commit to user untuk bergerak juga dapat disesuaikan dengan kondisi pasien dengan kelenturan bumper karet
yang sesuai. Kaki ini banyak digunakan pada kaki endoskeletal. Kaki ini bergerak seperti kaki asli, tapi tidak stabil pada posisi berdiri. Kelemahan lainnya adalah bahwa kaki ini berat.Buffer
ring dari karet dapat rusak dengan cepat, sehingga kaki ini kurang cocok untuk kondisi basah maupun kering dan berdebu.
4. Energy recovery foot
Kaki jenis ini lebih tepat untuk pasien amputasi yang mampu berjalanberlari sangat cepat.Beban pada kaki bertambah tiga kali lipat ketika berlari. Kaki memiliki tumit elastis yang
kuat untuk meredam beban waktu berlari dan jari elastis yang kuat yang memberi energi dorong yang dibutuhkan untuk berlari. Pada tipe ini, energi yang diserap dari tekanan tumit dilepaskan
melalui gerak jari kaki, untuk menciptakan energi dorong. b.
Shank Shank memiliki fungsi menjaga kaki. Socket pada posisi seharusnyamentransfer berat
badan pasien dari socket ke kaki, membuat kaki terlihat lebih baik cosmetik.Komponen betis body shank dapat terbuat dari berbagai bahan, tergantung dari metode yang digunakan dalam
pembuatan suatu prosthetic, apakah menggunakan metode endoskeletal atau metode eksoskeletal.
Apabila pembuatan prosthetic tersebut menggunakan metode eksoskeletal maka bahan yang digunakan adalah kayu dan aluminium, sedangkan metode endoskeletal maka bahan yang
dapat digunakan adalah pylon tube. c.
Socket Socket merupakan bagian dari prostheticberfungsi menahan stumppengguna.Socket
didesain untuk mentransfer berat badan pasien melalui prosthetic ke tanah dengan nyaman. Socket transtibial memiliki beberapa tipe. Beberapa di antaranya memiliki nama yang berbeda
meski mempunyai arti yang sama,seperti beberapa contoh sebagaiberikut. 1.
Socket patellar tendon-bearing disebut sebagai socket PTB. 2.
Socket supracondylar disebut socket PTB-SC. Juga, disebut singkatan bahasa Jermannya yaitu socket KBM Kondylen-Bettung Munster.
3. Socket supracondylar suprapatellar disebut sebagai PTB-SCSP socket. Sering disebut dalam
singkatan bahasa Prancisnya yaitu socket PTS Prostesis Tibiale Supracondylienen.
2.3 ALIGNMENTBELOW KNEE PROSTHETIC
commit to user Pensejajaran Alignmentadalah mekanisme yang digunakan untuk mengubah hubungan
antar komponen prostetic agar mendapat gaya berjalan yang terbaik bagi amputee secara individualHandicap International, 2006. Alignment berfungsi mengoptimalisasi pola jalan
amputee dengan mengatur arah garis beban pada komponen prosthetic.Alignmentmemberikan peranan penting pada kualitas sebuah prosthetic.Optimalisasi alignment prosthetic melalui tiga
tahapan yaitu bench alignment, static aligmen dan dynamic alignment.
2.3.1 Bench Alignment AlignmentPlumb Line
Bench alignment alignment plumb line adalah alat bantu yang digunakan untuk mensejajarkan komponen prosthetic dalam bidang pandangan sagital dan frontal, pensejajaran
dilakukan pada tiga garis pandangan medial, lateral dan anteriorHandicap International, 2006.Tiga garis pandangan berperan sebagai garis referensi alignment pensejajaran
prosthetic.Bench alignment bertujuan memposisikan titik tengah komponen prosthetic yang meliputi socket, body shank dan foot agar bertepatan dengan garis referensi sebelum prothetic di
pakai.
