Penafsiran Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis pada lampiran 29 halaman 145, diperoleh besarnya koefisien korelasi antara X ı dan X 2 dengan Y sebesar Rуı, 2 = 0,3989. Hasil tersebut menunjukkan bahwa antara pengalaman mengajar dan motivasi mengajar mempunyai hubungan dengan kompetensi guru PKn. Sehingga hipotesis alternatif diterima, berarti ada hubungan antara pengalaman mengajar dan motivasi mengajar dengan kompetensi guru PKn . Untuk hasil uji keberartian regresi ganda antara Xı dan X 2 dengan Y diperoleh harga: F hitung = 4,446 F tabel = 3,19, maka diputuskan hubungan antara Xı dan X 2 dengan Y adalah berarti. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 146. Persamaan g aris regresi ganda atau model hubungan antara Xı dan X 2 dengan Y adalah: Ŷ = 72,8169 + 0,2667 Xı + 0,3551 X 2 . Berarti hipotesis ketiga dapat diterima. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 143-144. Hasil perhitungan itu menunjukkan, bahwa pengalaman mengajar dan motivasi mengajar secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 15,91 terhadap kompetensi guru PKn.

D. Penafsiran Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data sebagai berikut: Sampel yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangan antara variabel X 1 dan X 2 tidak saling terikat, sehingga antar variabel bebas bersifat independen. Untuk uji linearitas variabel pengalaman mengajar didapatkan harga F hitung = 0,81 F tabel = 4,03 menunjukkan bahwa variabel pengalaman mengajar linear terhadap variabel kompetensi guru PKn. Sedangkan variabel motivasi mengajar didapatkan harga F hitung = 1,73 F tabel = 4,03 menunjukkan bahwa variabel motivasi mengajar linear terhadap variabel kompetensi guru PKn. Terpenuhinya uji prasyarat analisis diatas dapat dilanjutkan untuk pengujian hipotesis. 1. Hubungan antara variabel X 1 dengan Y Hipotesis yang berbunyi: “Adanya hubungan yang positif antara pengalaman mengajar dengan kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar diterima”. Maknanya adalah semakin tinggi pengalaman mengajar maka semakin tinggi pula kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar. Persamaan garis regresi linear diperoleh persamaan Ŷ = A + Bx 1 yaitu Ŷ =101,9166 + 0,3383x 1 . Jadi setiap kenaikan satu satuan pengalaman mengajar X 1 maka diikuti kenaikan kompetensi guru PKnY sebesar kemiringan gradien garis regresi = 0,3383. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 131-134. Hasil analisis korelasi product moment didapatkan harga koefisien korelasi sederhana antara pengalaman mengajar dengan kompetensi guru PKn sebesar y x r 1 = 0,3132 r tabel = 0,279. Untuk uji keberartian regresi linear didapatkan harga F hitung = 5,22 F tabel 4,03, menunjukkan bahwa regresi antara pengalaman mengajar dengan kompetensi guru PKn adalah berarti. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pengalaman mengajar mempunyai hubungan dengan kompetensi guru PKn. Sedangkan harga statistik uji t, di peroleh t hitung = 2,285 t tabel = 2,01 yang berarti hubungan antara pengalaman mengajar dengan kompetensi guru PKn adalah berarti. 2. Hubungan antara variabel X 2 dengan Y Hipotesis yang berbunyi: “Adanya hubungan yang positif antara motivasi mengajar dengan kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar diterima”. Maknanya adalah semakin tinggi motivasi mengajar maka semakin tinggi pula kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar. Persamaan garis regresi linear diperoleh persamaan Ŷ = A + Bx 2 yaitu Ŷ = 90,2640 + 0,4440x 2 . Jadi setiap kenaikan satu satuan motivasi mengajar X 2 maka diikuti kenaikan kompetensi guru PKn Y sebesar kemiringan gradien garis regresi = 0,4440. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 135-138. Hasil analisis korelasi product moment didapatkan harga koefisien korelasi sederhana antara motivasi mengajar dengan kompetensi guru PKn sebesar rx 2 y = 0,3197 r tabel = 0,279. Untuk uji keberartian regresi linear didapatkan harga F hitung = 5,46 F tabel 4,03, menunjukkan bahwa regresi antara motivasi mengajar dengan kompetensi guru PKn adalah berarti. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi mengajar mempunyai hubungan dengan kompetensi guru PKn. Sedangkan harga statistik uji t, diperoleh t hitung = 2,338 t tabel = 2,01 yang berarti hubungan antara motivasi mengajar dengan kompetensi guru PKn adalah berarti. 3. Hubungan antara variabel X 1 dan X 2 dengan Y Hipotesis yang berbunyi: “Adanya hubungan yang positif antara pengalaman mengajar dan motivasi mengajar dengan kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar diterima”. Maknanya adalah semakin tinggi pengalaman mengajar dan motivasi mengajar maka semakin tinggi pula kompetensi guru Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Karanganyar. Persamaan garis regresi linear ganda diperoleh persamaan Ŷ = A + Bx 1 + Bx 2 yaitu Ŷ = 72,8169 + 0,2667 X ı + 0,3551 X 2 . Jadi setiap kenaikan satu satuan pengalaman mengajar X 1 dan motivasi mengajar X 2 maka diikuti kenaikan kompetensi guru PKn Y sebesar B Xı = 0,2667 dan BX 2 = 0,3551. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 141- 142. Harga koefisien korelasi ganda antara pengalaman mengajar dan motivasi mengajar sebesar Ry1,2 = 0,3989 pada lampiran 29 halaman 145. Dengan harga statistik uji F hitung = 4,446 F tabel = 3,19 Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 146. Sehingga hipotesis alternatif diterima, berarti ada hubungan antara pengalaman mengajar dan motivasi mengajar dengan kompetensi guru PKn.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Dokumen yang terkait

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR PADA SEKOLAH MENENGAH Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Kerja Dan Pengalaman Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Mojolaban Tahun 2014/2015.

0 2 15

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Kerja Dan Pengalaman Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Mojolaban Tahun 2014/2015.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU Hubungan Antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU Hubungan Antara Kemampuan Mengajar Guru dengan Motivasi Berprestasi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

0 0 31

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI INTEPERSONAL DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 1 40

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KREATIVITAS KERJA PADA GURU TPA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KREATIVITAS KERJA PADA GURU TPA DI KECAMATAN KARANG NONGKO KABUPATEN KLATEN.

0 0 14

PERBANDINGAN KREATIVITAS MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA GURU BERSERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI : Studi Deskriptif terhadap Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

0 3 41

HUBUNGAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 72

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI MENGAJAR GURU

0 0 14