commit to user
memiliki inisiatif untuk memantau pengambilan keputusan perusahaan. Begitu pula penelitian Wening 2009 Semakin besar kepemilikan oleh
institusi keuangan maka semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Penelitian Smith 1996
menunjukkan bahwa aktivitas monitoring institusi mampu mengubah struktur pengelolaan perusahaan dan mampu meningkatkan kemakmuran
pemegang saham. Kepemilikan institusional memiliki kelebihan antara lain : a.
Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat menguji keandalan informasi.
b. Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih
ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.
6. Kualitas Audit
De Angelo 1981 dalam Kusharyanti 2003:25 mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan joint probability di mana seorang auditor akan
menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan auditor akan menemukan salah saji tergantung pada
kualitas pemahaman auditor kompetensi sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Kualitas audit ini sangat
penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi. Menurut Simamora 2002: 47 ada 8
prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu :
commit to user
a. Tanggung jawab profesi.
Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
b. Kepentingan publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme. c.
Integritas. Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
intregitas setinggi mungkin. d.
Objektivitas. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. e.
Kompetensi dan kehati-hatian profesional. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati,
kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional.
f. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. g.
Perilaku Profesional.
commit to user
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Selain itu akuntan publik juga harus berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
IAI, dalam hal ini adalah standar auditing.
Auditor Big 4 sering dianggap dapat menyediakan audit dengan kualitas
tinggi. Kualitas audit yang lebih baik diasosiasikan dengan kurangnya kemungkinan adanya masalah pelaporan keuangan Dechow et al, 1996.
Auditor Empat Besar The Big Four Auditors adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani
mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Dalam teori lain, DeAngelo 1981 menunjukkan bahwa Big Four
auditor dengan mempertaruhkan reputasi, lebih bersemangat untuk memastikan bahwa laporan keuangan klien mereka benar-benar
mencerminkan transaksi yang mendasar. Kantor audit yang termasuk Big 4 adalah PricewaterhouseCoopers, Deloitte Touche Tohmatsu, Ernst Young
dan KPMG.
B. Pengembangan Hipotesis