Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pengaruh Karakterisik Komite Audit Terhadap Frekuensi Rapat

commit to user bahwa struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Pemegang saham institusional memiliki inisiatif untuk memonitor secara ketat terhadap pihak manajemen dan memastikan perusahaan telah menerapkan mekanisme pengelolaan perusahaan yang telah ditetapkan secara efektif Shleifer dan Vishny, 1997; Smith, 1996. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kepemilikan institusional dan frekuensi rapat komite audit. Atas dasar uraian di atas, maka hipotesis penelitian dapat dinyatakan seperti berikut ini. H 2a = kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit H 2b = kepemilikan institusional berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit

3. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit

Kantor akuntan publik yang termasuk dalam kategori Big 4 auditor sering dianggap dapat memberikan audit berkualitas tinggi. Audit kualitas yang lebih tinggi terkait dengan kemungkinan berkurangnya dari masalah pelaporan keuangan Dechow et al., 1996 dan pengendalian internal yang lebih efektif Doyle et al., 2007. Knechel dan Willekens 2006 mengandaikan bahwa perusahaan Big 4 audit adalah pengganti untuk monitoring internal khususnya di pasar modal di negara sedang berkembang seperti Indonesia dengan efisiensi setengah kuat. Oleh karena itu, penelitian commit to user ini memperkirakan adanya hubungan negatif antara kualitas audit auditor BIG 4 dan frekuensi rapat komite audit. Atas dasar uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini. H 3 = kualitas audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit

4. Pengaruh Karakterisik Komite Audit Terhadap Frekuensi Rapat

Komite Audit Komite audit bertugas mewakili dan membantu dewan direksi untuk mengawasi proses pelaporan akuntansi dan keuangan, audit laporan keuangan dan pengendalian internal, dan fungsi-fungsi audit. Manajemen bertanggung jawab atas a persiapan, penyajian, dan integritas laporan keuangan; b prinsip-prinsip pelaporan akuntansi dan keuangan; c pengendalian internal dan prosedur organisasi yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta hukum dan peraturan yang berlaku. Kantor akuntan publik independen, yang ditunjuk untuk memeriksa organisasi, bertanggung jawab untuk melakukan audit secara independen atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan standar auditing yang berlaku umum dan menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit mereka. Kalbers dan Fogarty 1993 menyebutkan tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan komite audit dalam menjalankan tugasnya yaitu 1 commit to user kewenangan formal dan tertulis, 2 kerjasama manajemen dan 3 kualitas atau kompetensi anggota komite audit. Dengan kewenangan, independensi, kompetensi dan komunikasi melalui pertemuan yang rutin dengan pihak-pihak terkait, diharapkan fungsi dan peran dari komite audit lebih bisa berjalan dengan efektif sehingga dapat mengidentifikasi kemungkinan adanya praktek manajemen laba yang oportunistik. Raghunandan dan Rama 2007 menggunakan karakteristik komite audit dalam penelitian yang menguji pengaruh karakteristik komite audit terhadap kualitas laba yang terbagi menjadi independensi anggota komite audit, keahlian di bidang akuntansi dan keuangan dari anggota komite audit, dan frekuensi rapat anggota komite audit. Karakteristik komite audit juga digunakan dalam penelitian Sharma et al., 2009, hanya saja karakteristik komite audit yang digunakan meliputi ukuran komite audit, keahlian anggota komite audit di bidang akuntansi dan keuangan, dan independensi komite audit. Karakeristik komite audit meliputi independensi komite audit, keahlian akuntansi dan keuangan komite audit, ukuran komite audit. Kehadiran komite audit independen lebih efektif memfasilitasi monitoring pelaporan keuangan Beasley, 1996; Dechow et al., 1996; Carcello dan Neal, 2003 dan audit eksternal Carcello dan Neal, 2002; Abbott et al., 2003. Hubungan empiris di antara komite audit dengan monitoring dijelaskan oleh teori keagenan, yang berpendapat bahwa komite audit independen memberikan pengawasan yang efektif terhadap manajemen. Keberadaan seorang ahli akuntansi dan keuangan dalam komite commit to user audit dapat memberikan pengawasan yang lebih efektif sehingga dapat menurunkan frekuensi rapat komite audit, karena anggota komite audit yang mempunyai keahlian akuntansi dan keuangan dapat mengurangi tingkat kesalahan pelaporan keuangan perusahaan Dechow et al., 1996; Raghunandan dan Rama, 2007. Raghunandan dan Rama 2007 menyatakan bahwa ukuran dewan dan komite audit baik dapat meningkatkan atau menurunkan permintaan untuk rapat lebih sering. Ukuran dewan direksi yang lebih besar dan komite audit memberikan akses ke sumber daya yang lebih besar dan bakat manajerial, sehingga memberikan pengawasan yang lebih efektif. Hal ini dapat mengurangi permintaan untuk rapat lebih sering. Sebaliknya, dewan dan komite audit yang lebih besar mungkin membentuk pegelolaan yang tidak efisien, sehingga menghasilkan lebih sering rapat komite audit Vafeas, 1999. Memiliki anggota lebih banyak bisa menyebabkan keragaman perspektif yang lebih nyata dalam diskusi. Atas dasar uraian di atas, hipotesis penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini. H 4a = independensi komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit H 4b = keahlian akuntansi dan keuangan komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit H 4c = ukuran komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit commit to user

C. Kerangka Teoritis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

14 239 98

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh Efektivitas Komite Audit, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Analisis Laporan Tahunan Perusahaan Real Estate Property dan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2010-2014)

0 9 116

PENGARUH LEVERAGE, RUGI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT.

1 6 31

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 78

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN KUALITAS AUDIT Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bu

0 1 20

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 74