Kehidupan beragama keluarga dijadikan salah satu ukuran untuk melihat keberfungsian sosial keluarga yang menjalankan fungsi agamanya dengan baik.
Artinya bagi keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknya pun akan melakukan hal-hal baik sesuia dengan norma agama.
5. Hasil penelitian ini menunjukkan kurangnya keharmonisan dalam keluarga,
jarang berkomunikasi dengan keluarga sehingga remaja melampiaskan emosinya di lingkungan pergaulan hal ini dibuktikan dengan remaja yang sering berjudi
dan kebut-kebutan di jalan.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan akhirnya penulis mencoba memberikan masukan atau beberapa saran yang ditujukan kepada semua pihak yang berkepentingan. Disini penulis
mencoba memberikan saran antara lain: 1.
Membina hubungan rumah tangga yang harmonis antara orang tua dan anak, saling memiliki keterbukaan satu sama lain sehingga orang tua mengerti
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anak khususnya remaja. 2.
Memilih lingkungan pergaulan yang baik, agar tidak terjerumus untuk melakukan kejahatan karena lingkungan pergaulan menentukan sikap dan
tindakan yang membawa kita ke arah yang baik atau tidak baik. 3.
Terhadap orang tua agar lebih mawas diri melihat kelemahan dan kekurangan dirisendiri dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak
mendidikanak. Sebaliknya memperkaya kearifan, kebaikan dan keadilan agar bisa dijadikanpanutan bagi para remaja demi perkembangan generasi penerus
bangsa.
Universitas Sumatera Utara
4. Bagi para remaja hendaknya mampu memanfaatkan waktu luang
denganmelakukan hal-hal yang bermanfaat, membiasakan hidup teratur dan disiplin.
5. Bagi pemerintah setempat hendaknya melakukan pengawasan, dan bersikap
tegas di lingkungan remaja agar remaja tidak sewenang-wenang melakukan kejahatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keberfungsian Keluarga 2.1.1 Pengetian Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat.Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan
organisasi terbatas, dan mempunyai ukuran yang minimum, terutama pihak-pihak yang pada awalnya mengadakan suatu ikatan. Dengan kata lain, keluarga tetap merupakan
bagian dari masyarakattotal yang lahir dan berada di dalamnya, yang secara berangsur- angsur akan melepaskan cirri-ciri tersebut karena tumbuhnya mereka ke arah
pendewasaan. Keluarga sebagai organisasi, mempunyai perbedaan dari organisasi– organisasi lainnya, dan mempunyai arti yang lebih mendalam daripada organisasi-
organisasi lainnya, yang hanya sebagai suatu proses Khairuddin, 1997: 4. Keluarga adalah kelompok orang yang ada hubungan darah atau
perkawinan.Orang-orang yang termasuk keluarga adalah ibu, bapak, dan anak- anaknya.Ini disebut keluarga batih nuclear family. Keluarga yang diperluas extended
family mencakup semua orang dari suatu keturunan dari kakek dan nenek yang sama, termasuk keturunan suami dan isteri. Keluarga mempunyai fungsi untuk berkembang
biak, mensosialisasi, mendidik anak, dan menolong serta melindungi yang lemah, khususnya orang tua yang telah lanjut usia Setiono, 2011: 24.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Ciri-ciri Keluarga
a. Ciri-ciri Umum Ciri-ciri umum keluarga antara lain seperti yang dikemukakan oleh Mac Iver and
Page dalam Khairuddin, 1997: 6. 1.
Keluarga merupakan hubungan perkawinan. 2.
Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
3. Suatu system tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis keturunan.
4. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok
yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan
anak. 5.
Merupakan tempat tinggal bersama, rumah tau rumah tangga yang walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga.
Burgess and Locke juga mengemukakan terdapatnya 4 karakteristik keluarga yang terdapat pada semua keluarga dan juga untuk membedakan keluarga dari kelompok-
kelompok sosial lainnya. 1.
Keluarga adalah susunan orang-orang yang distukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi. Petalian antara suami dan istri adalah
perkawinan; dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah, dan kadangkala adopsi.
2. Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama di bawah satu atap
dan merupakan susunan satu rumah tangga; atau jika mereka bertempat tinggal, rumah tersebut menjadi rumah mereka.
Universitas Sumatera Utara
3. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan
berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan isteri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan.
Peranan-peranan tersebut di batasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat oleh kekuatan melalui sentiment-sentimen, yang sebagian
merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional, yang menghasilkan pengalaman. 4.
Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama, yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi dalam suatu masyarakat yang
kompleks masing-masing keluarga mempunyai cirri-ciri ysng berlainan dengan keluarga lainnya.
b. Ciri-ciri Khusus Disamping memiliki ciri-ciri umum sebagain suatu organisasi lazimnya, keluarga
juga memiliki cirri-ciri khusus sebagai berikut : 1.
Kebersamaan : keluarga merupakan bentuk yang hampir universal diantara bentuk-bentuk organisasi sosial lainnya. Dia dapat ditemui dalam semua
masyarakat, pada semua tingkat perkembangan sosial dan terdapat pada tingkatan manusia yang paling rendah sekalipun di antara beribu-ribu species
makhluk manusia. 2.
Dasar-dasar emosional : hal ini di dasarkan pada suatu kompleks dorongan- dorongan yang sangat mendalam dari sifat organis kita, seperti pekawinan,
menjadi ayah, kesetiaan akan maternal dan perhatian orang tua. 3.
