Analisa Bentuk Seting Ruang dan Bangunan

Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 160 Pada ruang-ruang yang digunakan untuk beraktifitas penerapan alternatif kedua yakni proporsi tiga kali dirasa sudah cukup menimbulkan kesan heroik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari sikap mubadzirpemborosan. Namun pada seting khusus untuk menciptakan keterkejutan dapat dilakukan dengan penerapan void sehingga skala proporsi antara ketinggian orang dengan ketinggian bangunan yang semula hanya tiga kali dapat berlipat sesuai jumlah lantai void pada bangunan tersebut.

c. Analisa Bentuk Seting Ruang dan Bangunan

Pemilihan bentuk masa dan bangunan merupakan upaya untuk menampilkan visual bangunan yang memiliki nilai estetika sehingga mampu menarik perhatian. Arsitektur Islami menekankan adanya nilai estetika, seni dan kreatifitas. Walaupun demikian bangunan dan ruang- ruang yang dimilikinya harus efektif dan jangan bermewah-mewahan. Adapun pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan bentuk adalah sebagai berikut:  Bentuk site.  Kesesuaian dengan fungsi dan tuntutan kegiatan.  Karakter dan citra bangunan yang ingin ditampilkan.  Identik dengan bangun religius Islam  Unsur-unsur arsitektural skala ,proporsi , kesatuan dan keseimbangan.  Mempunyai fleksibilitas dalam pengolahannya.  Memiliki unsur formal karena berfungsi sebagai bangunan sekolah atau pesantren. Alternatif pertimbangan bentuk pada dalam arsitektur Islami juga mengacu pada bentukan arsiektur yang berkembang dalam bangunan- bangunan Islam yang telah ada. Bentuk tersebut antara lain segitiga, segi empat, segi enam, segi delapan, dan lingkaran. Untuk memberikan Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 161 penilaian pada alternatif yang ada digunakan standar pembobotan sebagai berikut, Standar pembobotan Nilai Sangat memenuhi 5 Cukup memenuhi 3 Kurang memenuhi 1 Fungsi bangunan UmumReligi Tabel. 18. Standar pembobotan pemilihan penerapan konsep religi Penerapan standar pembobotan yang telah ditentukan pada pemilihan bentuk untuk Pondok Pesantren Internasional di Surakarta dijabarkan pada tabel berikut, No. Pertimbangan Pembobotan segi tiga segi empat segi enam segi delapa n lingkar an 1 Kesan keleluasaan 1 5 3 5 5 2 Memiliki arti simbolisfilosofis 3 5 5 5 5 3 Identik dengan bangunan religius Islam 2 5 3 3 5 4 Memiliki keunikan 3 3 4 5 3 5 Kesesuaian dengan fungsi Religi Umum Religi Religi Umum, Religi 6 Memiliki unsur formal karena berfungsi sebagai bangunan sekolah atau pesantren. 3 5 3 3 1 AKUMULASI PENILAIAN 12 R 23 RU 20 R 21 R 19 RU Tabel. 19. Penerapan pembobotan bentuk religi Sumber: analisa pribadi Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 162 Jadi berdasarkan pembobotan yang telah dilakukan maka bentuk yang mampu memberikan pengingatan akan kekeuasaaan Tuhan dalam seting kegiatan religi adalah segi empat, segi enam, segi delapan, dan lingkaran. Sedangkan pada seting kegiatan yang sifatnya umum, bentuk yang sesuai adalah persegi-empat dan lingkaran. Kesemua bentuk yang dipilih dapat diaplikasikan secara tunggal ataupun dikombinasikan sesuai kebutuhan selama mempertimbangkan pada nilai fungsi dan estetika bangunan. Penerapan bentuk terpilih pada bangunan antara lain sebagai berikut : c.1. Bentuk Lingkaran : Lingkaran merupakan bentuk yang menjadi karakter elemen- elemen yang membentuk alam semesta ini. Mereka berevolusi terhadap suatu pusat sehingga membentuk gerak melingkar. Kita akan mendapati orbit elektron, orbit benda-benda langit, revolusi bintang-bintang yang membentuk galaksi, hingga kaum Muslimin yang berthawaf mengelilingi ka’bah. Revolusi elektron Revolusi planet-planet Revolusi bintang-bintang Thawaf di Baitullah Bentuk melingkar dapat diwujudkan dalam wujud kubah pada bangunan yang bertemakan Arsitektur Islami sebagai metafora terhadap atmosfer langit. Ada beberapa macam alternative bentuk kubah yang berkembang, antara lain, Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 163 Dari berbagai alternatif yang ada, dalam hal perancangan nantinya diperlukan juga pertimbangan lain agar konsep religi yang diterapkan sejalan dengan fungsi dan penggunan Pondok Pesantren Internasional di Surakarta secara menyeluruh. Beberapa pertimbangan tersebut adalah,  Bentuk kubah tidak terlalu identik dengan bangunan peribadatanmasjid  Bentuk kubah cenderung dinamis  Bentuk kubah yang fleksibelmasih dapat dikembangkan Setelah mengetahui pertimbangan tersebut maka bentuk kubah yang dinilai tepat diaplikasikan dalam bangunan adalah bentuk alternatif ketiga. Gambar. Bentuk kubah dan ruang dalamnya yang terpilih Sumber: ilustrasi pribadi Kemudian setelah mengetahui bagaimana mencipkaan seting dengan bentuk kubah maka analisa bentuk seting ini menjadi feed Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 164 back untuk analisa peruangan terkait penentuan seting berkonsep Arsitektur Islami. Dalam tabel berikut dapat dijelaskan pada seting mana saja kubah akan diterapkan dalam perancangan, No. Alternatif Seting Penerapan 1 Plaza 2 Lanscape 3 Menara  4 Hall penerimaan  5 Area sirkulasi 6 Masjid  Tabel. 20. Seting dengan penerapan konsep metafora kubah langit Sumber: analisa pribadi c.2. Bentuk segi empat Segi empat adalah bentuk yang lazim pada hampir setiap karya manusia. Bentuknya yang rasional dan efektiflah yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam sebuah desain atau rancangan. Keoptimalan sebagai suatu wadah membuat sebuah fungsi dapat berjalan dengan baik. Sudut- sudutnya memudahkan pertemuan antara bidang yang satu dengan bidang yang lain. Kita dapati perkakas rumah tangga seperti kursi, meja, lemari, dan tempat tidur dalam bentuk persegi. Buku yang sangat akrab dengan kita juga dalam bentuk persegi. Demikian pula pada ruangan, pintu, jendela dan gedung. Penerapan : Hampir di Semua massa bangunan. c.3. Bentuk segi enam Bentuk segi enam diambil dari pola rumah lebah QS An-Nahl. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling efektif dalam besar luasan dengan kebutuhan bahan yang paling sedikit. Pondok Pesantren Internasional Di Surakarta _ 165 Penerapan : Penerapan lebih kepada ornamen, karena keunikan bentuk dan keindahannya.

d. Analisa Pendekatan Konsep Dekorasi