Informan Kunci Hasil Temuan .1 Informan Utama

5.2.2 Informan Kunci

Informan Kunci 1 1. No Urut Informan : 05 2.Nama : Neneng Sumarnih 3.Jenis Kelamin : Perempuan 4.Umur : 45 Tahun 5.Pendidikan Terakhir : SMA 6.Agama : Islam Ibu neneng ialah orang tua dari Ari Suhada.Ibu neneng sering melihat kasus kenakalan remaja disekitar mereka.Misalnya saja ketika hendak pergi bekerja mereka melihat siswa-siswa yang bolos sekolah.Mereka sendiri sebenarnya khawatir juga dengan anak meraka.Ibu neneng hanya memiliki satu orang anak laki-laki.Anaknya pernah melakukan kasus kenakalan remaja misalnya bolos sekolah kemudian tawuran dan berkelahi dengan teman sekolahnya.Hingga ibu neneng mendapat panggilan dari sekolahnya. Ibu neneng dan suaminya bekerja sebagai wirausaha, mereka memiliki sebuah warung nasi.Pernghasilan yang didapat juga tidak menentu.Berkisar dari 4-5 juta rupiah perbulannnya.Dari penghasilannya mereka bisa membiayai semua kebutuhan sehari-hari dan membayar biaya pendidikan anaknya. Universitas Sumatera Utara Tak jarang dia juga memberikan uang saku tambahan pada anaknya. Seperti penuturannya dalam kutipan ini: “Sebenarnya bukan memberikan, tapi anak saya ynag minta sendiri. Katanya buat bayar uang les, uang perpisahan, uang renang, pokoknya selalu ada saja. Kalau gak diberikan dia marah.Yaa karena dia anak satu-satunya terpaksa lah saya berikan saja, tapi tidak banyak”. Bagi ibu Neneng pendidikan sangat penting karena dia ingin melihat anaknya sukses. Jumlah anak yang bersekolah hanya 1, dan tidak mendapatkan bantuan pendidakan dari sekolah atau pihak lain. Penghasilan yang diperolehnya cukup untuk membantu pendidikan anaknya. Didalam keluarganya mereka tidak pernah melakukan ibadah bersama karena ibu neneng dan suaminya jarang berada dirumah. Biasanya mereka pulang kerumah jam 7 atau paling lama jam 8. Mereka tidak lagi mengadakan diskusi bersama karena merasa lelah setelah bekerja satu harian. Anak mereka juga tidak pernah bercerita tentang masalah yang dihadapinya atau menceritakan kegiatan sehari-harinya. Mereka mengizinkan anaknya untuk menginap diluar rumah hanya pada saat hari libur saja.Mereka juga selalu bertanya jika anaknya pamit untuk keluar rumah karena khawatir jika anaknya pergi ke tempat yang tidak bagus.Mereka tidak mengenal teman- teman anaknya karena anaknya jarang sekali membawa temannya kerumah. Ibu Neneng juga menjelaskan jika anak nya berbuat salah pasti ia akan marah. Seperti pada penuturannya dalam wawancara berikut: Universitas Sumatera Utara “Saya marah tapi gak sampai memukul atau bersikap kasar. Paling saya cuma pakai nada yang keras saja”.Anaknya juga sering membuat pelanggaran disekolah “pernah lah sudah 4 kali dapat SPO karena berantam sama temannya, karena sering bolos.Awalnya saya sangat terkejut dan marah sekali, tapi lama-kelamaan hati saya luluh.Mungkin dia begitu karena terlalu kami manjakan dek”. Universitas Sumatera Utara Informan Kunci 2 1.No Urut Informan : 06 2.Nama : Sulastri 3.Jenis Kelamin : Perempuan 4.Umur : 40 Tahun 5.Pendidikan Terakhir : SMA 6.Agama : islam Ibu Sulastri adalah orang tua dari Muhammad Rizky, usianya 40 tahun.Jumlah anak yang dimilikinya adalah 3 orang. Dia bercerita jika ia sering melihat kasus kenakalan remaja di televise dan dijalanan. Dia mengakui jika anaknya juga pernah terlibat kasus kenakalan remaja yaitu bermain judi. Seperti penuturannya dalam kutipan wawancara ini: “Anak saya paling sering main judi dek, menghabiskan uang saja kerjanya, tiap dinasehati pasti dia melawan ke saya. Ibu Sulastri hanya ibu rumah tangga biasa, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan.Penghasilan yang diperoleh tiap bulannya hanya Rp. 1.600.000.Penghasilan tersebut hanya bisa untuk membiayai makan keluarga mereka dan uang saku anaknya.Jika dapat penghasilan tambahan, barulah mereka bisa membeli kebutuan lainnya.Ibu sulastri juga sering dimintai uang saku tambahan oleh rizky