Analisa Proporsi Setting TINJAUAN TEORI

Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 157 kebosanan maka diaplikasikan pula warna lain sesuai tingkat efektifitas sesuai pembobotan yang ada yakni putih dan coklat

b. Analisa Proporsi Setting

Analisa proporsi setting bertujuan untuk menciptakan kesan besar kecilnya pengguna di dalam ruang yang berkaitan dengan skala bangunan. Dalam konsep arsitektur Islami maka diperlukan sebuah skala proporsi yang dapat memberikan pengingatan pada keagungan Allah SWT yaitu skala proporsi heroic atau vertikalisme. Bentukan berskala heroik dapat diciptakan dengan melebih- lebihkan skala proporsi pada ruang atau bangunan, sehingga perbandingan antara skala seting jauh lebih besar dari skala pengamatnyasama sekali tidak antroposentris. Semakin besar perbandingan maka semakin besar pula stimulus yang diberikan sehingga semakin kuat perasaan pengamat bahwa dia merasa kecil. Beberapa perbandingan skala proporsi yang mungkin dapat diterapkan pada seting antara lain sebagai berikut  Ruang dengan ceiling standar setinggi 3 meter Gambar. Ruang antroposentrik sumber: ilustrasi pribadi Dari ilustrasi tersebut kita dapat memembayangkan atau mengingat pengalaman kita pada ruang serupa, bahwa ruang tersebut memberikan kenyamanan bagi pengguna untuk beraktifitas. Namun sayangnya tanpa ada persepsi lain yang muncul selain atribt kenyamanan tersebut. Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 158  Ruang dengan perbandingan proporsi tiga kali lebih besar yakni denganceiling setinggi 6 meter Gambar.. Ruang berceiling setinggi 6 meter sumber: ilustrasi pribadi Dari ilustrasi terlihat bahwa ruangan tersebut selain memberikan kenyamanan sekaligus memberikan rasa keleluasaan bagi penggunanya.  Ruang dengan perbandingan proporsi lima kali lebih besar yakni dengan ceiling setinggi 8 meter Gambar. Ruang berskala Keagungan sumber: ilustrasi pribadi Dari ilustrasi terlihat bahwa ruang dengan ceiling yang tinggi membuat penguna semakin merasa kecil. Ketinggian ceiling dalam Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 159 batas tertentu memberikan kesan agung namun bila terlalu besar juga dapat menimbulkan stressketakutan. Selain pada ruang, skala heroik juga dapat diaplikasikan pada seting lain yakni pada bagian bangunan. Seting lain yang memungkinkan menggunakan konsep skala heroik antara lain,  kolom-kolom  bukaan dindingpintu adn jendela Untuk memperkuat stimulus tersebut dapat pula digunakan teori keunikannovelty dan keterkejutan. Sehingga pengamat dihadapkan pada ruang berskala antoposentris terlebih dahulu sebelum melalui seting yang berskala heroik. Gambar. Peningkatan kualitas stimulus melalui keunikan dan keterkejutan sumber: ilustrasi pribadi Setelah mengetahui bagaimana mencipkaan seting berskala heroik maka analisa bentuk seting ini menjadi feed back untuk analisa peruangan terkait penentuan seting berkonsep religi. Dalam tabel berikut dapat dijelaskan pada seting mana saja skala heroik akan diterapkan dalam perancangan, No. Alternatif Seting Penerapan 1 Plaza 2 Lanscape 3 Menara  4 Hall penerimaan  5 Area sirkulasi  6 Masjid  Tabel. 17. Seting dengan penerapan konsep skala heroik Sumber: analisa pribadi Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 160 Pada ruang-ruang yang digunakan untuk beraktifitas penerapan alternatif kedua yakni proporsi tiga kali dirasa sudah cukup menimbulkan kesan heroik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari sikap mubadzirpemborosan. Namun pada seting khusus untuk menciptakan keterkejutan dapat dilakukan dengan penerapan void sehingga skala proporsi antara ketinggian orang dengan ketinggian bangunan yang semula hanya tiga kali dapat berlipat sesuai jumlah lantai void pada bangunan tersebut.

c. Analisa Bentuk Seting Ruang dan Bangunan