Atap Kubah Tinjauan Bentuk Arsitektur Pada Bangunan Graha Maria Annai

10 Tempat suci di Tanjung Selamat didirikan untuk menghormati Ibu Maria dengan gelar yang sama yaitu Bunda Penyembuh, atau dalam bahasa Inggris Our Lady of Good Health. Terbangunnya tempat peribadatan Katolik ini, selain dari dukungan umat, juga tidak dapat dilepaskan dari usaha Pastor James Bharataputra, SJ seorang Yesuit asli India yang sudah lebih dari 30 tahun berkarya di Keuskupan Agung Medan. Pastor James Bharataputra, SJ adalah penggagas sekaligus pelaksana pembangunan Graha Maria Annai Velangkanni. Sumber : Facebook Maria Annai Velangkanni Medan Gereja ini memberikan pengabdiannya kepada Bunda Maria yang telah lama menampakkan dirinya di pesisir desa Velangkanni, Tami Nadu, India sekitar abad 17. Nama Annai Velangkani diambil dari bahasa India. Annai yang berarti bunda dan Velangkanni adalah desa di mana Bunda Maria menampakkan diri. Penampakan ini menjadi latar belakang dibangunnya Gereja Katolik berarsitektur Mogul, ciri khas kuil-kuil di India. Saat masuk ke dalam gereja, pengunjung akan terkesima dengan arsitektur yang dibuat begitu indahnya, gambar-gambar dan lukisan berwarna-warni yang memberikan kesan indah dan damai. https:.wordpress.com

