Tes Non-test bukan tes

Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. f Snowball Sampling Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dari beberapa teknik pengambilan sampel diatas, maka di dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik Probability Random Sampling, yaitu setiap anggota populasi akan mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak. Dengan menggunakan teknik Probability Random Sampling ini diharapkan anggota sampel dapat benar-benar mewakili dari sejumlah populasi yang ada. Dalam penelitian ini dari 113 guru PKn SMP Negeri di Kabupaten Karanganyar peneliti hanya mengambil 50 guru PKn sebagai sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Iqbal Hasan 2005:227 “Variabel bebas independent variable adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Sedangkan variabel terikat dependent variable adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y”. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti 3 tiga macam variabel yang terdiri dari 2 dua variabel bebas dan 1 satu variabel terikat. a. Variabel bebas : Pengalaman Mengajar X 1 Motivasi Mengajar X 2 a. Variabel terikat : Kompetensi Guru PKn Y 2. Penyusunan Instrumen Teknik penyusunan instrumen untuk memperoleh data tentang X 1 , X 2 , dan Y dapat dilakukan dengan: Secara garis besar, alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Tes

1 Pengertian tes Menurut Suharsimi Arikunto 2006:150 “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi maka dibedakan adanya beberapa macam tes dan alat ukur lain: 1 Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa self-concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus dan sebagainya. 2 Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang. 3 Tes Intelegensi atau Intelegence Test, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya. 4 Tes sikap atau attitude test, yang sering juga disebut dengan skala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang. 5 Teknik proyeksi atau proyective technique. Istilah proyective technique ini mulai dipopulerkan oleh L.K Frank tahun 1939 didalam bukunya: “Projective Methods for The Study of Persona lity ”. Sebagai contoh projective technique adalah metode tetesan tinta yang diciptakan oleh Rorschach Inkblot Technicque. 6 Tes minat atau measures of interest, adalah alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu. 7 Tes Prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Berbeda dengan yang lain sebelum ini, tes prestasi diberikan sesudah seseorang yang dimaksud mempelajari hal-hal yang sesuai dengan yang akan diteskan.

