ANTHROPOMETRI DATA BIOMEKANIKA PERBAIKAN POLA BERJALANAMPUTEE BAWAH LUTUT DENGAN MENGGUNAKANALIGNMENT ADAPTER FOR PROSTHETIC FOOT BERDASARKANSTATIKA BIOMEKANIKA

commit to user II-4 kecenderungan gerak terdapat pada bagian shank, kaki dan otot. Gerakan kecil otot quadricepsperlu karena faktor-faktor lainnya juga sama pentingnya. Otot iliopsoa memberikan kontribusi dalam mengembangkanflexi pangkal paha secara aktif yang mana mendorong akselerasi lutut ke depan dan ke belakang. f. Midswing, Selama midswing, terdapat periode dimana aktivitas otot minimal dan akselerasi kaki ke belakang dan ke depan seperti pendulum dengan kekuatan gerakan yang disebut pivot point. g. Terminal deceleration-hamstring action, Pada akhir ayunan, tingkat dari extensi gerakan lutut harus dikurangi dalam rangka untuk menurunkan kaki pada awal kontak tumit. Penurunan akselerasi terminal ini pada kaki normal untuk menahan gerakan extensi dari kelompok otot hamstring. h. Gerakan lutut dalam gaya berjalan pasien amputasi, Penyebab kesulitan dalam penggunaan prosthetic muley bawah lutut tanpa ada sendi bantu sisi adalah kerusakan stump, khususnya sendi lutut. Penyebab dari kesulitan karena tegangan yang berlebih pada struktur ligamen dari lutut oleh extensi berlebih dari lutut yang menerima beban. Melindungi struktur ligamen pada sisi yang teramputasi, penting untuk menjaga dimana batas keamanan dari kekuatan dan momen dari lutut yang cenderung menekan lutut sampai posisi extensi yang berlebihan. Pada orang normal, rasa yang nyaman akan posisi lutut membatasi momen gerak yang berlebih dengan menjaga pusat lutut pada garis dimana kekuatan di kirim melalui tungkai kaki. Cara ini lutut untuk bergerak lebih terkendali.

2.1 ANTHROPOMETRI DATA BIOMEKANIKA

Menurut Frankel dan Nordin 1980, biomekanika secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada tubuh manusia dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh tersebut pada aktivitas sehari-hari. Anatomi tubuh manusia terdiri dari segmen tubuh yang dihubungkan oleh persendian. Analisis biomekanika digunakan untuk memodelkan manusia dalam suatu sistem benda jamak yang tersusun dari link penghubung dan commit to user II-5 jointsambungan. Link mewakili segmen tubuh dan joint menggambarkan sendi sebagai penghubung tiap segmen tubuh. Menurut Chaffin dkk. 1999, tubuh manusia terdiri dari enam link, sebagai berikut: 1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku. 2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu. 3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul. 4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut. 5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki. 6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki. Gambar 2.11 Tubuh sebagai sistem enam link dan joint Sumber: Chaffin et al, 1999 Menurut Chaffin et al. 1999, anthropometri merupakan ilmu yang berhubungan dengan pengukuran massa, bentuk, ukuran dan inersial tubuh manusia. Hasil dari pengukuran ini berupa data statistik yang menggambarkan ukuran, massa dan bentuk tubuh manusia. Data anthropometri merupakan fundamen dasar biomekanika yang digunakan untuk membangun model biomekanika yang mengkaji kekuatan dan gaya pada tubuh manusia. Pengukuran anthropometri segmen tubuh manusia disetarakan dengan model benda jamak. Panjang setiap link diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnya diukur berdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan center of mass tiap link didasarkan pada persentase standar yang diadaptasi dari penelitian Dempster 1955 seperti digambarkan pada gambar 2.11. Panjang link tiap segmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukum Newton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya commit to user II-6 mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya- gaya yang terjadi. Gambar 2.12 Permodelan titik-titik pusat massa dempster Sumber: Chaffin DB, et al, 1999 Pada penetuan massa tiap segmen, tubuh manusia digambarkan sebagai stick diagram seperti pada pemodelan Dempters 1955. Persentase massa segmen tubuh ditentukan berdasarkan pemodelan distribusi berat tubuh Webb Associaties, 1978. Tabel 2.1 Pemodelan distribusi berat badan Sumber: Webb Associaties, 1978 a. Head 73.80 b. Neck 26.20 a.Thorax 43.80 b. Lumbar 29.40 c. Pelvis 26.80 a. Upper arm 54.90 b. Forearm 33.30 c. Hand 11.80 a. Thigh 63.70 b. Shank 27.40 c. Foot 8.90 Group Segment of Total Body Weight Individual Segment of Group Segment Weight Tubuh Head and Neck 8.40 Total Leg 15.70 Torso 50.00 Total Arm 10.20 commit to user II-7

2.2 ANALISIS GERAK BIOMEKANIKA