than is sufficient to convey the content unchanged while observing TL norms.” Shuttleworth Cowie, 1997: 95
Berbeda lagi dengan pendapat yang diutarakan oleh Larson 1984:16. Menurutnya, terjemahan harfiah adalah terjemahan yang meniru bentuk bahasa sumber. Dengan
kata lain, terjemahan harfiah adalah penerjemahan kata-per-kata. Lalu, mana yang benar? Keduanya benar. Setelah dicermati dengan seksama, yang membedakan antar
kedua pengertian ini hanyalah istilah yang digunakan. Larson menamakan metode terjemahan kata-per-kata menurut Newmark dengan terjemahan harfiah, sedangkan
terjemahan harfiah menurut Newmark, oleh Larson disamakan dengan terjemahan harfiah modifikasi.
f. Adaptasi Adaptation
Adaptasi merupakan teknik penerjemahan yang paling bebas dan paling dekat bahasa sasaran. Teknik ini pada umumnya digunakan untuk menerjemahkan drama
dan puisi dimana, menurut Newmark 1988: 46, penerjemah tetap mempertahankan tema, karakter dan alur cerita. Penerjemah mengubah konteks budaya bahasa sumber
ke dalam budaya bahasa sasaran untuk kemudian menulis kembali teks BSu ke dalam BSa. Beberapa perubahan dapat dilakukan oleh penerjemah dengan tujuan agar teks
terjemahan dapat berterima bagi pembaca khusus, misalnya untuk kalangan anak- anak. Mungkin contoh adaptasi memang banyak dan mudah ditemukan pada bacaan
anak-anak. Di toko buku, banyak terdapat cerita anak yang diadaptasi dari cerita- cerita barat, seperti cerita Cinderella, Beauty and the Beast, Putri Salju, dan masih
banyak lagi. Sering pula cerita-cerita tersebut diadaptasi ke dalam bentuk drama
untuk dipentaskan. Dalam cerita-cerita tersebut tema, karakter dan alur tidak berubah namun terkadang bahasa yang digunakan penerjemah disesuaikan dengan pembaca
teks bahasa sasaran atau penonton apabila itu dalam bentuk drama pementasan.
g. Pungutan Borrowing
Pungutan merupakan pemakaian kata secara langsung dari bahasa sumber, yang disebut sebagai “Pure Borrowing”. Suryawinata 2003: 70 mendefinisikan
teknik ini sebagai strategi penerjemahan yang membawa kata dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dengan kata lain, kata dalam bahasa sumber oleh
penerjemah dipungut untuk dipakai dalam bahasa sasaran tanpa melalui proses pengalihan pesan. Contoh: “Mouse” komputer diterjemahkan sama menjadi
“Mouse”. Ada satu jenis lagi teknik pungutan yang sedikit mengalami perubahan dalam hal pengalihan pesannya. Teknik yang lebih dikenal dengan “naturalisasi” ini
tidak mengambil kata dalam bahasa sumbernya secara langsung tapi menyelaraskan kata tersebut dengan bunyi dan tulisan yang hampir menyerupai bahasa sumber
sehingga berterima dalam bahasa sasaran. Contohnya: “Computer” menjadi “Komputer”.
h. Penghapusan Deletion