Fungsi Simbolisasi Fungsi Arsitektur Gereja Katolik

24 Melalui ritual Gereja lah terjadi pembentukan ruang-ruang sakral. Berbagai aktivitas ritual umat baik yang diwadahi di pelataran bangunan Gereja, atau di ruang luar gedung gereja, mendukung pembentukan hirarki ruang sakral. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini Laurens, 2013. Gambar 2.8 Hirarki Ruang Sakral Arsitektur Gereja Katolik Sumber : Laurens 2013

2.4.2 Fungsi Simbolisasi

Simbol berasal dari bahasa Yunani symbolon, kata kerja: symbalein yang berarti tanda pengenal yang menjelaskan dan mengaktualisasikan suatu perjumpaan dan kebersamaan yang didasarkan oleh suatu kewajiban atau perjanjian. Dapat juga dikatakan bahwa simbol adalah tanda indrawi, barang atau tindakan, yang menyatakan realita lain di luar dirinya. Simbol memiliki lingkup makna dan kandungan isi yang amat luas, karena itu merupakan sarana ulung untuk mengungkapkan sesuatu tentang Tuhan. Simbol berbeda dengan tanda. Simbol melibatkan emosi individu, gairah, keterlibatan dan kebersamaan. Selain 25 itu, simbol juga terbuka terhadap berbagai arti dan tafsiran, tergantung bagaimana setiap individu memaknai simbol itu sendiri Martasudjita, 1998. Simbolisasi kekristenan ini tidak selalu ditampilkan dengan cara yang sama di setiap bangunan Gereja Katolik. Transformasi simbolis terjadi melalui adanya pengalaman yang sejalan dengan sosial-budaya masyarakat pendukungnyasetempat dan pada periode tertentu. Di dalamnya terdapat pembentukan simbol-simbol ekspresif yang sesuai dengan perjalanan waktu dan perkembangan budaya, namun tidak menyimpang dari kaidah-kaidah gerejani. Simbol-simbol keagamaan berbeda dari simbol yang lain, oleh kenyataan bahwa simbol keagamaan merupakan representasi dari sesuatu yang sama sekali ada di luar bidang konseptual. menunjuk pada realitas tertinggi yang tersirat dalam tindak keagamaan. Dengan demikian, simbol keagamaan pada arsitektur Gereja Katolik tergantung pada tuntutan liturgi Gereja. Misalnya, perwujudan sanctuary sebagai ruang tersakral. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini Laurens, 2013. Gambar 2.9 Contoh Simbol Keagamaan dan Tuntutan Liturgi Gereja Sumber: Laurens, 2013 26 Hakekat agama Katolik untuk menciptakan komunitas dan rasa kebersamaan, kesatuan dan kerukunan membuat bangunan Gereja harus mampu membentuk keterbukaan untuk menampung setiap orang. Arsitektur Gereja juga dapat berperan sebagai media, katekisasi-tanpa-kata, melalui simbolisasi yang menjelaskan berbagai peristiwa dalam Ekaristi Kudus, misalnya tata letak ruang menggambarkan perjalanan hidup orang Kristen, yaitu lahir lewat pembaptisanpenempatan kolam baptis di bagian depan Gereja, menikah lewat sakramen perkawinan, dan meninggal yang tergambarkan peletaka makam di belakang Gereja. Katekisasi juga dapat diekspresikan melalui patra di lantai, atau ornamen Gereja Laurens, 2013.

2.5 Arsitektur Gereja Katolik