Pakan Puyuh TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 7 vitamin A, B1, B3, B6, D3 dan E. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit telur puyuh menjadi tipis, tidak berwarna dan bentuknya kecil. Untuk mencegah retaknya kerabang telur dapat digunakan berbagai bahan yang mengandung unsur kalsium Info Agrobisnis, 2009.

C. Pakan Puyuh

Semua kebutuhan puyuh harus dipenuhi dari luar tubuhnya, yaitu kebutuhan akan protein, energi, vitamin, mineral, dan air. Kesemua unsur gizi digunakan untuk kebutuhan hidup, menggantikan bagian-bagian tubuh yang rusak, pembentukan daging dan lemak, pembentukan telur, dan bagian tubuh yang lain seperti pembentukan bulu Rasyaf, 1983. Menurut peternak, puyuh jantan dan betina dewasa setiap hari membutuhkan ransum buatan pabrik masing-masing sebanyak 50 gram dan 20-30 gram. Sedangkan menurut peneliti, seekor puyuh yang sedang bertelur hanya membutuhkan 17,8 gekorhari. Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa kebutuhan ransum puyuh selama dua bulan pertama adalah 0,8 kg. Pada dua bulan berikutnya, dibutuhkan 1,36 kg. Untuk mencegah pemborosan pemberian ransum disesuaikan menurut umur yaitu umur 0-1 minggu jumlah ransum diberikan 2 g, umur 1-2 minggu jumlah ransum diberikan 4 g, umur 2- 4 minggu jumlah ransum diberikan 8 g, umur 4-5 minggu jumlah ransum diberikan 13 g, umur 5-6 minggu jumlah ransum diberikan 15 g, umur 7-18 minggu jumlah ransum diberikan 19 g. Listiyowati Roospitasari, 1992. Anak puyuh yang baru berumur 0-3 minggu membutuhkan protein 25 persen dan energi metabolis 2900 kkalkg. Pada umur 3-5 minggu, kadar pakannya dikurangi menjadi 20 persen protein dan 2600 kkalkg energi metabolis. Puyuh dewasa yang berumur lebih dari 5 minggu, kebutuhan protein dan energinya sama dengan puyuh umur 3-5 minggu, sedangkan puyuh untuk pembibitan sedang bertelur, dewasa kelamin tingkat proteinnya sebesar 18-20 persen. Listiyowati dan Roospitasari, 2009. Pengurangan kadar protein dan energi metabolis disebabkan karena puyuh kecil yang baru berumur 0-3 minggu masih belum dapat mengkonsumsi commit to user 8 ransum dalam jumlah besar. Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan protein, diperlukan kadar protein yang lebih tinggi dibanding yang berumur 3-5 minggu. Untuk puyuh jenis pedaging pada masa pertumbuhan membutuhkan energi metabolisme 2800 kkalkg dan protein 28 persen, sementara untuk bibitnya dibutuhkan energi metabolis 2800 kkalkg dan protein 24 persen Listiyowati dan Roospitasari, 1992. Menurut Rasyaf 1991 nilai konversi pakan dapat diketahui dengan cara jumlah konsumsi pakan dibagi dengan jumlah berat telur. Pakan sumber vitamin A antara lain kedelai, jagung, dan kacang tanah. Vitamin A berperan penting dalam proses metabolisme sel, dan memelihara jaringan epitel yang melapisi saluran pencernaan, pernapasan, dan reproduksi. Kekurangan vitamin A menyebabkan pertumbuhan terganggu, xeroptalmia , bulu menjadi kasar, serta fertilisasi menurun. Soemadi dan Mutholib, 1995. Selain ransum utama berupa konsentrat tepung komplit, puyuh perlu diberikan pakan tambahan berupa dedaunan segar. Dedaunan itu diantaranya daun ubi, singkong, sawi, selada air, bayam, kangkung, dan sebagainya. Menurut peternak, pemberian ransum puyuh dewasaremaja hanya satu kali, yaitu pagi hari, sedangkan untuk puyuh anakan biasanya dua kali yaitu pagi dan sore Listiyowati dan Roospitasari, 1992.

D. Proses Pembentukan Telur