Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Bidang Data dan Informasi Kebijakan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Kota Medan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

d. Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas badan lingkup pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga membawahi: 1. Sub Bidang Ketahanan Keluarga 2. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga menyelenggarakan fungsi:  Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga  Penyiapan kebijakan dan pelaksanaan pengembangan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga  Penyiapan kebijakan dna pelaksanaan penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program  Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Universitas Sumatera Utara  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Bidang Data dan Informasi

Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Data dan Informasi.Bidang Data dan Informasi membawahi: 1. Sub Bidang Data 2. Sub Bidang Informasi Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:  Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Data dan Informasi  Penyiapan kebijakan dan pelaksanaan data mikro kependudukan dan keluarga  Penyiapan kebijakan dan pelaksanaan advokasi dan KIE  Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup Bidang Bidang Data dan Informasi  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Universitas Sumatera Utara

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan kebutuhan dan keahlian.  Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan didalam peraturan perundang-undangan  Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior  Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan ketentuan dan beban kerja  Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur didalam peraturan perundang-undangan

2.3.4 Susunan Kepegawaian

Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan BPPKB Kota Medan didalam menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh 189 aparatur pegawai dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 2.3 Susunan Kepegawaian berdasarkan JabatanEselon 43 No JabatanEselon Jumlah 1 Kepala BadanEselon II 1 Orang 43 Berdasarkan Data Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan Tahun 2011-2015 Universitas Sumatera Utara 2 Kepala BidangSekretarisEselon III 4 Orang 3 Kepala Subbid, Subbag Eselon IV 11 Orang 4 Jabatan FungsionalNon JabatanStaff 11558 Orang Tabel 2.4 Susunan Kepegawaian berdasarkan golongan kepangkatan 44 No Golongan Kepangkatan Jumlah 1 Golongan IV 16 Orang 2 Golongan III 158 Orang 3 Golongan II 15 Orang 2.4 Visi Misi 2.4.1 Visi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan BPPKB Kota Medan Visi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan BPPKB Kota Medan. Dengan berpedoman pada Vsi RPJMD Kota Medan Tahun 2011-2015 dan melihat Tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2011-2015, maka Visi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan BPPKB Kota Medan sebagai berikut: 44 Ibid Universitas Sumatera Utara “ Terwujudnya Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak Serta Dua Anak Lebih Baik Menuju Keluarga Sejahtera” Kesetaraan gender bermakna setara dan seimbang dan sederajat dalam hubungan peran, kedudukan, fungsi hak dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Berarti Sederajat dalam perbedaan dan keikutsertaan diseluruh bidang kehidupan public. Perlindungan Anak bermakna, terlaksananya hak-hak anak Serta Dua Anak Lebih Baik bermakna, kelahiran anak yang direncanakan akan lebih baik Menuju Keluarga Sejahtera bermakna Keluarga dan Rumah Tangga yang harmonis, terpenuhi dan terfasilitasi seluruh Kebutahan Dasar. Keluarga yang terencana, kebutuhan pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, lingkungan perumahan, kehidupan keagamaan serta peningkatan pendapatan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari yang layak dan sejahtera.

2.4.2 Misi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan BPPKB Kota Medan

Misi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan BPPKB Kota Medan Tahun 2011-2015 sebagai berikut: 1 Meningkatkan kesetaraan Gender dan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Universitas Sumatera Utara 2 Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana 3 Meningkatkan Kualitas Lingkungan dan Kesejahteraan Keluarga 45

2.4.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan

Kepala Badan : Muslim, S.Sos, MSP NIP. 19640706 198503 1 004, IVb Sekretaris : Ir. Hj Asrah FM. Harahap, MM NIP. 19640213 199703 2 001, IVb Kasubbag Umum : Asimah,SE NIP. 19651014 199303 2 003, IVa Kasubbag Keuangan : Siti Halina,SE NIP. 19610202 199203 2 002, IIId Kasubbag Penyusunan Program : Syafrina, SE NIP. 19620510 199103 2 004, IIId Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan : Dra. Yuslinar NIP. 19641109 199303 2 002,IVa Kasubbid Pengarusutaan Gender : Eli Ratna Sinulingga,SE 45 Data Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan Universitas Sumatera Utara NIP. 19620323 1987 2 003,IIId Plt Kualitas Hidup Perempuan dan Anak : Dra. Faridawati Nasution NIP. 19630924 199203 2 005,IVa Kepala Bidang KB Dan Kesehatan Produksi :- Kasubbid Pengembangan : Dewi Murni Nst Pelayanan KB NIP. 19691219 199103 2 004,IVa Kasubbid Kesehatan Produksi :- Kepala bidang ketahanan dan : Drs. Azhar pemberdayaaan keluarga NIP. 19611014 198803 1 004,IVb Kasubbid Pengembangan : Dra. Isma Navida Situmorang Ketahanan Keluarga NIP. 19610916 198603 2 004,IIId Kasubbid Pemberdayaan Keluarga : Rosmawarni, SE NIP. 19610916 198603 2 0004,IIId Kepala bidang Data dan Informasi : Plt Kasubbid Data : Dra. Hermiati NIP. 19621017 199202 2 002,IVa Universitas Sumatera Utara Kasubbid Informasi : Ir. Tina Sabrina Lubis NIP. 1963111 199203 2 0005,IVa

