Prosedur Kerja Pengaktifan EM4 dan MOD Prosedur Kerja Pembuatan Kompos

3.4.5 Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan percobaan terlebih dahulu dipersiapkan seluruh peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan, kemudian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Letakkan 9 ember di dalam kandang, di bagian kandang yang kurang mendapat sinar dan lembab bagian teras dekat kebun. 2. Ambil Sludge, masukkan ke dalam wadah yang diberi tanda, Tanda A 1 – A 3 : wadah untuk perlakuan kontrol, angka 1 menunjukkan percobaan pertama, angka 2 menunjukkan replikasi kedua, angka 3 menunjukkan replikasi ketiga. Tanda B 1 – B 3 : wadah untuk perlakuan EM4, angka 1 menunjukkan percobaan pertama, angka 2 menunjukkan replikasi kedua, angka 3 menunjukkan replikasi ketiga. Tanda C 1 – C 3 : wadah untuk perlakuan MOD, angka 1 menunjukkan percobaan pertama, angka 2 menunjukkan replikasi kedua, angka 3 menunjukkan replikasi ketiga. Pada hari pertama dilakukan pengukuran fisika terhadap ketiga sampel yaitu suhu, pH, warna, dan bau. 3. Amati dan periksa sludge pada hari ke 10, hari ke 20 dan hari ke 30. Ukur kembali suhu, pH, warna, dan bau pada masing-masing wadah pada waktu pengamatan tersebut. 4. Catat dan tabulasi hasil pengamatan, analisis dengan metode statistik. 31 Gambar 3.1. Skema Penelitian Aktivator EM4 Gambar 3.2. Skema Penelitian Aktivator MOD Sludge IPAL Aktivator EM4 Pengukuran warna, pH, suhu bau tiap 10 hari Pembalikan tumpukan kompos tiap 7 hari Uji kualitas kompos warna, pH, suhu Bau Penambahan aktivator EM4 5 ml SNI 19-7030-2004 A1 lumpur 5 kg B1 lumpur 5 kg C1 Lumpur 5 kg A1 10hari lumpur B1 20hari lumpur C1 30 hari lumpur Sludge IPAL Aktivator MOD Pengukuran warna, pH, suhu bau tiap 10 hari Pembalikan tumpukan kompos tiap 7 hari Uji kualitas kompos warna, pH, suhu Bau Penambahan aktivator MOD 5 ml SNI 19-7030-2004 A1 lumpur 5 kg B1 lumpur 5 kg C1 Lumpur 5 kg A1 10hari lumpur B1 20hari lumpur C1 30 hari lumpur 32

3.5 Definisi Operasional

Untuk mendapatkan penafsiran yang sama dalam penelitian ini maka perlu diberi batasan operasionalnya yaitu: 1. Sludge Lumpur adalah jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami penguapan pada suhu 103º-105º C dari suatu limbah. 2. Suhu adalah panas bahan kompos selama proses pembuatan kompos yang diukur dengan termometer air raksa, dimana suhu optimal yang dibutuhkan yaitu diantara 50°-60ºC. 3. Bau adalah aroma yang berasal dari bahan kompos yang apabila sudah menyerupai bau tanah maka bahan kompos sudah dikatakan matang. 4. Warna adalah perubahan fisik yang terjadi pada bahan kompos ditandai dengan warna hitam kecoklatan pada bahan kompos. 5. pH adalah derajat keasaman dan basa bahan kompos yang diukur dengan pH meter, dimana pH optimal pada pengomposan anaerob yaitu antar 6,7-7,2. 6. Pematangan pada hari ke 10 adalah proses terbentuknya kompos pada hari ke 10 setelah ditambahkan aktivator EM4 dan MOD. 7. Pematangan pada hari ke 20 adalah proses terbentuknya kompos pada hari ke 20 setelah ditambahkan aktivator EM4 dan MOD. 8. Pematangan pada hari ke 30 adalah proses terbentuknya kompos pada hari 30 setelah ditambahkan aktivator EM4 dan MOD. 33