Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

commit to user Hasil uji heteroskedastisitas melalui grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini. Gambar IV. 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

E. Pengujian Hipotesis

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris terkait pengaruh karakteristik keuangan perusahaan, struktur kepemilikan, kualitas audit dan karakteristik komite audit terhadap frekuensi rapat komite audit. Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi-F, uji signifikansi-t dan uji koefisien determinasi yang dipaparkan seperti di bawah ini. commit to user

a. Uji Signifikansi-F

Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value sig, apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 5, maka dapat dinyatakan bahwa model layak fit untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian yaitu ukuran perusahaan, leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kualitas audit, independensi komite audit, keahlian akuntansi dan keuangan dan ukuran komite audit secara simultan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit dan sebaliknya jika probability value lebih besar dari 5, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi-F dalam penelitian ini. Tabel IV. 8 Hasil Uji Signifikansi-F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 734.573 10 73.457 22.018 .000 a Residual 380.339 114 3.336 Total 1114.912 124 a. Predictors: Constant, ACSIZE, GROWTH, LEV, MANOWN, LOSS, INSTOWN, COMPET, INDP, LN_SIZE, AC b. Dependent Variable: ACMEET Sumber : Hasil pengolahan data commit to user Tabel di atas menunjukkan bahwa probability value sig dari model regresi yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi penelitian 5 sebesar 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak fit untuk digunakan sebagai model regresi pengujian hipotesis.

b. Uji Koefisien Regresi Parsial Uji Signifikansi-t

Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value sig-t, apabila probability value sig-t lebih kecil dari 5, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini. Tabel IV. 9 Hasil Uji Signifikansi-t Variabel B t Sig. Constant -4.415 -2.332 .021 LN_SIZE .224 2.411 .018 LEV .135 .429 .669 LOSS .878 2.294 .024 GROWTH .004 .117 .907 commit to user MANOWN .613 1.675 .097 INSTOWN 2.011 2.490 .014 AC 1.486 3.637 .000 INDP 2.749 -1.690 .094 COMPET 3.091 2.879 .005 ACSIZE 1.134 5.042 .000 a. Dependent Variable: ACMEET signifikan pada α= 1, signifikan pada α= 5 , signifikan pada α= 10 , Sumber : Hasil pengolahan data Dari hasil pengaruh uji parsial uji signifikansi-t, terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ukuran perusahaan memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,018, artinya bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan leverage memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,669, artinya bahwa variabel leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa leverage perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah ditolak. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan rugi perusahaan memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,024, artinya bahwa variabel rugi perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa rugi yang commit to user dilaporkan perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan pertumbuhan perusahaan memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,907, artinya bahwa variabel pertumbuhan perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah ditolak. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel struktur kepemilikan yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,097, artinya bahwa variabel kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah ditolak. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel struktur kepemilikan yang diproksikan dengan kepemilikan institusional memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,014, artinya bahwa variabel kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima. commit to user Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel independen yang diproksikan dengan kualitas audit memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, artinya bahwa variabel kualitas audit secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel karakteristik komite audit yang diproksikan dengan independensi komite audit memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,094, artinya bahwa variabel independensi komite audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa independensi komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah ditolak. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel karakteristik komite audit yang diproksikan dengan keahlian akuntansi dan keuangan memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,005, artinya bahwa variabel keahlian akuntansi dan keuangan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa keahlian akuntansi dan keuangan komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima. Dari hasil pengaruh uji parsial uji t, terlihat bahwa variabel karakteristik komite audit yang diproksikan dengan ukuran komite audit memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, artinya bahwa variabel ukuran komite commit to user audit secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien determninasi ditunjukkan oleh nilai R square R 2 dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square adj R 2 . Penelitian ini menggunakan nilai adj R 2 . Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi. Tabel IV. 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .812 a .659 .629 1.82656 a. Predictors: Constant, ACSIZE, GROWTH, LEV, MANOWN, LOSS, INSTOWN, COMPET, INDP, LN_SIZE, AC b. Dependent Variable: ACMEET Sumber : Hasil pengolahan data Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.629 yang menunjukkan bahwa 62,9. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari karakteristik keuangan perusahaan, struktur kepemilikan, kualitas audit dan karakteristik komite audit mampu menjelaskan 62,9 variabel dependen. Sementara itu, sisanya sebesar 37,1 dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. commit to user

F. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

14 239 98

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh Efektivitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Analisis Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate Property dan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2010-2014)

0 9 116

PENGARUH LEVERAGE, RUGI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT.

1 6 31

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 78

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 20

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 74