BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Peraturan Walikota Medan Nomor 34 Tahun 2010 tentang
Pengarusutamaan Gender dan Keputusan Walikota Medan nomor 4361084.K tentang Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kota Medan Tahun 2012 Pada hekekatnya Sudah Baik. Akan tetapi didalam pelaksanaannya masih
banyak kekurangan dan ketidaksesuaian dengan apa yang menjadi semangat tujuan lahirnya Kebijakan tersebut. Hal ini membut tidak
disemua bidang, Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Baik. Lemahnya perhatian pemerintah didalam menindaklanjuti setiap program yang
dijalankan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan serta minimnya anggaran yang dikeluarkan untuk setiap
program. 2.
Untuk Partisipasi Perempuan di bidang Pendidikan Tahun 2011-2015 Sudah dapat dikatakan Baik, hal ini terlihat dari persentase perempuan
yang tinggi didalam mengenyam pendidikan di Kota Medan disemua Usia Sekolah. Dan ditunjang ketersedian fasilitas sekolah yang sudah baik.
Universitas Sumatera Utara
Seperti jumlah bangunan Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah Menegah Atas serta jumlah tenaga Kerja dimasing-masing
sekolah yang juga meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Situasi tersebut juga mendorong Indeks Pembangunan Manusia IPM di Kota
Medan juga terus meningkat. Pada tahun 2011 IPM Kota Medan sebesar 77,54, Pada tahun 2012 meningkat menjadi 77,78, pada tahun 2013
menjadi 78,00, Selanjutnya pada tahun 2014 78,26 dan kembali meningkat pada tahun 2015 sebesar 78,87.
72
3. Untuk Tingkat Kesehatan Perempuan dan Anak Kota Medan Tahun
2011-2015 juga sudah dapat dikatakan baik. Dapat kita lihat dari fasilitas kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang ada di Rumah Sakit.
Kemudian dari persentase Angka kematian Bayi di Kota Medan sangat Rendah, Apabila kita jumlahkan hanya 0,08 kematian bayi di Kota
Medan di Tahun 2011-2015 begitupula dengan tingkat kematian ibu sebelum dan sesudah melahirkan di Kota Medan, Cukup rendah. Jika kita
Jumlahkan maka, hanya 0,012 tingkat kematian ibu pra dan Pasca melahirkan Tahun 2011-2015. Artinya menurun 0,12. Dari Tahun
2006-2010. Namun dalam penyediaan ruang layak anak di rumah sakit milik Pemerintah Daerah belum nampak. Salah satunya belum ada taman
khusus anak-anak yang sakit ataupun yang berkunjung kerumah sakit Terjadi kenaikan sebesar 5,58 dari
IPM Pada Tahun 2008.
72
Ibid
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Dan tidak hanya itu saja, ruang tunggu khusus untuk orang Tua ataupun keluarga yang anaknya diopname pun tidak ada. Hal ini
membuat banyak orang tua dan keluarga yang duduk dilantai bahkan tidur.
4. Untuk partisipasi Perempuan di Ruang Public. Khususnya Perempuan
yang menduduki jabatan Eselon II masih sedikit. Dari 43 Pejabat Kota Medan yang eselon II hanya 9 orang Perempuan. Serta Keterwakilan
Perempuan di dalam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Tahun 2015 juga belum nampak. Dari 50 Orang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Medan, hanya 5 Orang Perempuan. Artinya hanya ada 10 keterwakilan Perempuan. Angka masih kurang dari Quota 20 untuk
Perempuan di Parlemen.
Universitas Sumatera Utara
4.2 SARAN