Sudut kabel angkur untuk kondisi kelandaian n, adalah sudut kondisi horizontalyang dikoreksi dengan +
�
�
untuk sisi tinggi dan – �
�
untuk sisi rendah.
2.13 Menara
Menara yang digunakan harus didesain untuk mampu menahan aksial tekan dan lentur serta memiliki stabilitas terhadap tekuk dan beban gempa statik
ekuivalen. Menara pada system jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang
kemudian disebarkan ketanah melalui pondasi. Dengan demikian agar dapat menyalurkan beban dengan baik, perlu diketahui pula bentuk atau macam menara
yang akan digunakan. Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally braced
frame sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar .konstruksi menara tersebut dapat juga berupa konstruksi cellular yang terbuat dari pelat baja lembaran, baja
berrongga, atau beton bertulang. Tumpuan menara baja biasanya dapat diasumsikan jepit atau sendi, sedangkan tumpuan kabel di bagian atas menara,
sering digunakan tumpuan rol untuk mengurangi pengaruh ketidakseimbangan menara akibat lendutan kabel.
2.14 Blok Angkur
Dimensi dari blok angkur harus didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas yang lebih besar dari gaya pada kabel backstay menahan
minimum 120 gaya tarik kabel backstay. Garis kerja gaya kabel, tekanan pasif
Universitas Sumatera Utara
tanah dan gaya gravitasi blok angkur harus bertemu pada satu titik tangkap agar tidak terguling. Blok angkur harus tertanam dalam tanah asli.
2.15 Pondasi
Dimensi dan jenis fondasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas menahan beban sendiri, beban hidup dan beban angin yang
bekerja pada bagian atas struktur jembatan dengan mempertimbangkan kondisi tanah setempat.
2.16 Sandaran
Sandaran harus aman bagi pengguna pejalan kaki baik anak-anak maupun dewasa. Tinggi minimum sandaran adalah 1 meter.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang memungkinkan route transfortasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.
Dengan adanya jembatan, waktu tempuh serta biaya transportasi untuk menjangkau daerah yang terpisah tersebut dapat diminimalisir. Oleh sebab itu
jembatan memiliki multifungsi yang sangat penting dalam suatu lingkup masyarakat. Jika jembatan tersebut runtuh maka akan menghambat aktivitas
masyarakat dan bahkan dapat melumpuhkan perekonomian di wilayah tersebut. Jembatan gantung pejalan kaki merupakan salah satu jenis jembatan yang
banyak digunakan sebagai penghubung antar desa. Jembatan gantung pejalan kaki memiliki keistimewaan strukturnya yang ringan dan fleksibel serta memiliki
kekuatan yang cukup baik. Keistimewaan yang lain dari jembatan gantung pejalan kaki adalah dapat dibuat dengan bentangan yang lebih panjang tanpa harus
membangun pilar ditengah bentangnya sehingga menghasilkan biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan jenis jembatan konvensional baja atau beton.
Namun, pada hakikatnya segala sesuatu tidak ada yang kekal abadi, suatu struktur apabila dibebani terus menerus akan mengalami kelelahan atau fatigue
tidak terkecuali pada struktur jembatan gantung pejalan kaki. Ditambah dengan meningkatnya perekenomian suatu daerah maka beban lalu lintas yang diterima
jembatanakan semakin meningkat .
Maka dari itu berdasarkan peraturan dari Bridge Manageman System BMS1993 pemeriksaan jembatan harus dilakukan
secara berkala untuk meyakinkan jembatan masih berfungsi secara aman.
Universitas Sumatera Utara