tetapi tidak pernah diberikan. Seperti dalam penuturannya berikut: Universitas Sumatera Utara “dia sering minta uang tambahan dek, tapi gak pernah saya kasih. Kami kan hidupnya pas-pasan. Kadang dia marah juga ke saya”. Buat ibu Sulastri pendidikan sangat penting, karena dia ingin semua anak- anaknya menjadi orang hebat.Jumlah anak nya yang bersekolah ada 3 orang.Anak yang ke dua dan ketiga mendapat bantuan buku sekolah gratis, sedangkan uang sekolahnya sendiri memang ditanggung pemerintah.Jadi, sampai saat ini penghasilan yang diperoleh suaminya masih cukup untuk membiayai pendidikan anaknya. Keluarga mereka hampir tidak pernah mengadakan ibadah bersama.Suaminya pulang pukul 18.00 WIB.Setelah suaminya pulang mereka tidak pernah berkumpul keluarga.Rizky tidak pernah bercerita pada kedua orang tua nya, dia lebih senang menghabiskan waktu diluar rumah.Setiap anak-anaknya terlambat pulang sekolah, pasti ibu Sulastri marah.Dia khawatir takut terjadi apa-apa pada anaknya.Tetapi jika anaknya yang pertama pulang terlambat, dia sudah tidak heran lagi dan tidak mencarinya. Orang tua Rizky sebenarnya tidak mengizinkannya menginap diluar rumah, tetapi jika tidak diizinkan Rizky selalu tidak mengjraukannya. Seperti yang dikatakan ibu Sulastri pada kutipan berikut: “Sebenarnya saya gak berikan izin, tapi jika gak diberi izin pun dia tetap pergi.Anak itu gak bisa dilarang dek, saya juga tidak mengenal semua teman- temannya”. Ibu sulastri sendiri berkata jika ia jarang memukul anaknya. Ia hanya marah saja. Tapi biasanya suaminya lah yang memukul anak-anaknya jika mereka nakal.Rizky tidak Universitas Sumatera Utara pernah dapat pengaduan dari pihak sekolahnya karena melakukan pelanggaran. Seperti yang dikatakan bu Sulastri dalam kutipan berikut “Dia tidak pernah bermasalah disekolahnya dek, dia hanya bandal dilingkungan main nya saja”. Universitas Sumatera Utara Informan Kunci 3 1.No Urut Informan : 07 2.Nama : Farida Hanum 3.Jenis Kelamin : Perempuan 4.Umur : 50 Tahun 5.Pendidikan Terakhir : SMP 6.Agama : islam Ibu Farida Hanum adalah orang tua dari Dion Maulana Nst, yang memiliki 2 orang anak. Menurutnya kenakalan remaja sudah marak terjadi di zaman sekarang ini, terutama di lingkungan tempat tinggalnya. Salah satu dari anaknya juga pernah terlibat kasus kenakalan remaja, misalnya balap liar, taruhan bola, mabuk-mabukan, tapi dia tidak tahu apakah anak nya mengkonsumsi narkoba atau tidak. Seperti yang dikatakannya dalam kutipan wawancara berikut: “Anak ku sering sekali balap-balapan, taruhan bola tp taruhannya dalam jumlah kecil saja.Pernah juga anaknya pulang kerumah dalam keadaan mabuk.Tapi saya gak tau dek dia makai narkoba atau tidak”. Ibu Farida sebenarnya marah atas perbuatan anaknya tetapi dia sudah tidak mau melarangnya lagi. Ia mengaku jika anaknya melakukan kenakalan remaja semenjak 2 tahun terakhir, apalagi karena suaminya yang mendekam dipenjara. Semenjak suaminya dipenjara ibu Farida lah yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya.Ia bekerja Universitas Sumatera Utara sebagai tukang cuci dibeberapa temapat.Penghasilan yang didapatkan juga tidak banyak, hanya sekitar Rp.1.000.000 perbulannya. Penghasilan yang didapatkannya hanya cukup untuk biaya sehari-hari bahkan terbilang tidak mampu.Tetapi terkadang ada saudara ibu Farida yang memberikan bantuan padanya. Ibu Farida juga tidak pernah memberikan uang saku tambahan pada anaknya walaupun anaknya sering meminta uang saku tambahan. Seperti yang dikatakannya berikut ini : “Pernah lah si Dion minta uang tambahan, tapi gak saya kasi dek.mau dikasi pakai apa, kan saya gak punya uang. Susah nyari uang zaman sekarang dek”. Pendidikan sangat pendting baginya karena ia ingin anak-anaknya sekolah sampai tamat SMA bahkan kalau bisa ia ingin anaknya lulus kuliah. Jumlah anaknya yang bersekolah ada 2 orang.Keduanya hanya mendapat bantuan berupa buku gratis.Sampai saat ini penghasilan yang diperoleh