dalam penelitian yang mengarah pada seleksi, criterian-based selection. Sutopo, 2002: 185.
Adapun data yang akan disampling dalam penelitian ini adalah semua tuturan selama sesi kesaksian, yaitu pada saat jemaat yang mengalami mujizat kesembuhan
bersaksi di mimbar. Dari data tersebut diambil tuturan yang dilakukan secara dua arah saja. Dari 3 keping CD dengan 14 scene dipilih 9 scene yang memenuhi kriteria
untuk menjawab rumusan masalah.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Simak Catat
Yang dimaksud dengan teknik simak catat adalah teknik melakukan penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data primer
dalam rangka memperoleh data yang diinginkan. Hasil penyimakan ini kemudian dicatat sebagai data Edi Subroto, 1992: 41-42.
Berkenaan dengan penelitian ini, dengan teknik simak catat, peneliti memutar dan menyimak kembali sumber data yang berupa dokumen audio
visual untuk kemudian ditranskripkan ke dalam tulisan. 2. Observasi tak berperan
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi tak berperan yaitu dengan cara mengamati dan menyimak sumber data yang
berupa rekaman video VCD guna mengetahui kelancaran penyampaian tuturan sasaran, strategi dan teknik yang diterapkan oleh penerjemah lisan,
serta faktor yang mempengaruhi proses penerjemahan lisan. Disebut dengan observasi tidak berperan karena pada prakteknya peneliti tidak terjun langsung
ke lapangan, sehingga apapun yang dilakukan peneliti sebagai pengamat tidak berpengaruh pada sasaran yang sedang diamati Sutopo, 2002: 65. Dengan
alasan ini pula, penelitian ini diasumsikan bahwa apa yang tampak dalam gambar visual adalah proses terjemahan yang terjadi secara alami, sehingga
hal-hal yang tidak terekam dianggap tidak ada. 3. Kuesioner
Kuesioner ditujukan bagi rater guna menilai keakuratan dan keberterimaan hasil terjemahan lisan baik yang diterjemahkan dari bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia, maupun yang diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Kuesioner dibuat oleh peneliti dalam dua bentuk;
close dan open. Close adalah bentuk kuesioner yang memuat skala dan kriteria penilaian yang ditentukan oleh peneliti, sedangkan open berupa kolom
alasan yang disediakan bagi rater untuk berkomentar dan memberikan analisisnya mengenai data yang dinilai.
4. Wawancara Mendalam In-Depth Interview Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam
dengan informan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pembaca ahli mengenai penilaian terhadap keakuratan dan
keberterimaan terjemahan serta dengan pihak-pihak yang menngetahui informasi mengenai penerjemah lisan. Peneliti tidak melakukan wawancara
secara langsung dengan penerjemah lisan karena kendala waktu dan
kesibukan dari yang bersangkutan. Wawancara mendalam bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal, dan bisa
dilakukan berulang pada informan yang sama. Dalam hal-hal tertentu, peneliti dapat menanyakan pandangan informan tentang banyak hal yang bermanfaat
untuk keperluan penelitian. Sutopo, 2002: 137.
6. Validitas Data