Gambar 2.4 Bench alignment
Sumber: Handicap International, 2006
2.3.2 Static Alignment Pemeriksaan sebelum dicoba
Static alignment adalah pensejajaran komponen prosthetic saat prosedur fitting yangdigunakan untuk memvisualisasikan posisi pusat garis gravitasi tubuh atau garis beban
commit to user ketika berdiriHandicap International, 2006.Pensejajaran komponen prosthetic dilakukan agar
pusat garis gravitasi tubuh atau garis beban jatuh berada pada komponen prosthetic. Alignment harus memenuhi prinsip kerja prosthetic dimana socket dalam keadaan flexi
dan adduction dengan ukuran derajat sesuai kontraktur amputee.Telapak kaki dengan body shankdorsi flexi 2
–3 dan external rotasi 5
– 7 .
Gambar 2.5 Static alignment
Sumber: Handicap International, 2006
2.3.3 Dynamic AlignmentPemeriksaan saat dicoba
Dynamic alignment merupakan pensejajaran yang dilakukan pada prosthetic setelah melakukan uji berjalan. Dynamic alignment bergantung pada keterampilan pengamatan dan
analisis dari prosthetic pada saat digunakan berjalan.Acuan dynamicprosthetic adalah prosthetic mampu bergerak selaras terhadap salah satu kaki yang masih adaHandicap International, 2006.
Tahap pengamatan pada dynamic alignment diawali dengan pemeriksaan keadaan prosthetic.Prosthetic saat dicobakan harus dalam keadaan nyaman, baik saat memakai maupun
pada saat melepaskannya, dengan tidak meninggalkan prinsip kerja prosthetic secara fungsional maupun dari segi kosmetiknya. Tepi socket dan tempat penguncinya harus meyakinkan dan
berfungsi baik.Hal ini, dapat di test dengan caraprosthetic dalam keadaan extensi penuh kemudian ditarik atau dengan ayunan yang kuat prosthetic tidak lepas dari stump. Pada saat
berdiri tegak dengan memakai prosthetic, tubuh dalam posisi normal dimana kedua SIAS Spina
commit to user Illiaca Anterior Superior kanan dan kiri dalam keadaan simetris, shoulder joint kanan dan kiri
dalam keadaan simetris dalam keadaan satu level. Bila SIAS dan shoulder joint tersebut terdapat peninggian sepihak perlu diperhatikan, maka perlu mengukur kembali prosthetic
tersebut sesuai dengan ukuran individu. Sendi lutut dalam posisi simetris dalam keadaan valgum atau varum.Bila belum memenuhi syarat tersebut diatas maka pemeriksaan dynamic alignment
belum dapat dilakukan. Pemeriksaan dynamic alignment pada prosthetic, pengamat harus memperhatikan setiap
pola jalan yang dilakukan amputee, menanyakan kepada amputee, mengenai keluhan yang dialaminya, seperti adanya rasa nyeri sehingga membuat rasa yang tidak nyaman dan pola jalan
yang menyimpang. Penyimpangan pola jalan yang terjadi terdiri dari penyimpangan pada saat heel strike, terdapat fleksi lutut berlebihan yang disebabkan karena chusion heel yang terlalu
kaku, bagian anterior socket terlalu panjang, rasa tidak nyaman pada bagian distal tibia sehingga tidak dapat menahan gerakan fleksi lutut, penyimpangan pada saat midstance, penyimpangan
biasanya berupa dorongan ke medial dari lutut karena penempatan kaki prostesis yang tidak tepat terhadap socket, serta fleksi lutut yang berlebih karena dorsofleksi pergelangan kaki,
penyimpangan pada saat push off, adanya fleksi lutut tiba-tiba karena lutut miring ke anterior atau telapak kaki terlalu dorsofleksi, adanya ekstensi lutut tiba-tiba pada saat toe off karena
telapak kaki terlalu plantar fleksi Quirinus, 1996.
Gambar 2.6 Dynamic alignment
Sumber: Handicap International, 2006
commit to user
2.4 PRINSIP BIOMEKANIKBELOW KNEE PROSTHETIC