dikategorikan agak rendah d Antara 0,2 sampai 0,4 dikategorikan rendah e Antara 0,0 sampai 0,2 dikategorikan sangat rendahtidak berkorelasi Suharsimi Arikunto, 2006:276 Hasil uji coba angket tersebut di peroleh pengalaman mengajar Xı r 11 = 0,847, maka soal tersebut dapat dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi lihat lampiran 7 halaman 110. Motivasi mengajar X 2 r 11 = 0,8946, maka soal tersebut dapat dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi lihat lampiran 9 halaman 112. Kompetensi guru PKn Y r 11 = 0,9137, maka soal tersebut dapat dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas yang sangat tinggi lihat lampiran 11 halaman 114.

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR PADA SEKOLAH MENENGAH Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Kerja Dan Pengalaman Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Mojolaban Tahun 2014/2015.

0 2 15

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Kerja Dan Pengalaman Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Mojolaban Tahun 2014/2015.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU Hubungan Antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU Hubungan Antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

0 0 31

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI INTEPERSONAL DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 1 40

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KREATIVITAS KERJA PADA GURU TPA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KREATIVITAS KERJA PADA GURU TPA DI KECAMATAN KARANG NONGKO KABUPATEN KLATEN.

0 0 14

PERBANDINGAN KREATIVITAS MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA GURU BERSERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI : Studi Deskriptif terhadap Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

0 3 41

HUBUNGAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 72

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI MENGAJAR GURU

0 0 14