commit to user
I-1 BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah,
asumsi, serta sistematika penulisan penelitian.
1.1 LATAR BELAKANG
Gerak kaki manusia termasuk dalam pergerakan anggota gerak bawah. Pergerakan anggota gerak bawah merupakan bagian dari anggota gerak tubuh
untuk aktivitas sehari-hari seperti untuk menopang dan sebagai penyeimbang tubuh saat berdiri, berjalan, berlari, dan melompat. Apabila salah satu atau kedua
anggota gerak bawah mengalami gangguan hingga mengalami amputasi,maka hal tersebut dapat mengganggu aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Ketiadaan alat
gerak bawah atau tungkai kaki masih dibagi menjadi enam bagian meliputi ketiadaan pada tungkai kaki tepat panggul hip amputation ketiadaan tungkai
kaki atas lutut above-knee amputation, ketiadaan tungkai kaki tengah lutut knee disarticulation amputation, ketiadaan tungkai kaki bawah lutut below-knee
amputation, ketiadaan tungkai tepat ankle ankle disarticulation amputation dan ketiadaan foot syme amutation Handicap International, 2006.Kasus ketiadaan
alat gerak bawah yang sering terjadi di Indonesia adalah kasus ketiadaan tungkai kaki bawah lutut dengan persentase sebesar 55 dari keseluruhan kasus ketiadaan
alat gerak bawah Data: Rumah Sakit RSO Orthopedi “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta, 2007.
Ketiadaan tungkai kaki bawah lutut below-knee amputation merupakan amputasi sepanjang area tulangtranstibial. Batas perpotongan amputasi bawah
lutut di awali dari tonjolan tulang tibial plateau hingga batas tonjolan tulang malleolus Radcliffe, 1961. Tingkat amputasi tungkai bawah lutut dapat dibagi
menjadi 3 tingkatan amputasi yaitu short stump, medium stump dan long stumpHandicap International, 2006.
Tingkatan amputasi mempengaruhi sudut cakupan gerakROM ring of motion dan kontraktur stump. Kontraktur stump terjadi akibat pemendekan salah
satu otot pada stump muscle shortening, kondisi ini mengakibatkan sudut
commit to user
I-2 cakupan gerakstump tidak sesuai dengan sudut cakupan gerak kaki normal yang
tidak mengalami amputasi. Perbedaan sudut cakupan gerak stump dengan sudut cakupan gerak kaki normal yang tidak mengalami amputasimengakibatkan
perbedaan letak garis beban tubuh pada masing-masing tungkai. Setiap penderita amputasi bawah lutut memiliki sudut kontraktur stump
yang berbeda-beda. Pemendekan salah satu otot mengakibatkan sudut stump berubah dan mengikuti otot yang memendek sehingga semakin pendek level
amputasi semakin besar sudut kontraktur. Level amputasi yang mengalami kontraktur sebagian besar pada short stump dan medium stump. Kontraktur stump
dapat diukur dengan mengukur sudut antara garis tengah paha mid-line of the thigh dengan garis tengah stump mid line-of the stump menggunakan alat
goniometer Handicap International, 2006. Prosthetic kaki bawah lutut merupakan alat pengganti anggota gerak
tungkai bawah yang tiada. Prosthetic dibuat untuk menunjang fungsi dari anggota gerak tungkai bawah bagi penderita amputasi bawah lutut May, 1996.
Penggunaan prosthetic kaki bawah lutut adalah untuk menyeimbangkan tubuh amputee saat berjalan. Pengguna prosthetic pada umumnya tidak dapat berjalan
normal, sehingga aspek biomekanika berperan dalam mengkaji pola berjalan pengguna telah menyerupai pola berjalan normalnya Radcliffe, 1961.
Perbedaan letak garis beban tubuh pada tungkai kaki normal dengan tungkai kaki prostheticberpengaruh terhadap kestabilan berjalan. Gangguan
kestabilan berjalan terjadi akibat gaya reaksi lantai yang menimbulkan gaya atau dorong kearah mediolateral dan anteroposterior. Gaya dorong mengakibatkan
pola berjalan pengguna prosthetic terdapat gap dengan kaki normal. Sedangkan keseimbangan berjalan pengguna prosthetic dikatakan baik apabila resultan gaya
pada kaki mendekati nol atau tidak terdapat gap dengan kaki normal. Gap terhadap kaki normal terjadi akibat prosthetic belum mampu menyeimbangkan
beban tubuh Radcliffe, 1961. Keseimbangan beban tubuh amputee merupakan bagian terpenting pada
gerakan berjalan dari pengguna prosthetic. Sehingga prosthetic yang baik harus mampu memberikan keseimbangan beban tubuh. Gerakan berjalan pada orang
normal, memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan beban
commit to user
I-3 tubuh dalam pergerakan berpindah. Pada saat berjalan dan kaki menyentuh lantai,
beban tubuh yang dihasilkan dari efek tekanan gravitasi bumi menimbulkan gaya reaksi ke atas. Pada amputee, pemindahan gaya pada prosthetic dan kaki yang lain
dikatakan baik apabila selama proses berjalan pengguna prosthetic melangkah secara normal agar tidak terjadi gap dengan kaki yang normal.
Alignment pensejajaran komponen prostheticberpengaruh besar pada kualitas fungsional prostheticsaat digunakan berjalan.Alignment prosthetic
memberikan keseimbangan saat berjalan. Pencapaian alignment prosthetic dicapai melaluipensejajaran
prosthetic sebelum di
pakai pada
tungkai yang
teramputasibench alignment alignment plumb line, pensejajaran pada pemakaian prosthetic saat berdiri statis alignment optimasi dan optimalisasi
pensejajaran pada pemakaian prosthetic saat berjalan dynamic alignment optimasiHandicap International, 2006.
Prosthetic bawah lututeksoskeletalyang ada saat ini merupakan prosthetic yang dibuat secara konventionalsehingga sambungan penghubung komponen
prosthetic bersifatpermanen.Prosthetic bawah lututeksoskeletal tidak dilengkapi adanya komponen yang mengatur penjajaran komponen pada berbagai sudut
kontraktur. Ketiadaan komponen alignment penjajaran mengakibatkan pola jalan pada pemakai prosthetic eksoskeletaltidak seimbang.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian ini diperlukan sebuah komponen penjajaran pada prosthetic bawah lutut. Penjajaran diharap mampu
memperbaiki pola jalan pengguna prostheticyang memiliki kondisi sudut kontraktur stump yang beragam. Mewujudkan ini perlu dirancang alat penjajaran
yang memiliki kemampuan menjajarkan kontraktur stump. Diharapkan komponen aligment adapterfor prosthetic foot bawah lutut dapat memperbaiki keseimbangan
berjalan ketika dipakai. Pada penelitian ini juga dilakukan kajian biomekanika gerak berjalan pengguna prosthetic untuk mengetahui kontribusi rancangan
komponen alignmentadapter for prosthetic foot dalam mengakomodasi gerakan berjalan dengan melihat perbandingan nilai gaya dan momen pada bagian tersebut
baik pada kaki normal maupun kaki prosthetic.
commit to user
I-4
1.2 PERUMUSAN MASALAH