Komite Audit Landasan Teori

commit to user dari adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggungjawab sosial, menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi profesional dan menjunjung etika dan memelihara bisnis yang sehat. Prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance yang dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI adalah fainess keadilan, disclosuretransparency, accountability dan responsibility. Prinsip good corporate governance sebagai suatu praktis diharapkan memberi keberhasilan kinerja bisnis. Dalam bahasa manajemen prinsip ini layak disebut sukses apabila mampu membuat perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien untuk penambahan profit perusahaan. Untuk dapat mewujudkan pelaksanaan keempat prinsip dasar tersebut, maka perusahaan diwajibkan untuk mempunyai komisaris independen board of directors, presiden direktur independen, serta komite audit independen sebagai pengawas proses pelaporan keuangan dan melakukan pengawasan terhadap informasi keuangan .yang seharusnya tidak diketahui oleh publik.

3. Komite Audit

Sesuai dengan Kep 29PM2004, komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai commit to user penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam mengangani masalah pengendalian. Sesuai dengan Surat Edaran BEJ, SE-008BEJ12-2001, keanggotaan komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang termasuk ketua komite audit. Anggota komite ini berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang. Anggota komite yang berasal dari komisaris tersebut merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite audit. Anggota lain yang bukan merupakan komisaris independen harus berasal dari pihak eksternal yang independen. Pihak eksternal menurut surat edaran tersebut adalah pihak di luar perusahaan tercatat yang bukan merupakan komisaris, direksi, dan karyawan perusahaan tercatat, sedangkan yang dimaksud independen adalah pihak di luar perusahaan tercatat yang tidak memiliki hubungan usaha dan hubungan afiliasi dengan perusahaan tercatat, komisaris, direksi dan pemegang saham utama perusahaan tercatat dan mampu memberikan pendapat profesional secara bebas sesuai dengan etika profesioanalnya, tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Namun dalam Kep-29PM2004 diatur bahwa komite audit beranggotakan minimal tiga orang yang independen dari perusahaan dan salah satunya adalah ahli di bidang akuntansi. Salah seorang anggota komite audit harus berasal dari anggota komisaris yang independen, sehingga anggota dewan tersebut merangkap tugasnya sebagai komite audit. commit to user Independensi yang dimiliki oleh angota dewan komisaris tersebut dan anggota komite audit telah diatur pula dalam peraturan BAPEPAM tersebut, diantaranya syarat keanggotaan komite audit adalah seperti berikut ini. a. Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik, kantor konsultan hukum atau pihak lain yang memberikan jasa audit, jasa non audit, dan atau jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan dalam waktu enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh komisaris. b. Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan emiten atau perusahaan publik dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh komisaris, kecuali komisaris independen. c. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten. Dalam hal anggota komite audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan pada pihak lain. d. Tidak mempunyai : 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua baik secara horizontal maupun vertikal dengan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama emiten, dan atau, 2 tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsun yang berkenaan dengan kegiatan usaha emiten. commit to user Seperti diatur dalam Kep-29PM2004 yang merupakan peraturan yang mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, tugas komite audit antara lain: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal, d. Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi, e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten, dan f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan. Komite audit dapat mengadakan pertemuan secara periodik sebagaimana ditetapkan oleh komite audit sendiri. Komite audit dapat mengadakan sesi pertemuan eksekutif dengan auditor independen dan manajemen organisasi secara periodik. Ketua komite audit wajib melaporkan aktivitas komite audit kepada dewan. Komite audit melaksanakan pemeriksaan internal tahunan yang ditujukan untuk perbaikan terus menerus, dan setahun sekali meninjau commit to user dan menilai kembali piagam pendiriannya, dan merekomendasikan perubahan yang diperlukan kepada dewan pengawas. Komite audit memiliki otoritas untuk meminta jasa pengacara, akuntansi, dan konsultasi independen lainnya, sebagaimana diperlukan untuk mendukung tugas-tugasnya. Komite audit memiliki otoritas tunggal untuk menyetujui biaya terkait dan hak yang berkaitan. Ketua komite audit dapat dihubungi secara langsung oleh auditor independen 1 untuk meninjau hal- hal sensitif yang mungkin mempengaruhi akurasi pelaporan keuangan atau 2 mendiskusikan isu-isu signifikan yang berkaitan dengan tanggung jawab dewan secara keseluruhan yang mungkin telah dikomunikasikan dengan manajemen namun, menurut penilaian mereka, mungkin memerlukan tindak lanjut oleh komite audit.

4. Karakteristik Keuangan Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

14 239 98

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh Efektivitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Analisis Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate Property dan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2010-2014)

0 9 116

PENGARUH LEVERAGE, RUGI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT.

1 6 31

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 78

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 20

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 74