6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bentuk Dalam Arsitektur
Dalam arsitektur bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat dihubungkan pada penampilan luar yang dapat
dikenali seperti sebuah kursi atau tubuh seseorang yang mendudukinya Ching, 1999. Hal ini juga menjelaskan kondisi tertentu dimana sesuatu dapat
mewujudkan keberadaanya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es atau uap. Dalam seni dan perancangan seringkali dipergunakan istilah tadi
untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan cara dalam menyusun dan mengkoordinasi unsur
– unsur dan bagian – bagian dari suatu komposisi untuk mengasilkan suatu gambaran nyata Ayudhia, 2015.
Namun bentuk dapat dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang memberikan kesatuan secara menyeluruh. Jika
bentuk lebih dimaksudkan sebagai pengertian massa atau isi – dimensi, maka
wujud secara khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk yang mewujudkan penampilannya, konfigurasi atau peletakan garis atau kontur yang
membatasi suatu bentuk Ayudhia, 2015. Ciri-ciri pokok yang menunjukan suatu bentuk dipengaruhi oleh keadaan
bagaimana cara kita memandangnya. Selain itu, bentuk juga merupakan sarana pokok yang memungkinkan kita mengenal dan melihat latar belakang, persepsi
kita terhadap satu dan yang lain, sangat tergantung dari derajat ketajaman visual
7
dalam arsitektur. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual Ching, 1979. Ciri-ciri visual tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Ciri-Ciri Visual Bentuk
No. Ciri-Ciri
Bentuk Definisi
Gambar
1. Wujud
hasil konfigurasi tertentu dari
permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk.
2. Dimensi
dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar
dan tinggi. Dimensidimensi ini
menentukan proporsinya. Adapun
skalanya ditentukan oleh perbandingan
ukuran relatifnya terhadap bentuk-
bentuk lain disekelilingnya.
3. Warna
corak, intensitas dan nada pada permukaan
suatu bentuk. Warna adalah atribut yang
paling mencolok yang membedakan suatu
bentuk terhadap lingkungannya. Warna
juga mempengaruhi bobot visual suatu
bentuk.
8
4. Tekstur
karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur
mempengaruhi perasaan kita pada
waktu menyentuh, juga pada saat kualitas
pemantulan cahaya menimpa permukaan
bentuk tersebut.
5. Posisi
letak relatif suatu bentuk terhadap suatu
lingkungan atau medan visual.
6. Orientasi
posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang
dasar, arah mata angin atau terhadap
pandangan seseorang yang melihatnya.
7. Inersia
Visual derajad konsentrasi dan
stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk
tergantung pada geometri dan orientasi
relatifnya terhadap bidang dasar dan garis
pandangan kita.
8 Skala
Proporsi tertentu yang digunakan untuk
menetapkan pengukuran dan
dimensi-dimensi.
Sumber : Ching, 1979
9
2.2 Tinjauan Bentuk Arsitektur Pada Bangunan Graha Maria Annai