2.2.2 Atap Kubah

Pengertian kubah adalah separuh bola berongga yang menghiasi atap atau bagian atas sebuah bangunan. Bentuk kubah telah dikembangkan selama ratusan tahun oleh banyak kelompok masyarakat di berbagai belahan dunia. Garis sejarah mengenai perkembangan dari bentuk kubah beserta fungsinya sangat luas dan 11 kaya makna bahkan telah menjadi simbol semiotik yang khas bagi berbagai agama, budaya dan peradaban tertentu Ayudhia, 2015. 2.2.2.1 Sejarah Kubah Seperti yang dijelaskan oleh Sopandi dalam buku Sejarah Arsitektur, Perkembangan arsitektur di Eropa Timur dan Timur Tengah banyak mewarisi beragam inovasi yang dikembangkan pada masa kejayaan Romawi. Selain karena perkembangan teknologi membangunnya, Romawi sangat berpengaruh dalam peradaban dunia karena kekuasaan politiknya yang sangat luas, mencakup daratan yang mengelilingi Laut Mediterania yakni Italia, Yunani, semenanjung Eropa Barat, sebagian Britania, delta muara Sungai Nil, semenanjung Arab, dan Asia kecil. Pada puncak kejayaannya, yang dimulai dari abad ke- 4 SM sampai dengan 400 M, bahkan Roma juga sempat melakukan pengembangan dalam infrastruktur kota yang sangat canggih di daerah – daerah kekuasaannya Ayudhia, 2015. Setelah Roma mengalami banyak masalah yang menyebabkannya ketidak kondusifan Roma sebagai ibukota, maka ibukota kekaisaran dipindahkan ke bagian Timur, yakni ke Kota Bizantium. Kaisar Konstantin merupakan Kaisar pertama yang memeluk agama Kristen pada tahun 313 M, bahkan beliau telah menjadikan Agama Kristen menjadi sebuah agama yang resmi pada Kekaisaran Romawi. Kekaisaran Romawi Timur Kekaisaran Bizantium telah mengembangkan peradaban yang maju di Eropa Timur dan sebagiannya di Timur Tengah. Bagi sejarah perkembangan arsitektur Eropa, perpecahan ini penting 12 karena menentukan tradisi dalam perkembangan monument – monument arsitektur, terutama pada bangunan peribadatan Ayudhia, 2015. Arsitektur religius di Bizantium sangat identik dengan menggunakan elemen kubah dan bentuk denah yang terpusat. Hagia Sophia merupakan sebuah karya agung Bizantium yang di bangun pada kurun waktu sekitar 532-537 M. Inovasi geometri yang dihasilkan pada Hagia Sophia adalah bidang segitiga melengkung yang disebut dengan pendentive. Kebanyakan interpretasi sejarah arsitektur menghubungkan arsitektur Bizantium sebagai pengembangan lanjut dari yang telah dicapai oleh monumen Patheon, yaitu berusaha menciptakan ruang simbolis yang merepresentasikan cakrawala dan semesta lewat konstruksi kubah Ayudhia, 2015. Gambar 2.1 Hagia Sophia Sumber : www. Wikipedia.com Arsitektur zaman Bizantium 330-1453 bersamaan dengan jaman Kristen Awal dan Islam Awal, keduanya banyak menggunakan kubah. Struktur kubah yang kekuatannya justru karna bentuk, mulanya berfungsi untuk memenuhi 13 kebutuhan ruang lebar tanpa kolom, dan dapat mendengungkan suara sebagai pengeras suara. Namun karena keindahannya kemudian banyak diambil hanya pada elemen bentuknya saja. Pada zaman Bizantium banyak pula dibangun Gereja dengan kubah sebagai mahkota di bagian atas bangunan, kadang – kadang hanya majemuk seperti antara lain Gereja S. Marko 1063-85 Ayudhia, 2015. Gambar 2.2 Gereja S. Marko Sumber : www. Wikipedia.com Era Renaissance merupakan masa peralihan dari zaman pertengahan ke zaman modern. Arsitektur Renaissance menggambarkan perjuangan lepas dari doktrin Gereja. Ornamen-ornamen organis muncul sebagai bagian dari keindahan bangunan. Cahaya masih menjadi bagian dari keindahan bangunan, namun unsur unsur duniawi juga muncul dalam bentuk detail-detail yang indah. Detail yang bersifat duniawi pada era pertengahan sangat dibatasi. Kemunculan detail ini dilandasi oleh ideologi untuk melepaskan diri dari doktrin Gereja. Kubah pada Gereja ini biasanya tidak lebar, menggunakan kerangka kayu. Tidak sedikit Gereja lain sejaman memakai “kubah palsu” majemuk, bahkan memodifikasi 14 menjadi bentuk bawang, yaitu kubah yang runcing di atas, menggelembung di tengah seperti bawang onion Ayudhia, 2015. 2.2.2.2 Ciri-Ciri Kubah Gereja Katolik Bentuk kubah pada Gereja Katolik mempunyai ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri kubah pada Gereja Katolik terdiri dari 4 bagian Ayudhia, 2015.: 1. Kubah gereja2 Katolik memiliki lantern hiasan pada pucuk kubah yang tidak dimiliki kubah dalam arsitektur Islam maupun Ortodoks. Lantern selain berguna untuk menambah estetika kubah, juga berfungsi untuk menambah pencahayaan. Di atas lantern, umumnya diberikan kubah tambahan yang berukuran kecil yang disebut cupola. 2. Kubah Gereja Katolik dan Ortodoks umumnya memiliki bagian penyangga yang berbentuk silinder yang disebut drum atau tholobate yang sangat jelas kentara. 3. Kubah Gereja Katolik umumnya memiliki lubang-lubang yang disebut oculus bulls-eye pada tepi2nya untuk menambah pencahayaan. 4. Kubah Gereja Katolik umumnya berbentuk bulat. 15 Gambar 2.3 Bentuk Kubah Gereja Katolik Sumber: www.google.com Pada gambar di atas, 1 adalah cupola, 2 adalah lantern, 3 adalah kubah, dan 4 adalah drum tholobate. Gambar 2.4 Kubah Katedral St. Paul di London Sumber: www.google.com 16

2.2.3 Arsitektur Hindu