ataupun frekuensi dalam bentuk angka.” Pendapat ini sejalan dengan pemikiran Miles and Huberman 1984: 161 yang menyatakan bahwa:
a researcher who employs a descriptive method gradually makes a sense of a social phenomenon and interested in process, meaning, and understanding
gained through words or pictures by contrasting, comparing, replicating, cataloguing, and classifying the object of study.
Selain itu, Moleong 2000: 123 menambahkan bahwa “Penelitian kualitatif bersifat lentur atau fleksibel karena peneliti sebagai instrumen utama penelitian
memiliki kemampuan untuk menggali informasi yang lain dari yang lain, yang tidak direncanakan semula, yang tidak diduga lebih dulu, atau yang tidak lazim.”
Strategi penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah studi kasus terpancang embedded case study research. Disebut dengan studi kasus terpancang karena
masalah dan fokus yang diteliti sudah ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti seperti yang tertera dalam rumusan masalah.
3. Sumber Data dan Data
Penelitian ini menggunakan dua macam sumber data yaitu: 1. Dokumen
Dokumen yang dimaksud berupa Video CD yang berisi rekaman audio visual kegiatan penerjemahan lisan konsekutif yang diambil dari kegiatan rohani
bertajuk “Miracle Crusade – This is Your Day.” Dari dokumen ini diperoleh data berupa rekaman kegiatan penerjemahan lisan konsekutif yang
berlangsung secara dua arah.
2. Informan Informan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang mengenal penerjemah lisan
dan pembaca ahli atau rater. Dari pihak-pihak yang mengenal penerjemah lisan akan didapatkan informasi mengenai latar belakang yang bersangkutan
hingga akhirnya mendapatkan peran sebagai penerjemah lisan dalam kebaktian kebangunan rohani yang bertajuk “Miracle-crusade – This is Your
Day”. Informasi ini berguna untuk menggali kompetensi awal yang sudah dimiliki oleh penerjemah lisan. Sedangkan pembaca ahli akan bertindak
sebagai penilai tingkat keakuratan dan keberterimaan hasil penerjemahan lisan sehingga akan tercipta penilaian yang objektif. Dalam penelitian ini akan
dilibatkan tiga pembaca ahli yang dianggap cukup berkompeten dalam bidang penerjemaha, dengan kriteria sebagai berikut: menguasai bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris, mampu menerjemahkan, dan mengerti teori penerjemahan. Selain itu, pembaca ahli yang dipilih adalah yang beragama
kristiani mengingat subject matter dari kegiatan penerjemahn lisan ini menyangkut kegiatan keagamaan Kristen. Hasil penilaian dan penjelasan
mengenai tingkat keakuratan dan keberterimaan yang diberikan ketiga pembaca ahli tersebut dipakai sebagai data kedua dalam penelitian ini.
4. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik cuplikan. Cuplikan yang diambil bersifat selektif yang disebut dengan purposive sampling.
Teknik cuplikan merupakan bentuk khusus atau proses pemusatan atau pemilihan
dalam penelitian yang mengarah pada seleksi, criterian-based selection. Sutopo, 2002: 185.
Adapun data yang akan disampling dalam penelitian ini adalah semua tuturan selama sesi kesaksian, yaitu pada saat jemaat yang mengalami mujizat kesembuhan
bersaksi di mimbar. Dari data tersebut diambil tuturan yang dilakukan secara dua arah saja. Dari 3 keping CD dengan 14 scene dipilih 9 scene yang memenuhi kriteria
untuk menjawab rumusan masalah.
5. Teknik Pengumpulan Data