3.5 Definisi Operasional
Untuk mendapatkan penafsiran yang sama dalam penelitian ini maka perlu diberi batasan operasionalnya yaitu:
1. Sludge Lumpur adalah jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami
penguapan pada suhu 103º-105º C dari suatu limbah. 2.
Suhu adalah panas bahan kompos selama proses pembuatan kompos yang diukur dengan termometer air raksa, dimana suhu optimal yang dibutuhkan
yaitu diantara 50°-60ºC. 3.
Bau adalah aroma yang berasal dari bahan kompos yang apabila sudah menyerupai bau tanah maka bahan kompos sudah dikatakan matang.
4. Warna adalah perubahan fisik yang terjadi pada bahan kompos ditandai
dengan warna hitam kecoklatan pada bahan kompos. 5.
pH adalah derajat keasaman dan basa bahan kompos yang diukur dengan pH meter, dimana pH optimal pada pengomposan anaerob yaitu antar 6,7-7,2.
6. Pematangan pada hari ke 10 adalah proses terbentuknya kompos pada hari ke
10 setelah ditambahkan aktivator EM4 dan MOD. 7.
Pematangan pada hari ke 20 adalah proses terbentuknya kompos pada hari ke 20 setelah ditambahkan aktivator EM4 dan MOD.
8. Pematangan pada hari ke 30 adalah proses terbentuknya kompos pada hari 30
setelah ditambahkan aktivator EM4 dan MOD. 33
3.6 Metode Pengukuran
Kompos yang sudah matang diukur berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan melihat ciri-ciri yang ditunjukkan oleh bahan dari kompos
kemudian dicocokkan dengan ciri yang ditunjukkan kompos yang sudah matang dan dibandingkan dengan standar kualitas kompos berdasarkan SNI: 19-7030-
2004.
3.7 Metode Analisis Data
Data akan diolah melalui beberapa tahapan antara lain : entri data, koding, editing, tabulating. Entri data dilakukan dengan memasukkan data sesuai hasil uji
laboratorium. Koding dilakukan dengan memberi kode untuk masing-masing tingkatan sesuai tujuan yang dikumpulkan. Editing dilakukan dengan pemeriksaan
kembali data yang telah masuk pada saat melakukan penelitian. Tabulating dilakukan dengan membuat tabel dan memasukkan data tersebut ke dalam tabel
berupa angka-angka. Untuk menguji efektivitas aktivator EM4 dan MOD pada sludge limbah
cair domestik dengan menggunakan uji ANOVA untuk membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen bebas. Uji ANOVA ini juga biasa disebut
sebagai One Way Analysis of Variance. Untuk mengetahui perbedaan suhu dan pH pada sludge limbah cair domestik yang diberi aktivator EM4 dan MOD
dengan melakukan Uji Tukey atau uji beda nyata jujur. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Kematangan Kompos Berdasarkan Parameter Fisik Suhu
Pengukuran kematangan kompos dalam penelitian ini berdasarkan parameter fisik suhu dengan melakukan sebanyak 4 kali yaitu pada hari ke-0,
hari ke-10, hari-20, dan hari ke-30. Hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Suhu sludge limbah domestik setelah ditambahkan aktivator EM4 pada hari ke-0 dari 3 kali ulangan diperoleh nilai rata-rata sebesar 49,5°C, pada hari ke-
10 sebesar 33,3°C, pada hari ke-20 sebesar 30,0°C, pada hari ke-30 sebesar 25,2°C.
Suhu sludge limbah domestik setelah ditambahkan aktivator MOD pada hari ke-0 dari 3 kali ulangan diperoleh nilai rata-rata sebesar 45,5°C, pada hari ke-
10 sebesar 33,0°C, pada hari ke-20 sebesar 30,0°C, pada hari ke-30 sebesar 25,5°C.
Suhu sludge limbah domestik kontrol pada hari ke-0 dari 3 kali ulangan diperoleh nilai rata-rata sebesar 25,5°C, pada hari ke-10 sebesar 25,2°C, pada hari
ke-20 sebesar 25,0°C, pada hari ke-30 sebesar 25,0°C. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
35