Tata Ruang Gereja Katolik

30

3.1.1 Tata Ruang Gereja Katolik

Ruang ibadat umat ditata dalam beberapa tahap yang diatur melalui penataan ruang Gereja Malino, 2012. 1. Gerbang Gerbang adalah penanda peralihan dari luar area Gereja ke dalam area Gereja Malino, 2012. 2. Halaman Halaman Gereja sebagai tempat bersosialisasi antar umat, sekaligus sebagai peralihan suasana ramai ke suasana tenang. Biasanya dihalaman terdapat taman, patung, gua Maria, kolam pembaptisan, dan perhentian jalan Salib Malino, 2012. 3. Gedung Gereja Pada area gedung Gereja sendiri terdapat 3 tahapan yaitu ruangan persiapan, ruang berhimpun, dan ruang mahakudus. Di sebelah kiri pintu masuk adalah kapel pembabtisan dan sebelah kanan adalah sakristi, tempat petugas mempersiapkan diri secara fisik menjelang ibadat. Memasuki ruang berhimpun, terdapat tempat duduk jemaat yang ditata sedemikian rupa sehingga menampakkan seluruh jemaat sebagai satu himpunan. Setiap jemaat harus dapat melihat dengan baik apa yang terjadi di ruang mahakudus dan mendengar pewartaan di sana. Paling ujung dari bangunan Gereja adalah ruang mahakudus, sebagai pusat kegiatan ibadat. Dalam ruang mahakudus perlu diperhatikan hubungan antara 31 sabda dan ekaristi. Perayaan ekaristi terdiri dari dua bagian, yaitu liturgi sabda dan liturgi ekaristi. Keduannya berhubungan erat sebagai satu tindakan ibadat. Dalam perayaan ekaristi, sabda dimaksudkan sebagai pengajaran bagi orang-orang beriman dan tubuh Kristus, yaitu perjamuaan, sebagai santapan mereka. Dengan demikian, terdapat dua meja dalam perayaan ekaristi, yaitu meja sabda dan meja ekaristi. Diantara kedua meja ini terdapat kursi pemimpin sebagai salah satu pusat ibadat. Jadi, terdapat tiga pusat kegiatan dalam ruang mahakudus, yaitu kursi-kursi pemimpin, mimbar, dan altar. Mimbar adalah pusat kegiatan selama liturgi sabda, altar adalah pusat kegiatan selama liturgi ekaristi dan kursi pemimpin sebagai pusat kegiatan pembukaan dan penutup ibadat, di luar liturgi sabda dan liturgi ekaristi. Komisi Liturgi KW 53-56 dalam Malino, 2012. Bentuk-bentuk denah Gereja dan tatanan ruang Gereja pada umumnya dapat di lihat pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Bentuk-Bentuk Denah Gereja No Denah Bentuk Ruang 1. Central 1. Entry 2. Worship Room 3. Altar 4. Baptismal Font 5. Sanctuary Seating 6. Lecturn 7. Sanctuary 8. Choir Seating 9. Organ 10. Vesting Room 11. Toilet 12. Lounge 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 7 6 8 9 10 12 11 11 5 32 2. Parallel Seating 1. Entry 2. Worship Room 3. Sanctuary Seating 4. Lecturn 5. Sanctuary 6. Toilet 7. Office 8. Lounge 9. Bema 3. Multi Form 1. Entry 2. Worship Room 3. Altar 4. Sanctuary Seating 5. Lecturn 6. Choir Seating 7. Organ 8. Vesting Room 9. Toilet 4. L Shope 1. Entry 2. Worship Room 3. Altar 4. Baptismal Font 5. Sanctuary Seating 6. Lecturn 7. Sanctuary 8. Choir Seating 9. Organ 10. Vesting Room 11. Work Sacristy 12. Storage 13. Toilet 14. Office 1 2 15 1 3 5 4 5 3 8 1 6 7 7 6 9 1 2 1 3 4 4 4 6 7 8 8 8 9 9 5 1 1 2 4 5 5 5 5 5 3 6 7 9 8 10 11 12 13 13 13 14 33 5. Rectangle 1. Worship Room 2. Altar 3. Baptismal Font 4. Sanctuary Seating 5. Lecturn 6. Sanctuary 7. Choir Seating 8. Organ 9. Work Sacristy 10. Storage 6. Crucform 1. Entry 2. Worship Room 3. Altar 4. Baptismal Font 5. Sanctuary Seating 6. Lecturn 7. Sanctuary 8. Choir Seating 9. Organ 10. Vesting Room 11. Toilet Sumber : de Chiarra, 2007

3.1.2 Liturgi Pada Interior Gereja Katolik