Liturgi Pada Interior Gereja Katolik Graha Maria Annai Velangkanni Penggunaan Warna Dalam Interior Gereja Graha Maria Annai Velangkanni

74 Bentuk denah Gereja dan tatanan ruang Gereja pada Graha Maria Annai Velangkanni ini menggunakan bentuk Rectangle, seperti yang sudah dilampirkan pada tabel 2.1 sebelumnya. Gambar 4.32 Bentuk Rectangle pada denah Gereja Sumber : de Chiarra, 2007

4.4.2 Liturgi Pada Interior Gereja Katolik Graha Maria Annai Velangkanni

Desain interior Gereja Katolik adalah proses penataan interior suatu tempat ibadah dengan mengacu pada liturgi Katolik serta bertujuan untuk mendukung aktivitas umat dalam berliturgi. Fungsi liturgi dalam Gereja tersebut adalah untuk memfokuskan ibadat dengan menggunakan simbol-simbol untuk membantu umat beriman menghayati imannya, baik secara pribadi maupun bersama-sama sebagai „Gereja‟ Komisi Liturgi KWI, 2000. Menurut Mayangsari dkk 2008, lay out, elemen pembentuk ruang, perabot, dan warna merupakan unsur-unsur desain interior dalam Gereja Katolik yang mempunyai pola serta penataan terkait dengan tanda liturgi. Untuk lay out pada Graha Maria Annai Velangkanni sendiri, mengikuti bentuk lay out pada umumnya. Terdapat serambi menuju pintu masuk, lalu terdapat baptisterium, 75 sedilia, sakristi, altar, mimbar, balkon dan ruang pengakuan. Lay out dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.33 Lay out Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Diolah dari hasil observasi

4.4.3 Prinsip-Prinsip Ruang dan Perabot Pada Gereja Katolik Graha Maria Annai Velangkanni

Menurut Malino 2012, Prinsip-prinsip ruang dan perabot dalam Geraja Katolik telah ditentukan oleh kongregasi dalam Institutio Generalis Missalis Romawi abad V pada tahun 1969, yang menetapkan bahwa dalam sebuah Gereja Katolik harus terdapat fasilitas ibadah yang berupa peralatan dan perabot. Dalam Sedilia Sakristi Altar Utama Mimbar Dome Nave Ruang Pengakuan Serambi 76 sebuah Gereja Katolik memiliki pembagian ruang dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut.

4.4.3.1 Panti Imam

Menurut Windhu 1997, Panti Imam adalah tempat imam memimpin perayaan liturgi. Di Panti Imam terdapat altar, mimbar, kredes, tempat duduk imam serta para pembantunya prodiakon paroki, misdinar, dan petugas lainnya, tebernakel, dan lampu Tuhan. Pada Panti Imam Graha Maria Annai Velangkanni ini juga terdapat perlengkapan yang umum dimiliki oleh Gereja Katolik pada umumnya seperti altar, mimbar, kredes, tempat duduk imam serta para pembantunya, tabernakel dan lampu tuhan. Perlengkapan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.34 Denah Panti Imam Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Diolah dari hasil observasi 77 Gambar 4.35 Panti Imam Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Diolah dari hasil observasi No. Keterangan 1 Altar 2 Mimbar 3 Kredes 4 Tempat duduk imam serta pembantunya 5 Tabernakel 6 Lampu Tuhan

4.4.3.2 Panti Umat

Panti umat adalah tempat beribadah umatjema’at. Pada panti umat ini sendiri disediakan banyak fasilitas tempat duduk dan biasanya dilengkapi juga dengan tempat untuk berlutut agar umat dapat mengikuti tata cara liturgi ibadah yang sudah ditetapkan. 1 2 3 4 5 6 78 Pada Graha Maria Annai Velangkanni sendiri juga terdapat panti umat, yang dipenuhi oleh fasilitas tempat duduk untuk para umatjema’at beribadah. Kursi duduk panjang yang sederhana dan terbuat dari kayu tersusun rapi menambah kesakralan tempat beribadah pada Gereja Katolik ini. Gambar 4.36 Denah Panti Umat Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Diolah dari hasil observasi Gambar 4.37 Panti Umat Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 79

