Kualitas Telur TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 10 seperti bernafas, bergerak, denyut jantung, pembentukan sel-sel baru, pembentukan darah, hormon, tulang, dan bulu. Bila kebutuhan pokoknya sudah cukup, kelebihannya baru digunakan untuk kebutuhan produksi pembentukan telur misalnya untuk pembentukan kulit telur yang baik diperlukan kalsium dan fosfor yang cukup, yolk dan albumen tidak akan ada, bila dalam ransum ayam yang dimakan tidak mengandung protein dan energi Rasyaf, 1991. Johanson 1968 menyebutkan bahwa produksi telur dinyatakan dalam : 1. Hen Day Production yaitu persentase produksi telur dalam jangka waktu tertentu yang didasarkan pada jumlah ternak yang ada disetiap saat dalam jangka waktu tersebut, 2. Hen House Production yaitu persentase produksi telur dalam jangka waktu tertentu yang didasarkan pada jumlah ternak yang ada pada awal pencatatan, 3. Surviver Production yaitu Jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor dari ternak yang hidup selama pencatatan, disitasi oleh tesis Sudibya 1989. Waktu terbanyak unggas itu bertelur adalah pada ayam ras petelur waktu bertelur sering terjadi antara jam 07.30 WIB hingga 11.30 WIB, sedangkan pada itik terjadi pada malammenjelang subuh hingga fajar mulai terbit, puyuh banyak bertelur menjelang sore tiba. Proses pengambilan telur disesuaikan dengan produksi telur terbanyak pada waktu tersebut Rasyaf, 1991.

F. Kualitas Telur

Penentuan dan pengukuran kualitas telur mencakup dua hal yakni kualitas eksterior dan interior . Kualitas eksterior meliputi berat telur, tebal kerabang, warna kerabang, kebersihan, bentuk serta ukuran telur indeks telur, sedangkan kualitas interior meliputi nilai haugh unit HU , indeks putih telur, indeks kuning telur dan warna kuning telur. Stadelman and Cotterill, 1995. Berat Telur Besar telur ditentukan oleh banyak faktor termasuk genetik, tahap kedewasaan, umur, beberapa obat-obatan, dan beberapa zat-zat makanan commit to user 11 dalam ransum. Faktor yang sangat penting yang mempengaruhi besar telur adalah protein dan asam amino dalam ransum yang cukup, dan asam linoleat Wahyu, 1997. Penurunan besar telur yang hebat dapat disebabkan oleh defisiensi asam linoleat. Defisiensi yang hebat pada ayam dewasa, menyebabkan berat telur hanya 40 gram. Defisiensi asam linoleat terdapat pada ransum yang mengandung jagung kuning rendah dan tidak ditambahkan dengan lemak Wahyu, 1997. Kerabang Telur Kualitas kerabang Telur dilakukan dengan pengukuran kerabang telur yang terbagi di dalam dua katagori yaitu katagori destruktif dan non destruktif. metode destruktif terdiri atas : tebal kerabang telur, berat dan persentase kerabang telur, indeks kerabang telur, dan kekuatan tekan. Sedangkan metode non destruktif terdiri atas grafitasi spesifik, dan elastisitas kerabang telur Yuwanta, 2007. Telur yang baik yaitu telur yang mempunyai ketebalan kerabang yang kuat sehingga dapat terhindari dari resiko pecah selama perjalanan. Ketebalan kerabang sangat menentukan kualitas telur karena dapat melindungi kualitas bagian dalam Anggorodi, 1985. Kualitas kerabang ditentukan oleh ketebalan kerabang dan struktur kerabang kemudian Ca dan P dalam ransum serta vitamin D yang cukup dalam ransum berperan dalam kualitas kerabang telur. Lebih lanjut dikatakan bahwa pembentukan kerabang telur memerlukan pemasukan ion-ion Ca yang cukup dan ion-ion karbonat untuk pembentukan CaCO 3 dari kerabang telur Wahyu, 1997. Putih Telur Karakter spesifik terhadap putih telur adalah kandungan protein lisosom yang berperan terhadap kualitas putih telur yang digambarkan pada kekentalan putih telur yang meliputi putih telur kental dan encer yang commit to user 12 merupakan pembungkus dari kuning telur. Ketika telur dipecah pada kaca, maka terlihat bahwa putih telur kental melekat pada kuning telur dan menutupi semua permukaan kuning telur Yuwanta, 2007. Untuk menentukan kualitas putih telur digunakan kriteria haugh unit . haugh unit merupakan satuan nilai dari putih telur dengan cara menghitung secara logaritma terhadap tinggi putih telur kental dan kemudian ditransformasikan ke dalam nilai koreksi dari fungsi berat telur Yuwanta, 2007. Yuwanta 2007 menambahkan bahwa putih kental dibentuk oleh β - ovomusin yang berinteraksi dengan lisosom secara elektrostatik dengan ion kalsium dan magnesium sehingga terbentuk komplek putih telur kental. Cara untuk mengukur sifat fisik putih telur terdiri atas proporsi putih telur kental dan encer khususnya tinggi atau ketebalan putih telur setelah dipecah, indeks albumen , perbandingan secara visual antara telur yang sudah dipecah pada kaca tersebut dengan standar yang dikeluarkan USDA United States Department Of Agriculture dari Amerika, dan haugh unit . Kuning Telur Pengukuran nilai dari kuning telur dilakukan dengan menggunakan indeks kuning telur yaitu perbandingan antara tinggi dengan diameter kuning telur. Daya tahan membran vitelina dari kuning telur terhadap pecahnya kuning telur penting untuk menyatakan kualitas kuning telur Yuwanta, 2007. Yuwanta 2007 menyatakan bahwa warna kuning telur merupakan kriteria ketiga tentang kualitas isi telur. Warna kuning telur yang baik bervariasi antara nilai 9-10 pada skala roche . Rata-rata warna kuning telur yang beredar di pasaran adalah 8. Sementara di Eropa menginginkan nilai 10- 11 roche . Warna kuning telur ditentukan oleh pakan yang mengandung karotenoid yang mempunyai struktur seperti vitamin A. Diantara karotenoid tersebut adalah xantofil dan lutein 75 pigmen dari luzerne dan 53 jagung kuning serta zeaxantin 29 pigmen jagung. Pakan yang mengandung 20 ppm commit to user 13 xantofil kg pakan sudah cukup untuk memberikan warna kuning telur 10 roche . Pigment sintetis seperti ester Apo-karotin dapat digunakan untuk meningkatkan warna kuning telur Yuwanta, 2007. commit to user 14 HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah suplementasi vitamin A dalam ransum berpengaruh tidak nyata terhadap produksi dan kualitas telur puyuh. commit to user 15

III. METODE PENELITIAN