2.5 Kebijakan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Kota Medan

2.5.1 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam pembangunan Nasional. Dalam rangka implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam pembangunan Nasional. Maka untuk itu tingkat Kota Medan perlu mendorong partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu Walikota Kota Medan mengeluarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pengarusutamaan Gender. 2.5.1.1 Gugus Tugas Pengarusutamaan Gender  Membantu SKPD dalam ruang lingkup tugas pokok dan langkah konkrit sebagai solusi apabila melihat ada kesenjangan gender.  Mendorong dan membantu SKPD untuk menelaah dan memperbaiki kebijakan, program, kegiatan dan anggaran agar lebih berspektif gender.  Memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan sensitif gender, pelatihan analisis gender dan mengembangkan jaringan kerja gender dengan instansi atau lembaga atau organisasi, baik pemerintah maupun non pemerintah. Universitas Sumatera Utara  Mengupayakan terselenggaranya analisis gender sebagai salah satu tahap didalam proses pembangunan kota yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.  Menjabarkan dan mengambil inisiatif tindak lanjut kebijakan, program dan kegiatan responsif gender yang terdapat dalam Rencana Kerja SKPD dan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah RPJMD.  Ikut serta dalam berbagai program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok kerja dan atau kelompok nasional Pengarusutamaan Gender.  Membuat laporan implementasi pelaksanaan program dan kegiatan secara periodik kepada kelompok kerja. 2.5.1.2 Fungsi Gugus Tugas Pengarusutamaan Gender  Sebagai salah satu sumber data dan informasi tentang konsep gender, Pengarusutamaan Gender, kesetaraan dan keadilan gender serta program pembangunan kota yang berspektif gender.  Sebagai penggerak atau perintis terbentuknya jejaring terbentuknya jejaring pengarusutamaan Gender dilingkungan kerjanya.  Sebagai penggerak atau pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kota yang responsif gender. Universitas Sumatera Utara 2.5.1.3 Program Pengarusutamaan Gender a Sosialisasi Pengarusutamaan Gender kepada Dinas-dinas Kota Medan dan masyarakat Kota Medan b Evaluasi Pengarusutamaan Gender c Memberikan Keterampilan kepada Perempuan dan Perempuan Lansia d Mengadakan Kegiatan Senam Pagi 2.5.1.4 Pedoman Ruang Lingkup Dan Isu Gender Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender. a Urusan Pendidikan 1. Menyusun data terpilah dibidang pendidikan khususnya yang menunjukkan Angka Partisipasi Sekolah APS, Angka Partisipasi Kasar APK, Angka Partisipasi Murni APM, Angka Buta Aksara, Angka Putus Sekolah, guru dan Kepala Sekolah. 2. Mengidentifikasi, menemukenali dan menganilisis masalah gender terkait APS, APK, dan APM. 3. Menganalisis perbedaan angka partisipasi perempuan dan laki-laki pada berbagai indikator pendidikan pokok. 4. Merumuskan Kebijakan, program dan rencana aksi efektif yang mendorong penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang resposive gender. b. Urusan Kesehatan Universitas Sumatera Utara 1. Menyusun data terpilah bidang kesehatan tentang Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB 2. Memastikan tentang Standar Operasional Persiapan dan Pelaksanaan Operasi dirumah sakit yang tidak mendiskriminasi antara laki-laki dan perempuan dan antara suami dan istri. 3. Merumuskan kebijakan, program dan rencana aksi efektif yang mendorong pembangunan kesehatan yang mengurangi Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB. c. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. 1. Mengkampanyekan, mensosialisasikan persamaan kedudukan, fungsi dan peranan perempuan dalam pembangunan kota. 2. Menyusun data dan informasi terpilah statistik sosial ekonomi dan politik berdasarkan jenis kelamin. 3. Mengkampanyekan dan mendosialisasikan kepersertaan pemakaian alat kontrasepsi KB secara setara antara laki-laki dan perempuan. 2.6.1 Keputusan Walikota Medan nomor 4361084.K tentang Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Medan Tahun 2012. Dalam rangka upaya peningkatan peran dan kualitas perempuan serta perlindungan anak dari tindakan-tindakan yang merugikan dan mengancam keberlangsungan hidup perempuan dan anak, perlu dibentuk dan dikembangkan Universitas Sumatera Utara suatu bentuk partisiapsi masyarakat dan kerjasama antar masyarakat, perempuan dan dunia usaha. 2.6.1.1 Tugas-Tugas Pokok Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Medan:  Mengkoordinir dan memantau pengurus P2TP2A dalam segala kegiatan program layanan yang dilakukan.  Mengkoordinir seluruh rangkaian kegiatan program layanan baik secara teknis maupun adminitrasi.  Membantu pelaksanaan tugas-tugas koordinator umum.  Melaksanakan fungsi adminitrasi dan keuangan.  Melaksanakan tindakan dan rujukan medis terhdap korban kekerasan, baik fisik, fsikis melalui kerjasama dengan berbagai rumah sakit dan pusat krisis terpadu lainnya.  Memberikan bantuan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak yang menjadi korban tindak kekerasan mulai dari pemeriksaan di kepolisian hingga tingkat pengadilan.  Memberikan pendampingan dan asuhan pada korban serta pengamanan selama korban berada di P2TP2A.  Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.  Kepengurusan P2TP2A diangkat dan diberhentikan oleh Walikota. Universitas Sumatera Utara  Dalam melaksanakan tugasnya, Kepengurusan P2TP2A wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkornisasi dan simplifikasi baik dalam lingkup kepengurusan maupun dengan instansiorganisasi lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah