Analisis Teks Analisis Wacana sebagai Kajian Pragmatik

42

a. Analisis Teks

Teks merupakan ruang sosial dimana dua proses fundamental berlangsung secara simultan, kognisi dan representasi tentang dunia dan interaksi sosial. Oleh karena itu pandangan tentang teks yang multifungsi dari Halliday merupakan kerangka dalam menganalisi teks dalam analisis wacana kritis. Pandangan teks multifungsi mengasumsikan bahwa bahasa di dalam teks selalu secara simultan berfungsi secara ideasional dalam merepresentasikan pengalaman dan dunia, secara interpersonal dalam membentuk interaksi sosial antar partisipan di dalam wacana, dan secara tekstual dalam mengikat bagian-bagian dari teks secara bersamaan ke dalam sebuah koherensi Fairclough, 1995. Fungsi ideasional, interpersonal, dan tekstual bahasa di dalam teks atau pandangan semiotika sosial dari Halliday memungkinkan sebuah bentuk operasionalisasi klaim teoritis tentang teks dan wacana yang dibentuk secara sosial. Fungsi ideasional merefleksikan sistem pengetahuan dan kepercayaan yang dalam istilah dari Foucault disebut objek, dan dalam fungsi interpersonalnya merefleksikan subjek sosial dan relasi sosial atar subjek. Dalam fungsi interpersonal inilah sebuah teks menyimpan identitas sebagai subjek. Dalam analisis teks yang sifatnya deskriptif diperlukan analisis tentang bentuk dan makna dari sebuah teks, dimana makna direalisasikan di dalam bentuk dan makna yang berbeda memunculkan bentuk yang berbeda pula. Sehingga dari sini berangkatlah sebuah asumsi ketika ditemui bentuk yang berbeda maka maknanya akan berbeda pula. 43 Sebagai turunan dari konsep semiotika sosial dari Halliday, Fairclough menggunakan tiga jenis nilai dalam fitur formal dalam analisis teksnya yaitu experiential, relational , dan expressive. Nilai experiential digunakan untuk melacak bagaimana representasi dunia dalam pandangan produsen teks. Nilai relational melacak relasi sosial apa yang diangkat melalui teks dalam wacana tersebut. Nilai expressive digunakan untuk mencari evaluasi produsen teks dalam realitas yang berkaitan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 1. Fitur Formal: Nilai Experiential, Relational, dan Expressive Dimensions of meaning Values of feature Structural effects Contents Experiential Knowledge beliefs Relations Relational Social relations Subjects Expressive Social identities Sumber : Fairclough, 1989 Dalam praktik analisis tekstual, Fairclough 1989 memberikan kerangka analisis yang di dalamnya berusaha membagi bagian teks dan menganalisisnya dengan nilai fitur yang tercantum di atas. Bagian pertama dari teks yang harus dianalisis adalah kosa kata di dalam teks tersebut, nilai experiential, relational, dan expressive harus dilacak pada kosa kata yang terdapat di dalam teks. bahkan Fairclogh menyarankan untuk mencari metafor yang tekandung didalam teks tersebut sebagai bagian dari analisis kosakata. Bagian kedua dari teks yang harus mendapat perhatian penuh adalah bagian tata bahasa grammar dari sebuah teks. Ketiga nilai fitur tetap menjadi kunci analisis di bagian tata bahasa, serta ditambahkan analisis untuk nilai 44 kombinasi yang melihat bagaimana kalimat-kalimat di dalam teks dikombinasikan. Bagian ketiga dari analisis teks adalah bagian struktur tekstual. Bagian ini merupakan cara interaksi dan kontrol dalam pembicaraan serta berusaha untuk menyimpulkan nilai fitur yang manakah yang paling banyak muncul di dalam teks, apakah nilai experiential, relational, atau expressive. ฀ Kosa kata 1. Pilihan kata berdasar skema klasifikasi. 2. Pilihan kata yang bersifat ideologis. 3. Pilihan kata yang bersifat alamiah rewording atau tidak biasa overwording. 4. Pilihan sinonim, hiponim, dan antonim di antara kata yang bermakna ideologis. 5. Penggunaan euphimisme. 6. Pilihan kata informal dan formal. 7. Ekspresi evaluatif melalui penggambaran skema klasifikasi. 8. Penggunaan metafora. ฀ Tata bahasa grammar 9. Bentuk proses dan partisipan apa yang dominan? penggunaan subjek-predikat-obyek, atau tanpa obyek, atau diganti dengan anak kalimat. 10. Kejelasan agen atau subjek. 11. Penggunaan nominalisasi di dalam kalimat. 12. Bentuk kalimat aktif atau pasif 45 13. Apakah bentuk kalimatnya negatif atau positif? 14. Model yang digunakan, deklaratif S+P, imperatif tanpa S, atau berbentuk pertanyaan 15. Penggunaan modalitas relasional 16. Penggunaan kata ganti subjek kami atau kamu 17. Penggunaan modalitas ekspresif 18. Penggabungan kalimat kata penghubung, logika hubungan, subordinat atau koordinat ฀ Struktur Tekstual 19. Bentuk interaksi yang digunakan di dalam teks. 20. Adanya bentuk kontrol atas partisipan di dalam teks. 21. Struktur besar yang dimiliki oleh teks experiential, relational, atau expressive yang paling mendominasi teks Fairclough, 1989. Fariclough mengungkapkan bahwa tidak harus semua item penyelidikan di atas dijadikan alat untuk menganalisis sebuah teks. Bentuk penyelidikan di atas hanya merupakan alternatif yang terbuka untuk didiskusikan dan dikembangkan lebih lanjut. Model generik dari fairclough dalam menganalisis teks menjadi model analisis teks dalam penelitian ini dengan urutan dari kosa kata, tata bahasa, kemudian struktur tekstual.

b. Analisis Praktik Wacana, Pola Urutan Wacana, dan Intertekstualitas