4.4.3.3 Kamar Pengakuan

Kamar pengakuan ini adalah tempat memenerima Sakramen Tobat. Pada Graha Maria Annai Velangkanni sendiri terdapat 2 ruang kamar pengakuan, yang terletak tepat dikanan dan kiri Gereja setelah pintu masuk ruangan. Perletakan kamar pengakuan ini juga sesuai dengan arsitektur Gereja Katolik pada umumnya. Menurut malino 2012, Kamar pengakuan adalah tempat menerima Sakramen Tobat. Ruang ini terbagi atas dua ruang bersekat kasa, masing-masing untuk Imam dan pengakuan dosa. Di dalamnya biasanya terdapat Salib dan bangku untuk berlutut. Kamar pengakuan ini biasanya terletak di sayap kanan dan kiri bagian dalam Gereja. Biasanya ada lebih dari satu kamar. Gambar 4.38 Denah Kamar Pengakuan Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Diolah dari hasil observasi Gambar 4.39 Kamar Pengakuan Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 80

4.4.3.4 Balkon

Balkon juga terdapat pada Graha Maria Annai Velangkanni. Balkon ini difungsikan sebagai tepat duduk umat. Berbentuk leter “U” yang berada tepat disamping kanan, kiri, dan belakang Gereja, ditengah nya dibuat void untuk memandang langsung ke bawah kedalam ruang Gereja. Menurut malino 2012, Balkon merupakan ruang di bagian depan Gereja. Dahulu, balkon digunakan untuk tempat koor supaya suara lantang memenuhi gedung Gereja. Balkon yang tidak digunakan untuk koor, dipakai untuk tempat duduk umat. Gambar 4.40 Balkon Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 Gambar 4.41 Denah Balkon Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Diolah dari hasil observasi 81

4.4.3.5 Portal dan Bejana Air Suci

Portal dan bejana air suci pada Graha Maria Annai Velangkanni ini terletak diluar dari bangunan Gereja . Tepatnya berada di belakang rumah do’a kapel Graha Maria Annai Velangkanni. Bejana air suci berisi air yang sudah diberkati. Tepat di samping bejana air suci, disediakan botol-botol air agar pengunjung maupun jemaat mudah untuk membawa dan meminum air suci tersebut. Gambar 4.42 Portal dan Bejana Air Suci Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015

4.4.3.6 Perlengkapan Gereja

Menurut Windhu 1997, Salib adalah perlengkapan Gereja yang tidak pernah dilupakan. Setiap umat mengadakan kegiatan liturgi dan ibadah yang lain, Salib selalu hadir di sana. Pada Graha Maria Annai Velangkanni, Salib menghiasi bagian eksterior dan interior bangunan. Gambar 4.43 Salib Pada Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 82 Patung Yesus terletak di sebelah kiri altar. Patung Yesus tersebut merupakan tabernakel yang sangat artistik. Seperti yang terlihat pada gambar kanan di bawah, patung Yesus tersebut di buat bergaya India, yang cukup menjelaskan jika Gereja Katolik ini mengadopsi gaya arsitektur India. Patung Yesus dengan anak-anak berbagai bangsa menyimbolkan persatuan dalam perbedaan ras dan bangsa. Gambar 4.44 Patung Yesus Pada Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 Patung bunda Maria pada Graha Maria Annai Velangkanni ini pun tampak terlihat unik dan berbeda dengan penampakan budan Maria di Gereja Katolik lainnya. Patung bunda Maria ini bergaya India, dapat dilihat dari penggunaan sari dan kalung bunga. 83 Gambar 4.45 Patung Bunda Maria Pada Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 Selanjutnya adalah patung SantoSanta, patung-patung Santo ini berada di sebelah kanan dan kiri dari pintu masuk Gereja. Patung Santo Paulus terletak disisi kiri pintu masuk Gereja dan patung Santo Fransiskus Xaverius terletak di sisi kanan pintu masuk Gereja Graha Maria Annai Velangkanni. Gambar 4.46 Patung Santa Pada Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 84 Menurut Windhu 1997, Gambar dan relief jalan Salib dapat dipastikan ada di setiap Gereja. Jumlahnya sebanyak 14 buah. Pada saat tertentu umat mengadakan kebaktian jalan Salib di Gereja dengan bantuan gambar atau relief tersebut. Biasanya gambar atau relief jalan Salib dipasang pada dinding-dinding Gereja. Yang berupa gambar biasanya merupakan lukisan, sedangkan yang berupa relief merupakan pahatan dari batu ataupun kayu. Pada Graha Maria Annai Velangkanni relief jalan Salib tersebut terdapat pada langit-langit ruang dalam Gereja. Relief tersebut berupa lukisan. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.47 Gambar dan Relief Jalan Salib Pada Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 85

