commit to user
III-4 karakteristik kebutuhan yang menjadi dasar perancangan alignment adapter for
prosthetic foot. Studi lapanganatau studi aplikatif digunakan untuk mengetahui dan
mempelajari keadaan kontraktur stump dan alignmentpada pengguna kakiprostheticdengan maksudmendapatkan informasi awal yang lengkap serta
menentukan detail masalah yang diangkat dalam penelitian. Informasi pendukung dalam studi ini meliputi jenis prosthetic kaki endoskeletal danprosthetic.Yang
berkembang saat ini kaki jenis eksoskeletalkaki jenis eksoskeletal tidak memiliki komponen alignment adapter for prosthetic foot sehinggapengkondisian pada
pensejajaran pada prosthetic eksoskeletaltidak dapat maksimal.Identifikasi mengenai kelemahan dari prosthetic eksoskeletal selanjutnya dijadikan
pertimbangan dalam mengembangkan rancangan alignment adapter for prosthetic footpada penelitian ini.
5. Identifikasi awal perancangan.
Berdasarkan studi literatur dan studi lapanganrancangan komponenalignment diharapkan mampu mengatasi sekaligus menyeimbangkan
kelainan sudut kontraktur stump terhadap kaki yang tidak mengalami amputasi. Mengatasi dan menyeimbangkan sudut kontraktur, komponen yang dirancang
mampu bergerak mengoreksi kelainan sudut kontraktur stump tiltingsebesar 5°sampai 7° dan bergeser menyesuaikan garis beban sliding.
3.2 TAHAP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan untuk perancangan alignment adapter for prosthetic footbawah lutut
dengan system adjustable. Pengolahan data dilakukan mengacu pada konsep proses pengembangan produk generik yang dipilih untuk menghasilkan rancangan
produk yang baik dengan tahapannya yang dapat disederhanakan. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dijelaskan, pada sub bab ini.
3.2.1 Perancangan Komponen Aligment Adapter Dengan Solidwork 2004
Kontraktur stump terjadi akibat pemendekan salah satu otot pada stump muscle shortening, kondisi tersebut mengakibatkan sudut cakupan gerak stump
commit to user
III-5 tidak sesuai dengan sudut cakupan gerak kaki normal yang tidak mengalami
amputasi. Perbedaan sudut cakupan gerak stump dengan sudut cakupan gerak kaki normal yang tidak mengalami amputasi mengakibatkan perbedaan letak garis
beban tubuh pada masing-masing tungkai kaki. Perbedaan letak garis beban tubuh pada tungkai kaki normal dengan tungkai kaki yang teramputasi akan berpengaruh
terhadap keseimbangan berjalan. Rancangan komponen alignment diharapkandapat mengatasi sekaligus
menyeimbangkan kelainan sudut kontraktur stump terhadap beban kaki yang tidak mengalami amputasi. Komponen yang di rancang dapat bergerak mengoreksi
kelainan sudut kontraktur stump tilting dan bergeser menyesuaikan garis beban sliding. Konsep kebutuhan rancangan tersebut kemudian di visualisasi kedalam
bentuk rancangan 3D menggunakan software solidwork 2004. Proses perancangan komponen alignment adapter dilakukan dengan
menggunakan SolidWork 2004. Software ini digunakan untuk merepresentasikan konsep sketsa gambar ke dalam bentuk visualisasi desain 3D, sehingga secara
langsung dapat diketahui bentuk nyata dari rancangan produk.
3.2.2 Proses Manufaktur Rancangan Alignment adapter for prosthetic
footDalamProduk Nyata Setelah dilakukan perancangan alignment adapter for prosthetic
footmenggunakan SolidWork 2004 selanjutnya rancangan tersebut diwujudkan dalam bentuk produk nyata real. Pembuatan produk alignment adapter for
prosthetic foot menggunakan proses permesinan. Material yang digunakan dalam membuat produk ini adalah durallium alloy AA2024. Pemilihan material ini
dikarenakan mempunyai karakteristik yang kuat dan ringan serta memiliki ketahanan yang baik. Proses fabrikasi rancangan alignment adapter for prosthetic
foot bekerjasama dengan mitra pengembang mesin Mitra Sentosa Surakarta. Adapun produk alignment adapter for prosthetic foot hasil permesinan dari
rancangan ini.
