Proses Pembentukan Telur Produksi Telur

commit to user 8 ransum dalam jumlah besar. Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan protein, diperlukan kadar protein yang lebih tinggi dibanding yang berumur 3-5 minggu. Untuk puyuh jenis pedaging pada masa pertumbuhan membutuhkan energi metabolisme 2800 kkalkg dan protein 28 persen, sementara untuk bibitnya dibutuhkan energi metabolis 2800 kkalkg dan protein 24 persen Listiyowati dan Roospitasari, 1992. Menurut Rasyaf 1991 nilai konversi pakan dapat diketahui dengan cara jumlah konsumsi pakan dibagi dengan jumlah berat telur. Pakan sumber vitamin A antara lain kedelai, jagung, dan kacang tanah. Vitamin A berperan penting dalam proses metabolisme sel, dan memelihara jaringan epitel yang melapisi saluran pencernaan, pernapasan, dan reproduksi. Kekurangan vitamin A menyebabkan pertumbuhan terganggu, xeroptalmia , bulu menjadi kasar, serta fertilisasi menurun. Soemadi dan Mutholib, 1995. Selain ransum utama berupa konsentrat tepung komplit, puyuh perlu diberikan pakan tambahan berupa dedaunan segar. Dedaunan itu diantaranya daun ubi, singkong, sawi, selada air, bayam, kangkung, dan sebagainya. Menurut peternak, pemberian ransum puyuh dewasaremaja hanya satu kali, yaitu pagi hari, sedangkan untuk puyuh anakan biasanya dua kali yaitu pagi dan sore Listiyowati dan Roospitasari, 1992.

D. Proses Pembentukan Telur

Pembentukan telur dimulai dengan pembentukan kuning telur di dalam ovarium . Menurut Rasyaf 1991 bahwa ovarium dari bangsa unggas terdiri dari 3000 atau lebih calon kuning telur dan dari sejumlah itu ada sekitar 5 atau 6 kuning telur yang lebih besar atau folikel dan sebuah folikel yang paling besar yang berwarna lebih keputihan. Calon kuning telur berkembang sempurna menjadi kuning telur, dan mendekati stigma sehingga terjadi penyobekan stigma . Kuning telur keluar dari ovarium dan ditangkap infundibulum funnel . Kuning telur dalam infundibulum terjadi fertilisasi, dan telur berada di infundibulum selama 15 menit Parkhurst and Mountney, 1995. commit to user 9 Kuning telur setelah di infundibulum masuk ke daerah magnum , dan berada selama tiga jam. Saat di magnum terjadi albumenisasi pembentukan putih telur dengan penambahan protein padat, ion anorganik dan air. Putih telur ini terdiri dari tiga protein yaitu mucin dan globulin sebesar 10 persen serta albumin sebesar 90 persen dari total putih telur. Ketiga protein putih telur ini memegang peranan penting di dalam pembentukan struktur fisik putih telur Rasyaf, 1991. Setelah di magnum kuning telur yang dikelilingi putih telur masuk ke daerah isthmus . Saat di isthmus terjadi pembentukan membran sel atau kerabang tipis dari serat mucin dan penyerapan air. Kuning telur di isthmus berada selama 1,25 jam Rasyaf, 1991. Kemudian kuning telur yang dilapisi membran sel atau kerabang tipis masuk ke daerah uterus . Saat di uterus kuning telur yang dilapisi kerabang tipis berada selama 20 jam. Dua sampai lima jam pertama terjadi penyerapan air dan mineral pemisahan putih telur cair dan padat. Rasyaf, 1991.

E. Produksi Telur

Telur burung puyuh berbeda dengan telur-telur unggas lainnya, sebab telur burung puyuh mempunyai warna yang bermacam-macam. Warna tersebut adakalanya coklat tua, biru, putih, dan kekuning-kuningan. Telur-telur tadi mempunyai bercak-bercak hitam, coklat dan biru. Listiyowati dan Roospitasari, 2009 Menurut Rasyaf 1991, produksi telur adalah upaya untuk memadukan sumber daya yang terpilih agar menghasilkan telur melalui suatu teknik beternak yang telah ditentukan. Dalam produksi telur ternak membutuhkan makanan, ketenangan, dan kesehatan. Selain itu produksi telur tergantung pada kemampuan genetis unggas dan kualitas serta kuantitas ransum yang dimakan. Untuk kebutuhan hidupnya, unggas terutama ayam membutuhkan sejumlah unsur-unsur gizi seperti : protein, energi, vitamin, mineral, air, dan unsur tak diketahui, semua itu dibutuhkan untuk kebutuhan hidup pokoknya commit to user 10 seperti bernafas, bergerak, denyut jantung, pembentukan sel-sel baru, pembentukan darah, hormon, tulang, dan bulu. Bila kebutuhan pokoknya sudah cukup, kelebihannya baru digunakan untuk kebutuhan produksi pembentukan telur misalnya untuk pembentukan kulit telur yang baik diperlukan kalsium dan fosfor yang cukup, yolk dan albumen tidak akan ada, bila dalam ransum ayam yang dimakan tidak mengandung protein dan energi Rasyaf, 1991. Johanson 1968 menyebutkan bahwa produksi telur dinyatakan dalam : 1. Hen Day Production yaitu persentase produksi telur dalam jangka waktu tertentu yang didasarkan pada jumlah ternak yang ada disetiap saat dalam jangka waktu tersebut, 2. Hen House Production yaitu persentase produksi telur dalam jangka waktu tertentu yang didasarkan pada jumlah ternak yang ada pada awal pencatatan, 3. Surviver Production yaitu Jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor dari ternak yang hidup selama pencatatan, disitasi oleh tesis Sudibya 1989. Waktu terbanyak unggas itu bertelur adalah pada ayam ras petelur waktu bertelur sering terjadi antara jam 07.30 WIB hingga 11.30 WIB, sedangkan pada itik terjadi pada malammenjelang subuh hingga fajar mulai terbit, puyuh banyak bertelur menjelang sore tiba. Proses pengambilan telur disesuaikan dengan produksi telur terbanyak pada waktu tersebut Rasyaf, 1991.

F. Kualitas Telur