Pengaruh perkembangan : hal ini merupakan lingkungan kemasyarakatan yang paling awal dari semua bentuk kehidupan yang lebih tinggi termasuk manusia,
Universitas Sumatera Utara
dan pengaruh perkembangan yang paling besar dalam kesadran hidup yang mana merupakan sumbernya.
4. Ukuran yang terbatas : keluarga merupakan kelompok yang terbatas ukurannya,
yang di batasi oleh kondisi-konsisi biologis yang tidak dapat lebih tanpa kehilangan identitasnya .
5. Posisi inti dalam struktur sosial : keluarga merupakan keluarga inti dari
organisasi sosial lainnya. Kerap didalam masyarakat yang masih sederhana, maupun dalam masyarakat yang lebih maju, yang mempunyai tipe masyarakat
patrikial. 6.
Tanggung jawab para anggota : keluarga memiliki tuntutan-tuntutan yang lebih besar dan kontinyu daripada yang biasa dilakukan oleh asosiasi-asosiasi lainnya.
Kehidupan keluarga juga mengakar secara mendalam pada dorongan-dorongan pokok seperti yang diartikan dalam hal ini. Dorongan-dorongan ini mengarahkan
laki-laki kedalam tanggung jawab yang semakin besar terhadap keluarga dan emnopang mereka dalam memenuhi tugas-tugas yang tidak dapat mereka
perhitungkan. 7.
Aturan kemasyarakatan : hal ini khususnya terjaga dengan adanya hal-hal yang tabu didalam masyarakat dan aturan-aturan sah yang kaku yang menentukan
kondisi-kondisinya. Pada masyarakat modern keluarga merupakan salah satu asosiasi yang dengan persetujuan kelompok dapat dengan bebas masuk tetapi
tidak bebas untuk meninggalkan ataupun membubarkannya, walaupun denga persetujuan bersama
8. Sifat kekekalan dan kesementaraannya : sebagai suatu institusi keluarga
merupakan susunan yang demikian permanen dan universal,dan sebagai asosiasi
Universitas Sumatera Utara
merupakan organisasi yang paling bersifat sementara dan yang paling mudah berubah dari seluruh organisasi-organisasi penting lainnya dalam masyarakat
Khairuddin, 1997: 6-10.
2.1.3 Fungsi Keluarga 1. Fungsi-fungsi Pokok Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yakni fungsi yang sulit diubah dan digantikan oleh orang lain. Sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi
sosial relative lebih mudah berubah dan mengalami perubahan. Fungsi-fungsi pokok tersebut antara lain :
a. Fungsi Biologik
Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua adalah melahirkan anak.Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat.Namun
fungsi ini pun juga mengalami perubahan, Karen akeluarga sekarang cenderung kepada jumlah anak yang sedikit. Kecenderungan kepada jumlah anak yang sedikit ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor : a
Perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota. b
Makin sulitnya fasilitas perumahan. c
Banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material keluarga.
d Banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk tercapainya kemesraan
keluarga. e
Meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnya fertilitanya. f
Berubahnya dorongan dari agama agar keluarga mempunyai banyak anak. g
Makin banyaknya ibu-ibu bekerja diluar rumah.
Universitas Sumatera Utara
h Makin meluasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
b. Fungsi Afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi.Hubungan afeksi ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi
dasar perkawinan.Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pandangan mengenai nilai-nilai.Dasar
cinta kasih dalam hubungan afeksi ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler, dan asing, pribadi
sangat membutuhkan hubunganafeksi seprti yang terdapat dalam keluarga, suasana afeksi itu tidak terdapat dalam institusi sosial yang lain.
c. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjukkan peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak.Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola
tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiaannya.Sedangkan Mac Iver and Page mengatakan ‘the primary
fuctions’ dari keluarga modern ad lah sebagai berikut : 1.
Prokreasi dan perhatian serta membesarkan anak. 2.
Kepuasan yang lebih stabil dan kebutuhan seks masing-masing pasangan. 3.
Bagian dari rumah tangga, dengan gabungan materialnya, kebudayaan dan kasih saying Khairuddin, 1997: 48-49.
Fungsi keluarga menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN
Universitas Sumatera Utara
Menurut BKKBN bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi delapan. Fungsi keluarga yangdikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut
PeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu: a.
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak bila kelak dewasa. b.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik. c.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman. d.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga. e.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini. f.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang
Universitas Sumatera Utara
lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keluarga. g.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masingmasing, dsb. h.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskanketurunan sebagai generasi penerus. bkkbn.go.id.
2.2 Keberfungsian Sosial
Keberfungsian Sosial secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam melaksanakan fungsi sosialnya atau kapasitas seseorang dalam
menjalankan tugas-tugas kehidupannya sesuai dengan status sosialnya. Dengan kata lain keberfungsian sosial adalah kemampuan untuk melaksanakan peran sosial seperti yang
diamanahkan oleh nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Peranan merupakan seperangkat harapan tentang tindakan yang seharusnya dilakukan oleh seseorang,
kelompok, atau masyarakat pada status tertentu.Sebagai contoh, seorang ayah dapat dikatakan melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik, jika ia mampu memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya, mampu menjadi pendidik, pelindung, dan pembimbing segenap anggota keluarganya. Sebaliknya jika seorang ayah yang karena suatu sebab
tidak mampu menjalankan peranannya, ia dikatakan tidak berfungsi sosial atau
Universitas Sumatera Utara
mengalami disfungsi social https:id.m.wikipedia.orgwikikeberfungsiansosial diakses 23 Desember 2016 pukul 22.00 WIB.
2.3 Faktor-faktor yang Menyebabkan Ketidakberfungsian Keluarga