3.2.3
F
abrikasi Rancangan Alignment adapter for prosthetic foot
Produk alignment adapter for prosthetic foot tersebut kemudian digabung dengan komponen lain dari prostheticbawah lutut endoskeletal. Prostheticbawah
commit to user
III-6 lutut dengan komponen alignment adapter for prosthetic footuntuk langkah
selanjutnya diujicobakan kepada pengguna prosthetic. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kontribusi desain produk alignment
adapter for prosthetic foot dalam mendukung kestabilan gerak pengguna prosthetic saat berjalan.
3.2.4 Pengukuran Anthropometri Pengguna
Prosthetic
Pengambilan data anthropometri pengguna prosthetic dan pengukuran dimensi prosthetic digunakan untuk menghitung letak titik pusat massa dan massa
tiap segmen tubuh pengguna prosthetic sebagai input permodelan biomekanika. Penjelasan tentang pengambilan data yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Penentuan massa tiap segmen,
Persentase massa segmen tubuh thigh,shank,foot dan stumpditentukan berdasarkan pemodelan distribusi berat tubuh Webb Associaties 1978 dalam
Chaffin etal, 1999 pada tabel 2.1. Bagian atas tubuh yang terdiri dari head, neck, torso, dan arms, diasumsikan sebagai satu kesatuan massa, yang ditopang
kedua kaki pengguna prosthetic saat berjalan. 2.
Penentuan letak titik pusat massa. Penentuan letak titik pusat massa dilakukan berdasarkan permodelan titik-titik
pusat massa Dempster gambar 2.26. Titik pusat massa ditentukan pada segmen kaki foot, shank dan thigh baik kaki normal maupun kaki prosthetic.
3.2.5 Eksperimen Pengamatan Gerak Berjalan Pengguna KakiProsthetic
PadaBidang Datar
Pengamatan gerak berjalan pengguna kaki prosthetic dilaksanakan bidang datar yang dilakukan pada:
• Haritanggal : Selasa, 20November 2010
• Tempat
:Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Area penelitian dipersiapkan sedemikian rupa untuk memberikan
kemudahan dalam pengambilan data. Adapun prosedur dan protokol penelitian pengamatan aktifitas berjalan pengguna kaki prosthetic, sebagai berikut:
1. Mempersiapkan seluruh peralatan yang digunakan dalam pengujian
biomekanik.
commit to user
III-7 a.
Handycam sebagai alat dokumentasi gerakan berjalan. Hasil dokumentasi video ini digunakan untuk menentukan capture gambar sesuai fase gerakan
kaki dalam gait cycle. b.
Meteranyang dipakai untuk mengukur dimensi tubuh pengguna kaki prosthetic yang diteliti.
c. Plumb line merupakan alat yang berfungsi sebagai pedoman pensejajaran
padabagian kakiprosthetic. d.
Tool box berisi beberapa perkakas yang digunakan untuk mematikan dan membuka baut penghubung bagian-bagian penyusun komponen
kakiprosthetic. e.
Sticker sebagai markers pada tubuh pengguna prosthetic yaitu pada bagian joint ankle, knee dan hip joint untuk memberi tanda titik kajian dalam
pengujian biomekanik dan memudahkan dalam mengenali titik segmen tubuh.
2. Setting lingkungan pada area penelitian, dalam mengakomodasi kemudahan
pengambilan data. Lokasi pengambilan data diharapkan berupa bidang datar yang cukup luas agar memudahkan dalam pengambilan gambar pengamatan
berjalan pengguna prosthetic. 3.
Pengguna kaki prosthetic memakai kakiprosthetic endoskeletal dengan komponen alignment adapter for prosthetic foot. Selama pemasangan
kakiprostheticterlebih dahulu dilakukan penyesuaian terhadap kakiprosthetic yang dipakai selama beberapa saat sebelum pengambilan data.
4. Pemasangan sticker sebagai markers pada tubuh pengguna kaki prosthetic pada
bagian joint ankle, knee dan hip joint untuk memberi tanda titik kajian dalam pengujian biomekanik dan memudahkan dalam mengenali titik segmen tubuh.
