2.2 Pengertian Jembatan Gantung
Jembatan gantung adalah jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai
jembatan, gelagar pengaku, batang penggantung, kabel pemikul dan pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh
sepasang kabel pemikul yang menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur Surat Edaran Menteri PU, 2010. Tipe jembatan ini sering digunakan
untuk jembatan bentang panjang. Pertimbangan pemakaian tipe jembatan gantung adalah dapat dibuat untuk bentang panjang tanpa pilar ditengahnya.
Jembatan gantung terdiri atas pelengkung penggantung dan batang penggantung hanger dari kabel baja, dan bagian yang lurus berfungsi
mendukung lalu lintas dek jembatan. Selain bentang utama, biasanya jembatan gantung mempunyai bentang luar side span yang berfungsi untuk mengikat dan
mengangkerkan kabel utama pada blok angker. Walaupun pada kondisi tertentu terdapat keadaan dimana kabel utama dapat langsung diangkerkan pada ujung
jembatan dan tidak memungkinkan adanya bentang luar, bahkan kadangkala tidak membutuhkan dibangunnya pilar.
Jembatan Gantung merupakan salah satu tipe jembatan yang sering digunakan untuk jembatan pejalan kaki dengan bentang panjang. Jembatan
gantung pejalan kaki adalah jenis Jembatan gantung yang hanya boleh dilewati oleh lalu lintas pejalan kaki, dan kendaraan ringan seperti sepeda, gerobak, motor
dan maksimum kendaraan bermotor ringan dengan roda tiga dalam keadaan darurat.
2.3 Jenis-Jenis Jembatan Gantung
Universitas Sumatera Utara
Jenis Jembatan GantungSuspension Bridge dibagi berdasarkan aspek tertentu. Berkaitan dengan bentang luar side span terdapat jenis bentuk struktur
jembatan gantung sebagai berikut: 1.
Bentuk bentang War bebas side span free Pada jenis jembatan ini bentang luardan kabel utama tidak menahan atau
dihubungkan dengan lantai jembatan oleh hanger penggantung, jadi tidak ada hanger pada bentang luar. Disebut juga dengan tipe straight backstays atau kabel
utama pada bentang luar berbentuk lurus. 2.
Bentuk bentang luar digantungi side span suspended Pada jembatan gantung bentuk ini kabel utama pada bentang luar menahan
struktur lantai jembatan dengan dihubungkan oleh hanger. Sedangkan menurut Steiveman 1953 membedakan jembatan gantung menjadi 2
jenis yaitu: a.
Jembatan gantung tanpa pengaku Jembatan gantung tanpa pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana
seluruh beban sendiri dan lalu lintas didukung penuh oleh kabel. Hal ini dikarenakan tidak terdapatnya elemen struktur kaku pada jembatan. Jembatan
gantung tanpa pengaku hanya digunakan untuk struktur yang sederhana bukan untuk struktur yang rumit dan berfungsi untuk menahan beban yang terlalu berat,
karena tidak adanya pendukung lantai jembatan yang kaku atau kurang memenuhi syarat untuk diperhitungkan sebagai struktur kakubalok menerus.
b. Jembatan gantung dengan pengaku
Universitas Sumatera Utara
Jembatan dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana pada salah satu bagian stukturnya mempunyai bagian yang lurus yang berfungsi untuk
mendukung lantai lalu lintasdek. Dek pada jembatan gantung jenis ini biasanya berupa struktur rangka, yang mempunyai kekuatan EI tertentu.Jembatan gantung
dengan pengaku mempunyai dua dasar bentuk umum, yaitu: -
Tipe rangka batang kaku stiffening truss
Pada tipe ini jembatan mempunyai bagian yang kaku atau diperkaku yaitu pada bagian lurus pendukung lantai jembatan atau dek yang dengan
hanger dihubungkan dengan kabel utama. -
Tipe rantai kaku braced chain
Pada tipe ini bagian yang kaku atau diperkaku adalah bagian yang berfungsi sebagai kabel utama.
Gambar 2.5 Tipe Stiffening Truss
Gambar 2.6 Tipe Braced Chain
Universitas Sumatera Utara
Keunggulan jembatan gantung dibandingkan dengan jembatan lainnya, antara lain, memiliki nilai estetika dan memiliki bentang relatif panjang untuk
melewati sungai atau jurang dimana pemasangan tiang-tiang penyangga secara menerus dengan bentang pendek tidak dimungkinkanAnggraeni I.,2008. Tipe
jembatan ini mampu digunakan pada bentang 100 – 2000 m. Dimana lebar untuk jalan masuk dan lintasan untuk tipe jembatan pejalan kaki yang berbeda dan
tingkat-tingkat lalu lintas terdiri dari dua lebar standar, yaitu: a.
1 m sampai dengan 1,4 m untuk pejalan kaki,sepeda, hewan ternak,sekawanan hewan,gerobak dorong beroda satu dan beroda dua,
dan motor jembatan pejalan kaki kelas II. b.
1,4 m sampai dengan 1,8 m untuk kendaraan yang ditarik hewan dankendaraan bermotor ringan dengan maksimum roda tiga jembatan
pejalan kaki kelas I. Lebar ini hanya akan memberikan akses satu arah pada beberapa tipe
lalulintas danperingatan yang sesuai harus diletakkan pada setiap ujung jembatan. Untuk jembatan kelasI dianjurkan agar lantai jembatan dibuat dengan lebar 1,8 m
untuk memberikan akseskendaraan bermotor ringan dengan maksimum roda tiga, tetapi kendaraan yang lebih besarharus dicegah, misalnya dengan memasang tiang
besi atau patok di ujung jembatan.
2.4 Komponen-Komponen Jembatan Gantung