Prinsip Dasar Pengomposan Secara Anaerob

3. Kadar air Rh Pengomposan secara anaerob membutuhkan kadar air yang tinggi, yaitu sekitar 50 ke atas. Kadar air yang banyak pada proses pengomposan secara anaerob diperlukan bakteri untuk membentuk senyawa –senyawa gas dan bermacam-macam asam organik sehingga pengendapan kompos akan lebih cepat. Secara fisik, kadar air dapat memudahkan proses penghancuran bahan organik dan mengurangi bau. 4. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman pH optimal yang dibutuhkan pada pengomposan secara anaerob yaitu antara 6,7-7,2. Untuk mempertahankan kondisi pH hendaknya ditambahkan kapur pada tahap awal bahan dimasukkan. 5. Temperatur suhu Suhu di daerah tropis rata-rata antara 25-35ºC sudah cukup baik bagi proses pengomposan secara anaerob. Suhu paling baik optimal yang dibutuhkan yaitu antara 50-60ºC. Suhu optimal tersebut dapat dibantu dengan cara meletakkan tempat pengomposan di lokasi yang terkena sinar matahari langsung. Apabila sinar matahari dimanfaatkan untuk menaikkan suhu maka gas methan yang dihasilkan akan semakin tinggi dan proses pembusukan akan berlangsung lebih cepat. Dengan demikian, gas methan perlu dikeluarkan setiap hari, yaitu dengan cara membuka lubang gas instalasi pengomposan. 6. Aerasi Seperti telah dikemukakan bahwa proses pengomposan secara anaerob tidak dibutuhkan udara oksigen, karena yang berperan dalam proses 16 pengomposan yaitu mikroorganisme anaerob. Oleh karena itu, tempat pembuatan kompos harus selalu dikondisikan tertutup rapat, tidak diperkenankan udara masuk sedikitpun juga.

2.4 Aktivator

Aktivator adalah bahan khusus yang menunjang aktivitas mikroorganisme dalam proses pembusukan bahan organik. Aktivator bias mengandung mikroorganisme pengurai, dan mengandung bahan makanan atau hormone yang menunjang kelangsungan hidup mikroorganisme pengurai. Dengan penambahan aktivator, akan semakin banyak jumlah dan jenis mikroorganisme yang bekerja dalam proses pengomposan Anonim, 2007. Mikroorganisme dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan dan menguraikan bahan organik. Secara global terdapat beberapa golongan mikroorganisme dalam bioaktivator, yaitu bakteri fotosintetik, Lactobacillus sp, Ptomycetes sp, Ragi yeast, dan actinomycetes. Setiawan, 2012. 1. Bakteri fotosintetik Bakteri fotosintetik merupakan bakteri bebas yang dapat sintesis senyawa nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya. Metabolir yang diproduksi dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan. 2. Lactobacillus sp. Bakteri ini memproduksi asam laktat sebagai hasil penguraian dan karbohidrat lain yang bekerja sama dengan bakteri sintesis dan ragi. Asam 17 laktat ini merupakan bahan sterilisasi kuat yang dapat menekan mikroorganisme berbahaya dan menguraikan bahan organik dengan cepat. 3. Strepcomycetes sp. Strepcomycetes sp. mampu memproduksi enzim streptomisin bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang merugikan. 4. Ragi yeast Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pembelahan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga ukuran dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain, seperti acninomycetes dan bakteri asam. 5. Acninomycetes Acninomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur. Organisme tersebut mengambil asam amino dan zat yang diproduksi bakteri fotosintesis dan mengubahnya menjadi antibiotik. Tujuannya untuk mengendalikan patogen serta menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin, yaitu zat esensial untuk pertumbuhan. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme lain Setiawan, 2012.

2.4.1 Jenis-jenis Aktivator

Jenis-jenis aktif yang dapat digunakan dalam pengomposan adalah sebagai berikut: 18 1. EM-4 Effective Mikroorganisme Effective Mikroorganisme 4 EM 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam segar yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang berwatak “baik “itu terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, aktinomydetes, dan jamur peragaan. EM-4 merupakan produk bioaktivator yang beredar di pasaran berupa Effective Mikroorganisme EM asli yang tidak dapat langsung diaplikasikan pada media. Hal ini disebabkan kandungan mikroorganisme dalam EM asli masih dalam kondisi tidur dorman sehingga tidak akan memberikan pengaruh yang nyata. Untuk itu, EM asli perlu dilarutkan menjadi EM aktif apabila ingin digunakan Suryati, 2014. Fungsi EM4 untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah lactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfungsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air Suryati, 2014. 19