5. Selanjutnya pengujian dilakukan melalui dua tahap pengujian.Pengujian
pertama, komponen alignment adapter for prosthetic footdi setting sedemikian rupa agar dicapai keseimbangan.Pengujian kedua,alignment adapter for
prosthetic foottidak mengalami pensejajaran atau tidak mengalami setting agar menyerupai komponen konvensional yang tidak dilengkapi dengan alignment
setting.
commit to user
III-8 6.
Selama aktivitas berjalan, video shooting merekam pengambilan gambar. Hasil dokumentasi video ini digunakan untuk menentukan capture gambar sesuai
fase gerakan kaki dalam gait cycle. 7.
Pengukuran dilanjutkan sampai mendapatkan data yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan data.
Hasil penelitian pengamatan berjalan pada bidang datar digunakan dalammemperoleh data yang dijadikan input dalam kajian biomekanika untuk
menghitung gaya dan momen pada bagian ankle joint baik kaki prosthetic dan kaki normal.
3.2.6 Permodelan Biomekanika Pengguna Prosthetic
Konsep biomekanik digunakan untuk memodelkan manusia dalam suatu sistem benda jamak yang tersusun dari link dan segment yang saling terhubung
membentuk satu kesatuan. Formulasi matematik dibangun berdasarkan pola berjalan sesuai kaidah gait cycle dengan memfokuskan kajian pada bagian ankle
joint menggunakan pendekatan static equilibrium. Pendekatan static equilibrium yang digunakan pada penelitian ini mencakup kondisi, yaitu jumlah seluruh nilai
momen sama dengan nol ΣM = 0.
Berikut tahapan formulasi model pengujian biomekanika dengan pendekatan static equilibrium, yaitu:
1. Buffering data
Buffering data merupakan proses pengumpulan data. Data yang telah terkumpul berupa capture gambar yang diperoleh dari hasil pemotongan video
recorder. Buffering data membantu peneliti dalam memilih capture yang tepat sesuai fase berjalan agar di dapat posisicapturesesuai fase yang di inginkan.
2. Pembuatan free body diagram FBD berdasarkan pola gait cycle.
Langkah kedua yang dilakukan sebelum masuk kedalam perumusan model adalah membuat free body diagram yang merepresentasikan gerakan kaki
sesuai dengan capture pola delapan fase gerakan gait cycledari hasil eksperimen dari pengujian biomekanik. Proses pembuatan free body diagram
pada tiap fase gait cycle menggunakan softwareAutoCad 2004.
commit to user
III-9 3.
Penentuan notasi simbol yang digunakan dalam persamaan. Langkah kedua dalam permodelan static equilibrium adalah menentukan notasi
simbol pada free body diagram. Penentuan notasi ini dimaksudkan untuk memberi nama variabel-variabel pengukuran sehingga menghindari kesalahan
input data dalam perumusan biomekanika. Notasi yang digunakan terdiri dari gaya berat tiap segmen tubuh foot, shank dan tight, gaya normal pada tiap
ankle joint kaki prosthetic kaki normal, panjang tiap segmen tubuh kaki prosthetic kaki normal dan jarak tiap gaya gaya di ankle dan gaya berat
segmen tubuh ke titik pusat momen. Penempatan notasi gaya berat pada tiap segmen tubuh dilakukan pada center of massCOM tiap segmen tubuh
sedangkan gaya normal pada foot ditempatkan pada ankle joint. 4.
Penentuan formulasi lengan momen pada tiap segmen tubuh. Penentuan jarak dari titik segmen tubuh ke titik pusat momen dilakukan
dengan menggunakan konsep trigonometr.Penentuan panjang dan sudut segmen tubuh serta rumus dasar dari sinus, maka dapat diketahui besar lengan
momen pada tiap segmen tubuh. Tahapan permodelan berjalan di atas dilakukan dalam delapan fase
gerakan yang terdiri dariinitial contact, loading response, mid stance, terminal stance, pre swing, initial swing, mid swing dan terminal swing.Permodelan
dilakukan baik pada kaki normal maupun kaki prostheticdisaat berjalan normal menggunakan kakiprosthetic endoskeletal dengan alignment adapter for
prosthetic footpada bidang datar.
3.3 TAHAP ANALISIS DAN INTEPRESENTASI HASIL