Distribusi partikel terdispersi Ukuran partikel dan distribusi partikel terdispersi .1 Ukuran partikel terdispersi

58

4.3.7.2 Distribusi partikel terdispersi

Hasil distribusi partikel terdispersi selama 8 minggu dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.7 dibawah ini. Distribusi partikel terdispersi masing– masing formula semakin meningkat sesuai dengan penambahan konsentrasi Tween 80. Cara yang tepat untuk menentukan stabilitas emulsi dengan melihat analisis ukuran-jumlah partikel terdispersi selama penyimpanan Martin, et al., 1993. Untuk emulsi yang memecah, pengamatan mikroskopik dapat dihentikan. Pengamatan yang dilakukan hanya 8 minggu, ini dikarenakan emulsi telah memisah. 59 Tabel 4.10. Data distribusi partikel terdispersi Formula 0 Awal 2 Minggu 4 Minggu 6 Minggu 8 Minggu F1 ɸ n ɸ n ɸ n ɸ n ɸ n 13,2 80 13,2 100 13,2 120 13,2 80 13,2 60 26,4 40 19,8 20 19,8 80 26,4 40 26,4 50 39,6 30 26,4 28 26,4 40 39,6 30 52,8 30 66 20 39,6 24 39,6 24 66 30 66 25 105,6 5 52,8 8 52,8 16 105,6 25 105,6 20 145,2 3 66 8 66 3 145,2 16 145,2 18 158,4 3 105,6 2 79,2 4 158,4 6 158,4 10 158,4 1 105,6 8 171,6 6 118,8 3 145,2 2 F2 13,2 68 13,2 120 13,2 140 13,2 125 13,2 100 19,8 60 19,8 60 19,8 80 19,8 55 19,8 35 26,4 20 26,4 20 26,4 24 26,4 16 26,4 16 39,6 8 39,6 24 39,6 24 39,6 28 39,6 30 52,8 2 66 20 52,8 8 66 25 66 25 105,6 2 79,2 4 66 3 79,2 3 79,2 5 118,8 3 105,6 8 79,2 4 105,6 10 105,6 10 145,2 1 118,8 2 92,4 3 118,8 4 118,8 10 145,2 2 118,8 2 145,2 4 145,2 8 158,4 1 132 1 158,4 2 158,4 8 145,2 1 F3 13,2 200 13,2 160 13,2 100 13,2 140 13,2 120 19,8 120 19,8 100 19,8 160 19,8 110 19,8 100 26,4 80 26,4 40 26,4 80 26,4 30 26,4 50 39,6 28 39,6 36 39,6 12 39,6 25 39,6 30 52,8 8 52,8 64 52,8 3 52,8 70 52,8 50 66 4 66 10 79,2 8 92,4 8 F4 13,2 100 13,2 80 13,2 160 13,2 80 13,2 80 19,8 120 19,8 140 19,8 200 19,8 130 19,8 100 26,4 100 26,4 80 26,4 10 26,4 80 26,4 80 39,6 52 39,6 8 39,6 60 39,6 80 52,8 2 52,8 8 52,8 15 66 30 F5 2 400 13,2 480 13,2 320 13,2 300 13,2 200 3 320 19,8 388 19,8 400 19,8 400 19,8 200 4 40 26,4 32 26,4 90 26,4 200 39,6 16 39,6 100 60 Keterangan : ɸ : diameter partikel n : Jumlah partikel Gambar 4.7a. Grafik distribusi partikel terdispersi F1 Gambar 4.7b. Grafik distribusi partikel terdispersi F2 20 40 60 80 100 120 140 20 40 60 80 100 120 140 160 Ju ml ah p ar ti k e l p e r l ap an gan pan dan g Ukuran rata-rata partikel µm 0 Awal 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu 20 40 60 80 100 120 140 160 20 40 60 80 100 120 140 160 Ju ml ah P ar ti k e l p e r l ap an gan pan dan g Ukuran rata-rata partikel µm 0 Awal 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu 61 Gambar 4.8c. Grafik distribusi partikel terdispersi F3 Gambar 4.7d. Grafik distribusi partikel terdispersi F4 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ju m lah P ar ti ke l pe r l ap an gan pan dan g Ukuran rata-rata partikel µm 0 Awal 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 10 20 30 40 50 60 70 Ju ml ah P ar ti k e l p e r l ap an gan pan dan g Ukuran rata-rata partikel µm 0 Awal 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu 62 Gambar 4.7e. Grafik distribusi partikel terdispersi F5 Gambar 4.7f . Grafik distribusi partikel terdispersi semua formula Pada keseluruhan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa Formula 5 Tween 80 1 lebih stabil dimana jumlah partikel terdispersi paling banyak 400 per lapangan pandang dan ukuran partikel terdispersi paling kecil 40 µm. Distribusi partikel terdispersi masing–masing formula selama penyimpanan 8 minggu semakin menurun dimana jumlah partikel terdispersi mengalami penurunan dan ukuran partikel terdispersi semakin besar sehingga menyebabkan emulsi kurang stabil. 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 10 20 30 40 50 Ju ml ah P ar ti k e l p e r l ap an gan pan dan g Ukuran rata-rata partikel µm 0 Awal 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu 50 100 150 200 250 300 350 400 450 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Ju m lah par ti ke l pe r l ap an gan pan dan g Ukuran rata-rata partikel terdispersi µm Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. VCO yang dihasilkan dengan menggunakan ragi tempe memiliki kualitas yang memenuhi standart mutu yaitu kadar air 0,03, bilangan asam 0,1389, bobot jenis 0,9072 dan redemen minyak 40,82. 2. Gom arab dan Tween 80 dapat digunakan sebagai emulgator untuk membuat formula sediaan emulsi VCO. Keempat formula emulsi VCO dengan variasi jumlah Tween 80 masing-masing 0,25, 0,5, 0,75, 1 relatif stabil selama penyimpanan. Semakin tinggi konsentrasi Tween 80 emulsi VCO semakin stabil. Formula dengan Tween 80 1 merupakan formula yang paling stabil berdasarkan uji stabilitas.

4.2 Saran

Dari penelitian ini, disarankan bahwa: 1. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis emulgator lainnya untuk membuat sediaan emulsi VCO. 2. Dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan pemakaian alat untuk membuat emulsi misal dengan ultrasonic atau mixer sehingga ukuran partikelnya lebih seragam. 3. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan absorpsi emulsi VCO dengan VCO cairan.