mengikuti.Bagi anak yang tidak dapatmengikuti pendidikan agama akan cenderung untuk tidak mematuhi ajaran-ajaran agama. Seseorang yang tidak
patuh pada ajaran agama mudah terjerumus pada perbuatan keji dan mungkar jika ada faktor yang mempengaruhi seperti perbuatan kenakalan remaja dan jenis
kenakalan lainnya https:hilmadahlia.blogspot.co.id201611fenomena-keluarga-modern.html
diakses tanggal 20 Desember pukul 17.00 WIB.
2.4 Kenakalan Remaja 2.4.1 Pengertian Remaja
Remaja adolescence adalah masa transisi peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan
psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 1213 - 21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan
melalui masa krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri search for self- identity Dariyo, 2004: 13-14 .
2.4.2 Ciri-ciri Remaja
Dari sudut kepribadiannya maka para remaja mempunyai cirri-ciri tertentu, baik bersifat spiritual maupun badaniah. Contoh cirri-ciri itu adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan fisik yang pesat, sehingga cirri-ciri fisik sebagai laki-laki atau
wanita tampak semakin tegas, hal mana secara efektif ditonjolkan oleh para remaja, sehingga perhatian terhadap jenis kelamin lain semakin meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Oleh remaja perkembangan fisik yang baik dianggap sebagai salah satu kebanggaan.
b. Keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi sosial dengan kalangan
yang lebih dewasa atau yang dianggap lebih matang pribadinya. Kadang- kadang diharapkan bahwa interaksi sosial itu mengakibatkan masyarakat
menganggap remaja sudah dewasa. c.
Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa, walaupun mengenai masalah tanggung jawab secara relatif belum matang.
d. Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri baik secara sosial, ekonomis
maupun politis, dengan mengutamakan kebebasan dari pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua atau sekolah.
e. Adanya perkembangan taraf intelektualitas dalam arti netral untuk
mendapatkan identitas diri. f.
Menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan sistem kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa Soekanto, 2004: 51-52.
2.4.3 Pengertian Kenakalan Remaja
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja ialah perilaku jahat, atau kejahatan dan kenakalan anak-anak muda; merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada
anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial , sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku menyimpang. Anak-anak muda yang
delinkuen atau jahat disebut pula sebagai anak cacat secara sosial.Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada di tengah masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Delinquency itu selalu mempunyai konotasi serangan, pelanggaran, kejahatan dan keganasan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah usia 22 tahun Kartono, 2008: 6 .
Untuk menyalurkan energi psikologisnya guna memperoleh pengakuan, penerima dan perhatian dari orang lain, maka seringkali remaja salah dalam menentukan
jalan hidupnya. Akibatnya mereka melakukan tindakan-tindakan yang salah, seperti melakukan tindak kejahatan kekerasan, pembunuhan, penganiayaan, pencurian,
penipuan, pemerasan pemalakan, penyalahgunaan obat drugalcohol abuse, kriminalitas, penodongan perampokan, perusak bis kota dengan melempari kaca-
kacanya. Mereka inilah tergolong kenakalan remaja juvenile delinquency Dariyo, 2004: 109 .
2.4.4 Wujud Kenakalan Remaja