ibu Farida cukup untuk membiayai biaya pendidikan anak-anaknya. Didalam keluarganya mereka hanya melakukan ibadah masing-masing dan tidak pernah ibadah bersama. Biasanya ibu Farida pulang kerumah jam 15.00 WIB. Setelah pulang bekerja ia tidak pernah melakukan diskusi keluarga. Dion teidak pernah bercerita tentang kegiatan sehari-harinya.Bahkan ibu Farida mengetahui jika Dion melakukan aksi balap liar dari tetangganya. Seperti yang dikatakannya dalam wawancara berikut ini : “Saya udah coba mancing-mancing supaya dia terbuka dan mau cerita tapi dia tetap tidak mau.Malah saya pertama tau kalau dia suka balapan dari tetangga saya”. Universitas Sumatera Utara Ibu Farida hanya mengizinkan anaknya menginap diluar luar pada saat hari libur saja.Dia juga sering bertanya jika anaknya pergi izin keluar rumah.Karena sekarang dia menjadi orang tua tunggal jadi tanggung jawab yang didapatnya besar.Ia tidak ingin Dion mengalami nasib seperti ayahnya yang terlibat kasus narkoba. Serperti yang dikatakannya berikut ini : “Saya kan sekarang jadi orang tua tunggal.Jadi tanggung jawabnya besar lah.Saya gak mau dia seperti bapaknya yang terjerumus narkoba, payah juga ngelarang anak lajang ini dek”. Dia tidak pernah memukul jika anaknya berbuat pelanggaran. Dia juga tidak pernah mendapatkan pengaduan dari sekolah dion jika dion telah melakukan pelanggaran. Universitas Sumatera Utara Informan Kunci 4 1.No Urut Informan : 08 2.Nama : Leni Nurannisa 3.Jenis Kelamin : Perempuan 4.Umur : 49 Tahun 5.Pendidikan Terakhir : S1 6.Agama : islam Ibu Leni Nurannisa adalah orang tua dari Bobbi.Yang diketahuinya tentang kenakalan remaja adalah perbuatan remaja yang tidak baik dan tidak pantas dicontoh.Dia sering melihat kasus kenakalan remaja diinternet, televisi dan dikoran.Anak yang dimilikinya berjumlah 2 orang.Yang dia tahu bahwa Bobbi anaknya tidak pernah terlibat kasus kenakalan remaja, hanya sering merokok saja.Ibu Leni mengaku jika Bobbi adalah anak yang baik dan selalu jujur. Ibu Leni dan suaminya bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Penghasilan perbulan mereka jika digabungkan hamper mencapai Rp,10.000.000 perbulannya. Dengan penghasilan sebesar itu cukup sekali untuk membiayai semua kebutuhan keluarganya. Ibu leni tidak pernah memberikan uang saku tambahan, ia hanya memberikan sesuai jumlah kesepakatan saja. seperti yang dikatannya berikut ini: Universitas Sumatera Utara “Saya tidak memberikan uang saku tambahan, yang saya berikan sesuai kesepakatan saja.tetapi jika hari Sabtu, Minggu, dan hari libur pasti saya berikan lebih untuk jalan- jalan bersama temannya”. Pendidikan sangat penting untuknya. Karena ia ingin anak-anaknya mendapatkan pekerjaan yang melebihinya dan hidup sejahtera. Jumlah anak yang bersekolah dikeluarganya hanya 1.Anaknya yang paling besar sudah menikah dan mempunyai anak.Dia tidak pernah mendapatkan bantuan pendidikan dari sekolah Bobbi.Penghasilan yang mereka dapatkan cukup untuk membiayai pendidikan anaknya. Dia berkata dikeluarganya jarang melakukan ibadah bersama karena dia dendiri pun jarang sholat.Ibu Leni pulang bekerja pukul 16.00 dan paling lama pukul 17.00 WIB. Sementara suaminya sendiri bekerja diluar kota, dan pulang kerumah hanya dua bulan sekali. Bobbi tidak pernah menceritakan masalahnya pada ibunya.Setelah tiba dirumah Bobbi lebih sering menghabiskan waktunya didalam kamar untuk menelpon teman-temannya atau main game. Ibu Leni selalu mengizinkan jika Bobbi pamit ketika akan menginap dirumah atau kost milik temannya. Ibu Leni mengizinkan karna Bobbi menginap hanya pada malam libur saja. Dia juga selalu bertanya kemana bobbi akan pergi jika Bobbi keluar rumah. Tetapi ibi Leni hanya mengenal beberapa teman anaknya.Jika Bobbi berbuat salah, mereka tidak pernah sampai memukulnya.Bobbi juga tidak pernah terlibat kasus kenakalan apapun disekolahnya. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Informan Tambahan