Tebal Kerabang Telur HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 25

D. Tebal Kerabang Telur

Rata-rata ketebalan kerabang telur puyuh selama penelitian disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Rata-rata tebal kerabang telur mm Perlakuan Ulangan Rata-rata 1 2 3 4 5 P0 0,27 0,27 0,27 0,26 0,26 0,27 P1 0,27 0,27 0,28 0,29 0,26 0,27 P2 0,32 0,28 0,27 0,26 0,27 0,28 P3 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 Rata-rata tebal kerabang telur mm yang diperoleh selama penelitian untuk masing-masing perlakuan P0, P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 0,27; 0,27; 0,28; dan 0,29 mm. Hasil analisis variansi tebal kerabang telur puyuh menunjukan hasil yang berbeda tidak nyata P0,05. Hal ini berarti suplementasi vitamin A dalam ransum hingga 4500 IU berpengaruh tidak nyata terhadap tebal kerabang telur. Hal ini disebabkan karena ransum pada setiap perlakuan memiliki kandungan kalsium yang sama sehingga nilai yang diperoleh hanya sedikit perbedaannya, kualitas kerabang telur dipengaruhi oleh kandungan kalsium dalam ransum seperti yang diungkapkan Stadelman and Cotterill 1995 Kualitas kerabang telur ditentukan oleh besarnya kandungan kalsium dalam ransum, hal ini disebabkan karena 94 bagian kerabang telur adalah kalsium karbonat Stadelman and Cotterill, 1995. Peranan Vitamin A terhadap tebal kerabang telur adalah memberikan daya tahan tubuh terhadap penyakit, seperti yang diungkapkan Rasyaf 1983 fungsi vitamin A antara lain adalah untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, sehingga apabila kondisi tubuh ternak terjaga kesehatannya maka kemampuan telur mengabsorbsi dan memobilisasi kalsium dan fosfor dari Intestinum dan tulang akan berjalan dengan baik, namun apabila kandungan vitamin A kurang akan berjalan sebaliknya, hal ini dinyatakan oleh Wells and Belyavin 1987 bahwa Kualitas kerabang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kemampuan telur mengabsorbsi dan memobilisasi kalsium dan fosfor dari Intestinum dan tulang. commit to user 26 Nilai ketebalan kerabang telur yang didapat pada penelitian ini berkisar antara 0,27 mm hingga 0,29 mm, sedangkan Stadelman dan Cotteril 1995 menyatakan tebal kerabang normal adalah 0,20 mm hingga 0,33 mm, oleh karena itu rata-rata tebal kerabang dalam penelitian ini masih dalam batas yang normal. Hasil analisis statistik tercantum pada lampiran 4, sedangkan rata-rata Tebal Kerabang Telur dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik rata-rata tebal kerabang telur

E. Warna Kuning Telur