16
b. Teks dan Wacana
Edmondson 1981 membedakan antara teks dan wacana. Teks dibaca sebagai penggunaan kalimat-kalimat dalam kombinasi, sedangkan wacana
dimengerti sebagai
kalimat-kalimat dalam
kombinasi namun
dengan memp
ertimbangkan pembedaan ‗kalimat‘ sebagai unit signifikansi linguistik tertinggi dengan beberapa unit suprasentensial kalimat-kalimat dalam
kombinasi. - Suprasentential
- use = The sentence
+ suprasentential - use
= The Text - Suprasentential
+use = The Utterance
+suprasentential +use
= The Discourse
Edmondson 1981:4 kemudian juga mengungkapkan bahwa dalam kerja tekslinguistik, teks juga dibedakan dengan wacana. Teks adalah sebuah sekuens
ekspresi kebahasaan yang terstruktur yang membangun kesatuan, sedangkan wacana adalah kejadian yang terstruktur dan termanifestasi dalam linguistik dan
perilaku lainnya. Dalam pengertian seperti ini, teks dan wacana tidak dibedakan secara absolute. Mengikuti Sandulescu dalam Edmondson 1981:4, pembedaan
teks dan wacana dilihat dalam trend penelitian yang sedang berkembang.
17
Textlinguistik Vs
Discourse Analysis Bielefeld
Vs Birmingham
Model-centred Vs
Data-centred Theoretical
Vs Descriptive
Type data Vs
Token Data Competence data
Vs Performance Data
Written Languange Vs
Spoken Languange
Dengan mengambil jarak dari konsepsi kebahasaan Saussurean yang cenderung menjadi term individualistik dan asosial, Fairclough 1995
mendefinisikan wacana sebagai penggunaan bahasa dalam relasi dan proses- proses
sosial yang
secara sistematis
mempengaruhi variasi
dalam perlengkapannya termasuk bentuk-bentuk kebahasaan yang muncul dalam teks.
Dengan begitu, secara inheren dalam pengertian wacana, bahasa dilihat sebagai bentuk material dari ideologi dan bahasa sendiri disediakan oleh ideologi
Fairclough, 1995:73. Bagi Fairclough, pengertian bahasa diletakkan dalam praktik sosial, atau bahasa dilihat sebagai proses sosial.
Implikasi dari meletakkan fenomena kebahasaan dalam praktik sosial di antaranya adalah pembedaan wacana dari teks. Dimana teks, dalam pengertian
Fairclough, dimengerti sebagaimana pengertian Halliday yaitu teks adalah keseluruhan dari teks tertulis written text dan teks lisan spoken text. Sebuah
teks kemudian menjadi sebuah produk ketimbang sebuah proses, teks adalah
18
sebuah produk dari proses produksi teks Fairclough, 1989:24. Fairclough kemudian menggunakan term wacana discourse untuk
merujuk pada keseluruhan proses dari interaksi sosial. Dalam hal ini sebuah teks hanyalah menjadi bagian di dalam proses itu. Proses ini, dalam kerangka
memahami teks, terdiri dari proses produksi process of production dan proses interpretasi process of interpretation. Dalam proses produksi, teks dipahami
sebagai produk sedangkan dalam proses interpretasi, tek dipahami sebagai sumber resource. Analisis teks menjadi sebuah bagian dari analisis wacana karena
analisis wacana mencakup analisis proses produksi dan proses interpretasi Fairclough, 1989:24.
Dalam wacana terkandung kondisi sosial yang secara khusus dimengerti sebagai kondisi-kondisi sosial produksi social conditions of production dan
kondisi sosial interpretasi social conditions of interpretation. Kondisi sosial ini kemudian mengatur cara masyarakat memproduksi dan menginterpretasi teks.
Dengan demikian, wacana tidaklah dicari dengan analisis pada teks, atau hanya dengan analisis produksi dan interpretasi, akan tetapi dengan menganalisis relasi
antara teks, proses-proses dan kondisi sosial, baik kondisi yang berasal dari konteks situasional dan kondisi-kondisi yang diatur oleh institusi sosial dan
struktur sosial Fairclough, 1989:25-26.
3. Budaya Populer a. Budaya Populer dalam