Penghawaan Akustik TINJAUAN TEORI

Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 177  Keuntungan - Merupakan cahaya dengan sumber murah. - Cahaya memberikan penampilan obyek secara wajar. - Fleksibilitas rendah dan terbatas, tergantung dari waktu dan cuaca.  Kerugian - Penyajian objek yang kurang efektif. - Bila terkena objek akan berpengaruh pada warna objek.

a.2. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan dibutuhkan pada ruang-ruang yang tidak mendapatkan pencahayaan alami langsung yang cukup ataupun bila terjadi keadaan di mana cahaya alami tidak cukup kuat menerangi atau intensitasnya tidak sesuai dengan jenis ruang dan kegiatan. Adapun jenis penerangan buatan yang dibutuhkan berdasarkan fungsi ruang adalah sebagai berikut:  Lampu pijar dan lampu TL Penerangan jenis ini digunakan untuk ruang-ruang yang membutuhkan kuat penerangan sedangkecil seperti lavatory, shaft dan lain-lain.  Fluorescence Digunakan untuk ruang-ruang yang membutuhkan kuat penerangan tinggi dengan berbagai jenis tingkat kekuatan penerangan sesuai dengan kebutuhan.  Special lighting Untuk ruang-ruang yang membutuhkan kuat penerangan khusus serta untuk menciptakan suasana ruang yang berbeda seperti pada objek pameran dengan menggunakan spotlight.

b. Penghawaan

Sebagai bagian dari rahmat Allah adalah kisaran angin. Allah mengaturnya dengan baik sehingga memberi rahmat kepada para penghuni Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 178 bumi. Dengan angin Ia kumpulkan awan-awan yang mengandung hujan, dan Ia turunkan hujan itu supaya menumbuhkan tanaman yang menghasilkan makanan dan buah-buahan untuk manusia dan hewan. Dengan angin Ia mengawinkan tumbuhan agar berbuah. Ia pun kuasa menggerakkan kapal-kapal layar agar dapat mengarungi samudera. Manusia pun merasa kenyamanan akan hembusan angin yang sepoi- sepoi lagi menyejukkan. Manusia mencoba membuat pengaturan penghawaan agar dapat memperoleh kenyamanan tersebut. Dalam merencanakan sebuah penghawaan ruangan memiliki dasar pertimbangan sebagai berikut: c. Memberikan kenyamanan bagi pemakai dengan tandar kenyamanan suhu udara dikondisikan pada temperatur 21º - 25º C. d. Kelembaban udara 60 - 70. e. Pergerakan udara 0,1 - 0,15 mdetik. f. Pemanfaatan penghawaan alami yang diterapkan pada ruang-ruang tanpa penghawaan khusus.  Penghawaan Alami Bersumber dari bukaan-bukaan udara seperti jendela dan ventilasi. Setiap ruang diusahakan mempunyai bukaan untuk pemasukan penghawaan alami dengan lebar bukaan minimum 13 luas ruangan.  Keuntungan g. Biaya operasi murah. h. Pelaksanaan mudah dan murah.  Kerugian i. Tidak bisa menjamin kondisi udara tertentu. j. Terbatas pada luasan tertentu. k. Kelembaban udara tidak bisa diatur. Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 179  Penghawaan Buatan Digunakan untuk mengatur kelembaban dan suhu ruang yang nyaman dan memenuhi persyaratan ruang. Penghawaan ini bersumber dari Air Conditioner AC dengan menggunakan sistem sebagai berikut: a. Sistem AC Central, dipergunakan hampir di seluruh ruangan gedung. b. Sistem Exhaust Fan, dipergunakan pada toilet, dapur dan tangga darurat.

c. Akustik

Allah menyukai seorang hamba yang sopan dalam berbicara, tidak meninggikan intonasinya, dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Fitrah manusia menyukai ketenangan. Demikian pula dalam merencanakan sebuah bangunan dan ruang, aspek ketenangan juga menjadi pertimbangan. Adapun yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut: a. Pengaruh kebisingan eksternal. b. Adanya ruang-ruang yang membutuhkan sistem ketenangan dan akustik yang mutlak.

1. Akustik lingkungan

Dasar pertimbangan perencanaan:  Pemilihan jenis unsur-unsur alam tanaman dan batuan dan buatan beton, pasangan bata dan barier yang mampu meredam suara.  Pemilihan tempat dan lokasi penempatan penghalang bunyi.  Mengatur tata lingkungan agar unsur penanggulangan bising menjadi unsur keindahan bagi lingkungan.

2. Akustik ruang

Akustik ruang mengatur tata suara di dalam bangunan dengan meredammeniadakan suara-suara bising dan mengatur sistem tata suara agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan. Untuk meredam bunyi biasanya dilakukan dengan memberi bahan peredam pada dinding dan karpet sebagai penutup lantai. Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 180 V.4.4. ANALISA PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR Demikian menjadi perumpaan bahwa gabungan komponen-komponen hingga membentuk suatu kesatuan yang kokoh akan memberi nilai yang lebih akan kelebihan dan kekuatannya. Pendekatan sistem struktur menyangkut aspek keamanan pengguna yang memberi perhatian besar terhadap perencanaan dalam mempertimbangkan kekuatan dan ketahanan bangunan dalam menanggung bebannya sendiri, ataupun beban dikarenakan aktifitas yang berlangsung di dalamnya maupun beban atau pengaruh eksternal. Dalam merencanakan sistem struktur ada dua hal yang menjadi kriteria penentuan, yakni:  Modul Horisontal Menggunakan modul dasar manusia berdasarkan skala tubuh dan area geraknya yakni 60 cm.  Modul Vertikal Dihitung berdasarkan modul gerak manusia secara vertikal yakni 230 cm ditambah dengan dimensi balok, pipa AC dan pipa utilitas.

a. Sistem Sub Struktur