b. Non-test bukan tes

1 Angket Menurut Suharsimi Arikunto 2006:151 “Angket atau kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Macam-macam angket menurut Suharsimi Arikunto 2006:152 angket atau kuesioner dapat dibedakan dalam beberapa jenis tergantung pada sudut pandangnya yaitu: a Dipandang dari cara menjawab: 1 Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. 2 Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. b Dipandang dari jawaban yang diberikan: 1 Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2 Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. c Dipandang dari bentuknya: 1 Kuesioner pilihan ganda yaitu sama dengan kuesioner tertutup. 2 Kuesioner isisan yaitu sama dengan kuesioner terbuka. 3 Check list yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai. 4 Rating-scale skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. 2 Interviu Interview Menurut Suharsimi Arikunto 2006:155 ”Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”. Ditinjau dari pelaksanaanya, maka dibedakan atas: a. Interviu bebas, inguided interview, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. b. Interviu terpimpin, guided interview yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interviu terstruktur. c. Interviu bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin. 3 Observasi Menurut Suharsimi Arikunto 2006:156 “Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebutkan jenis observasi, yaitu: 1. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamat. 2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamat. 4 Skala Bertingkat Ranting atau Ranting Scale Menurut Suharsimi Arikunto 2006:157 ”Ranting atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berslaka”. 5 Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto 2006:158 “Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis”. Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan: a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya. b. Check-list , yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat evaluasi non-test yaitu angket. Alasan digunakan angket dalam penelitian ini terutama karena angket merupakan hubungan yang tidak langsung dalam pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dikenai angket secara tertulis disertai petunjuk yang ada. Dengan menggunakan angket data akan terkumpul dalam waktu singkat. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data pengalaman mengajar, motivasi mengajar dan kompetensi guru PKn di Kabupaten Karanganyar. Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung dengan bentuk tertutup yaitu peneliti langsung memberikan angket kepada responden dan responden itu tinggal memberi tanda X pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti sesuai dengan pilihan masing-masing. Beberapa alasan digunakan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Dengan angket data mudah terkumpul. 2 Dengan angket pengumpulan data akan menghemat tenaga dan biaya. 3 Dengan angket akan memperoleh data yang mungkin sulit diungkapkan dengan metode lain. 4 Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. Disamping metode angket mempunyai keuntungan, juga mempunyai kelemahan- kelemahan yaitu: 1 Adakalanya jawaban itu dibuat tidak sesuai sebenarnya. 2 Bentuknya selalu formal kurang fleksibel. 3 Kadang-kadang responden enggan mengisi, lebih-lebih tentang dirinya. 2 Teknik Pengukuran a Pengukuran Variabel Pengalaman Mengajar X1 Pengisian angket pada variabel pengalaman mengajar X1 dalam penelitian ini skoring atas jawaban setiap item dari masing-masing responden ditentukan sebagai berikut: 1 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Sering : skor 4 b Untuk jawaban Pernah : skor 3 c Untuk jawaban Kadang-kadang : skor 2 d Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 1 2 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat negatif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 4 b Untuk jawaban Kadang-kadang : skor 3 c Untuk jawaban Pernah : skor 2 d Untuk jawaban Sering : skor 1 b Pengukuran Variabel Motivasi Mengajar X2 Pengisian angket pada variabel motivasi mengajar X2 dalam penelitian ini skoring atas jawaban setiap item dari masing-masing responden ditentukan sebagai berikut: 1 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Sering : skor 4 b Untuk jawaban Pernah : skor 3 c Untuk jawaban Kadang-kadang: skor 2 d Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 1 2 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat negatif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 4 b Untuk jawaban Kadang-kadang: skor 3 c Untuk jawaban Pernah : skor 2 d Untuk jawaban Sering : skor 1 c Pengukuran Variabel Kompetensi Guru PKn Y Pengisian angket pada variabel Kompetensi Guru PKn Y dalam penelitian ini skoring atas jawaban setiap item dari masing-masing responden ditentukan sebagai berikut: 1 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Sering : skor 4 b Untuk jawaban Pernah : skor 3 c Untuk jawaban Kadang-kadang: skor 2 d Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 1 2 Untuk pertanyaan atau pernyataan yang bersifat negatif maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Untuk jawaban Tidak Pernah : skor 4 b Untuk jawaban Kadang-kadang: skor 3 c Untuk jawaban Pernah : skor 2 d Untuk jawaban Sering : skor 1 4 Langkah-Langkah Penyusunan Angket Langkah-langkah dalam menyusun angket berdasarkan pelaksanaan adalah sebagai berikut: a Menentukan konsep variabel penelitian. b Menentukan aspek dan indikator yang akan disusun dari variabel penelitian. c Menyusun kisi-kisi angket lihat lampiran 1 halaman 85-87 d Menyusun butir-butir pertanyaan lihat lampiran 2 halaman 87-95 e Melakukan uji coba angkettry out dengan tujuan mengetahui validitas dan reliabilitasnya lihat lampiran 12 halaman 115 Angket sebelum digunakan dalam penelitian maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen ini diberikan kepada para guru dari anggota populasi sebanyak 30 guru yang dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2009 dengan maksud untuk mengetahui apakah angket tersebut memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sebagai instrumen pengumpul data. f Revisi Bedasarkan hasil try out dalam penelitian ini diketahui bahwa jumlah dari 100 item angket yang diuji cobakan hasilnya adalah valid semua, sehingga atas dasar tersebut maka peneliti tidak perlu melakukan revisi angket. g Memperbanyak angket sebanyak sempel. h Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan setelah mendapat umpan balik dari responden kemudian dianalisis.

b. Uji Coba Try Out

Dokumen yang terkait

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR PADA SEKOLAH MENENGAH Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Kerja Dan Pengalaman Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Mojolaban Tahun 2014/2015.

0 2 15

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Kerja Dan Pengalaman Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Mojolaban Tahun 2014/2015.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU Hubungan Antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU Hubungan Antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

0 0 31

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI INTEPERSONAL DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 1 40

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KREATIVITAS KERJA PADA GURU TPA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KREATIVITAS KERJA PADA GURU TPA DI KECAMATAN KARANG NONGKO KABUPATEN KLATEN.

0 0 14

PERBANDINGAN KREATIVITAS MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA GURU BERSERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI : Studi Deskriptif terhadap Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

0 3 41

HUBUNGAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 72

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI MENGAJAR GURU

0 0 14