Fungsi Liturgial Fungsi Arsitektur Gereja Katolik

22 perancang tidak secara pasif menerima informasi eksternal tetapi secara aktif mengolah informasi eksternal tersebut untuk mendapatkan solusi bagi tuntutan desain dalam tatanan ruang Laurens, 2014. Bentuk arsitektur Gereja Katolik selalu dilandasi gagasan teologis agama Katolik, yang juga menjadi dasar penerimaan dan penolakan teori atau pemahaman tertentu lainnya. Dalam perwujudannya, arsitektur Gereja Katolik selalu merupakan pencampuran antara hal-hal orthodoxies, yang terkait dengan konsep teologis agama Katolik tersebut, dan hal-hal praktis yang berperan sebagai kekuatan pembentuk perwujudan fisik bangunan Gereja Laurens, 2014. Mengacu kepada sejarah arsitektur Gereja Katolik, Secara umum terdapat tiga karakteristik utama pada gaya arsitektur Renaissance. Karakteristik yang pertama merupakan atap kubah dengan stuktur cangkang dengan detail-detailnya yang rumit. Karakter yang kedua adalah denah bangunan yang berbentuk salib. Serta karakter ketiga adalah skala bangunan yang monumental Malino, 2012.

2.4 Fungsi Arsitektur Gereja Katolik

2.4.1 Fungsi Liturgial

Liturgi adalah kegiatan dari Kristus Paripurna, dalam bahasa Latin Christus totus, atau Kristus seluruhnya, yaitu Kristus di surga sebagai kepala dan seluruh jemaatNya yang masih ada di dunia, yaitu Gereja yang merupakan Tubuh Kristus, dalam korban pujian dan syukur kepada Allah Konsili Vatikan II, Konstitusi Liturgi. 23 Liturgi dirayakan dengan menggunakan berbagai tanda dan lambang, baik yang berasal dari pengalaman manusia, tanda-tanda Perjanjian antara Allah dan umatNya, tanda-tanda yang diangkat oleh Kristus, dan tanda-tanda sakramental, yang semuanya merujuk pada keselamatan yang berasal dari Kristus, menggambarkan dan mencicipi pada masa sekarang kemuliaan surga. Juga dengan menggunakan perkataan terutama dalam Liturgi Sabda di mana Kitab Suci dibacakan dan direnungkan dan Tindakan terkait dengan masing-masing Sakramen: misalnya pembaptisan, pengurapan minyak, Liturgi Ekaristi, penumpangan tangan. Dengan nyanyian dan musik, dan gambar-gambar kudus, misalnya ikon Konsili Vatikan II, Konstitusi Liturgi. Setiap bentukan arsitektur selalu diawali dengan adanya aktivitas manusia yang menjadi penggerak lahirnya wadah aktivitas tersebut. Hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya, atau antara satu kelompok aktivitas dengan kelompok aktivitas lainnya terstruktur dalam satu organisasi ruang atau tatanan ruang. Pelingkup tatanan ruang ini, secara tiga dimensional merupakan aspek bentuk arsitektur Laurens, 2013. Aktivitas utama yang harus diakomodasi dalam sebuah bangunan Gereja Katolik adalah aktivitas perayaan liturgis, sebagai perayaan iman umat Kristen. Gereja Katolik menekankan dasar teologis dalam setiap pendirian bangunan gereja; fungsi liturgial menjadi landasan utama penataan ruang dan bentuk arsitektur Gereja Katolik, baik di masa sebelum maupun sesudah Konsili Vatikan II Laurens, 2013. 24 Melalui ritual Gereja lah terjadi pembentukan ruang-ruang sakral. Berbagai aktivitas ritual umat baik yang diwadahi di pelataran bangunan Gereja, atau di ruang luar gedung gereja, mendukung pembentukan hirarki ruang sakral. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini Laurens, 2013. Gambar 2.8 Hirarki Ruang Sakral Arsitektur Gereja Katolik Sumber : Laurens 2013

2.4.2 Fungsi Simbolisasi