Faktor-faktor yang Menyebabkan Ketidakberfungsian Keluarga

mengalami disfungsi social https:id.m.wikipedia.orgwikikeberfungsiansosial diakses 23 Desember 2016 pukul 22.00 WIB.

2.3 Faktor-faktor yang Menyebabkan Ketidakberfungsian Keluarga

a. Komunikasi yang Tidak Efektif Komunikasi di sini tidak semata-mata percakapan dengan bahasa biasa antara anggota keluarga. Apabila kedua orang tua di dalam rumah terlalu sering bertengkar di hadapan anak secara langsung, anak akan menumpuk rasa marah karena merasa tidak nyaman dengan suara-suara yang keras itu. Anak akan beranggapan bahwa dalam kehidupan sehari-hari berbicara dengan suara keras adalah hal biasa. Bahkan mungkin termasuk kata-kata yang sering digunakan merupakan kata-kata yang kasar dan terkesan tidak sopan bagi masyarakat pada umumnya. Nantinya ketika rasa marah ini memuncak, anak akan berusaha mencari berbagai cara yang dianggapnya dapat melampiaskan amarahnya. Anak akan berada pada posisi tidak mampu lagi membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang benar dan salah.Nilai-nilai hidup bermasyarakat yang seharusnya dimiliki pun perlahan luntur karena tuntutan ego nya untuk melampiaskan amarahhttp:hestungkara.blogspot.co.id201107keluarga- disfungsi-dan-dampaknya.html diakses tanggal 20 Desember 2016 pukul 16.00 WIB. b. Perselingkuhan Berdasarkan kenyataan yang ada pada saat ini menyatakan bahwa sebagian besar para wanita yang berstatus sebagai wanita karier ini memiliki Universitas Sumatera Utara kemungkinan besar untuk melakukan perselingkuhan di tempat kerja, hal ini disebabkan banyaknya waktu yang lebih banyak digunakan di tempat kerja, sedangkan rumah hanya dianggap sebagai tempat singgah atau istirahat saja.Hal ini menyebabkan makin menurunnya komunikasi antar anggota keluarga.Menurunnya komunikasi antar anggotakeluarga inilah yang dinilai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan atau pergeseran peran keluarga yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga inti nuclear family, yakni suamiistri beserta anak-anaknya. c. Perceraian Perceraian merupakan kecemasan yang paling menyakitkan bagi setiap anggota keluarga yang mengalaminya. Perceraian berkembang dengan sangat pesat, semakin umum orang menerimanya dan tidak lagi dianggap sebagai tabuh atau aib, karena semakin banyak orang tua, saudara atau kerabat, sahabat dan orang lain yang bercerai. Perceraian sulit untuk diatasi karena berhubungan dengan kesadaran moral orang mengenai kesesuaian masing-masing pasangan, kebebasan untuk menentukan sikap, dan mengambil keputusan, walaupun secara keagamaan dianggap tidak mungkin, namun manusia punya kehendak bebas untuk merealisasikan keputusannya untuk bercerai. d. Anak tidak diberikan pendidikan agama Hal ini dapat terjadi bila orang tua tidak meberikan pendidikan agama atau mencarikan guru agama di rumah atau orang tua mau memberikan pendidikan agama dan mencarikan guru agama tetapi anak tidak mau Universitas Sumatera Utara mengikuti.Bagi anak yang tidak dapatmengikuti pendidikan agama akan cenderung untuk tidak mematuhi ajaran-ajaran agama. Seseorang yang tidak patuh pada ajaran agama mudah terjerumus pada perbuatan keji dan mungkar jika ada faktor yang mempengaruhi seperti perbuatan kenakalan remaja dan jenis kenakalan lainnya https:hilmadahlia.blogspot.co.id201611fenomena-keluarga-modern.html diakses tanggal 20 Desember pukul 17.00 WIB. 2.4 Kenakalan Remaja 2.4.1 Pengertian Remaja