Jenis emulsi Tujuan emulsi

16 2.8 Emulsi 2.8.1 Pengertian emulsi Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamik yang terdiri atas sedikitnya dua fase cair taktercampurkan, salah satunya terdispersi sebagai globul fase terdispersi dalam fase cair lainnya fase kontinu; emulsi distabilkan dengan adanya bahan pengemulsi Friberg, 1997; Martin, et al., 2011; Rohman, et al., 2012.

2.8.2 Jenis emulsi

Berdasarkan jenisnya, emulsi dibagi dalam 4 golongan, yaitu emulsi ma, emulsi am, emulsi mam dan emulsi ama Florence dan Attwood, 2006; Kulshreshtha, et al., 2010; Martin, 2011; Mootoosingh dan Rousseau, 2006. a. Emulsi jenis ma Jika fase minyak didispersikan sebagai globul dalam fase kontinu berair, sistem tersebut dikatatan sebagai emulsi minyak dalam ma. b. Emulsi jenis am Jika fase minyak sebagai fase kontinu, emulsi tersebut dikatakan sebagai emulsi air dalam minyak am. c. Emulsi jenis mam d.Emulsi jenis ama 17 a m m a a m a m a m a b c d Gambar 2.1 Tipe emulsi a ma; b am; c ama; d mam Florence dan Attwood, 2006; Kulshreshtha, et al., 2010; Mootoosingh dan Rousseau, 2006. Menentukan jenis emulsi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu metode pewarnaan, pengenceran, konduktivitas listrik dan fluoresensi. a. Metode pewarnaan Jenis emulsi ditentukan dengan penambahan zat warna yang larut dalam air, seperti metilen biru dapat diteteskan pada permukaan emulsi. Jika air merupakan fase eksternal ma, bahan pewarna akan terlarut dan berdifusi merata dalam air. Jika emulsi bertipe am, partikel-partikel bahan pewarna akan menggumpal pada permukaan Martin, et al., 2011. b. Metode pengenceran fase Jika emulsi tercampur bebas dengan air, emulsi bertipe ma, sedangkan bila tidak, jenis emulsi adalah emulsi am Martin, et al., 2011. c. Metode konduktivitas listrik Uji ini menggunakan sepasang elektroda yang dihubungkan ke sumber listrik eksternal dan dicelupkan dalam emulsi. Jika fase eksternalnya air, arus listrik akan mengalir dalam emulsi dan dapat menggerakkan jarum voltmeter atau menyebabkan lampu dalam sirkuit menyala. Jika fase kontinunya minyak, emulsi tersebut tidak akan membawa arus Martin, et al., 2011. 18 d. Metode fluoresensi Minyak dapat berfluoresensi di bawah sinar UV, emulsi ma menunjukkan pola titik-titik, sedangkan emulsi am berfluoresensi seluruhnya Lachman et al., 1994.

2.8.3 Tujuan emulsi

Tujuan emulsi adalah untuk membuat suatu sediaan yang stabil dan rata dari dua cairan yang tidak dapat bercampur, untuk pemberian obat yang mempunyai rasa lebih enak, serta memudahkan absorpsi obat Ansel, 1989.

2.8.4 Teori emulsifikasi