4.4.4 Penggunaan Warna Dalam Interior Gereja Graha Maria Annai Velangkanni

Warna yang digunakan pada interior Graha Maria Annai Velangkanni secara keseluruhan menggunakan warna kuning yang dipertemukan dengan warna putih. Seperti yang dituliskan oleh Windhu 1997, kuning mengungkapkan kemuliaan, kemenangan dan kegembiraan. Gereja Katolik menggunakan warna-warna liturgi dalam beribadah. Warna liturgi sering digunakan sesuai dengan kalender liturgi. Dalam liturgi warna melambangkan dasar misteri Iman yang dirayakan dan menegaskan perjalanan hidup Kristiani sepanjang tahun liturgi. Gambar 4.48 Warna Dalam Interior Graha Maria Annai Velangkanni Sumber : Dokumentasi Pribadi 2015 86 Arti warna-warna yang terdapat pada bangunan Graha Maria Annai Velangkanni ialah sebagai berikut :  Warna Hitam, Jika diperhatikan jalan beraspal mulai pada pintu masuk dapat dilihat sosok manusia dalam kegelapan dan kedosaan Hitam terlungkup bersujud dengan tangannya keluar menggeliat, dihadapan Allah Tritunggal yang Maha Kudus dalam Surga yang dilambangkan oleh tiga kubah dan menara yang berlantai tujuh sebagai langit ke tujuh Surga.  Warna Abu-Abu, dianggap sebagai simbol pertobatan dalam Alkitab. dapat dilihat bahwa warna dominan Graha Maria adalah abu-abu. Oleh karena itu, Graha Maria dimaksudkan untuk memberitakan pertobatan kepada semua yang datang padaNya.  Warna Putih, yang di padukan dengan warna kuning dapat terlihat di ruang aula gereja pada lantai 1, yang mengungkapkan kemuliaan, kemenangan dan kegembiraan.  Warna Kuning Emas, terdapat pada tiga kubah gereja yang mengungkapkan kemuliaan. 87 BAB V KESIMPULAN Graha Maria Annai Velangkanni adalah Gereja Katolik yang bentuk arsitekturnya banyak di pengaruhi oleh bentuk arsitektur HinduIndia dan arsitektur lokal setempat. Dari segi eksterior bangunan, Graha Maria Annai Velangkanni menerapkan bentuk arsitektur HinduIndia. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk bangunan yang menyerupai menara candi yang pada umumnya di gunakan pada kuil-kuil Hindu dan pengunaan ornamen dan patung-patung yang menghiasi bagian luar dan dalam Graha Maria Annai Velangkanni. Sedangkan bentuk gerbang masuk Graha Maria Annai Velangkanni tidak seperti bentuk eksterior bangunannya, bentuk gerbang masuk Graha Maria Annai Velangkanni banyak di pengaruhi oleh arsitektur lokal setempat, Hal ini bisa dilihat dari desain atap gerbang yang menggunakan atap batak Karo di dua sisi bagian atap dan Batak Toba di bagian tengah atap. Penerapan bentuk arsitektur Gereja Katolik pada perancangan bangunan Graha Maria Annai Velangkanni sendiri dapat dilihat pada bagian interior bangunan, tata ruang gereja, Liturgi pada Interior Gereja, prinsip dan perabot Gereja, penggunaan warna pada Gereja dan desain atap kubah Gereja. Interior dan tatanan ruang pada Gereja Katolik Graha Maria Annai Velangkanni ini di rancang seperti Gereja Katolik pada umumnya. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bentuk Dalam Arsitektur

Dalam arsitektur bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau tubuh seseorang yang mendudukinya Ching, 1999. Hal ini juga menjelaskan kondisi tertentu dimana sesuatu dapat mewujudkan keberadaanya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es atau uap. Dalam seni dan perancangan seringkali dipergunakan istilah tadi untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan cara dalam menyusun dan mengkoordinasi unsur – unsur dan bagian – bagian dari suatu komposisi untuk mengasilkan suatu gambaran nyata Ayudhia, 2015. Namun bentuk dapat dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang memberikan kesatuan secara menyeluruh. Jika bentuk lebih dimaksudkan sebagai pengertian massa atau isi – dimensi, maka wujud secara khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk yang mewujudkan penampilannya, konfigurasi atau peletakan garis atau kontur yang membatasi suatu bentuk Ayudhia, 2015. Ciri-ciri pokok yang menunjukan suatu bentuk dipengaruhi oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya. Selain itu, bentuk juga merupakan sarana pokok yang memungkinkan kita mengenal dan melihat latar belakang, persepsi kita terhadap satu dan yang lain, sangat tergantung dari derajat ketajaman visual